Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, December 22, 2014

Urashima Taro & Penyu Laut - Dongeng Jepang

Courtesy of google image
dongeng anak dunia - Urashima Taro adalah anak lelaki satu-satunya dari pasangan suami istri nelayan. Dia sangat ramah, kuat dan muda. Dia sangat pandai dalam berlayar menggunakan perahu mengalahkan orang-orang yang ada di pulau tersebut. Dia sering berlyar jauh ke tengah laut dan tetangga-tetangga sering mengingatkannya bila suatu saat dia tidak akan pernah kembali lagi. Tapi orang tuanya tidak mengakhawatirkan ini mengingat mereka sangat yakin dengan kepandaian anaknya. Bahkan bila waktu pulang terlambat pun, orang tuanya tidak akan merasa khawatir.

Suatu ketika Urashima Taro mengambil tangkapan ikan di jaringnya yang telah ditebar kemarin malam. Ketika dia mengambil ikan-ikan dari jaringnya, dia menemukan seekor penyu kecil yang ikut terjaring bersama tangkapan yang lain. Penyu itu akhirnya dia ambil di letakan di ditempat yang aman sehingga dia membawanya pulang.

Namun dia tiba-tiba mendengar penyu itu berbicara dengan suara yang lembut, "Apa gunanya aku untuk mu?" Tanya penyu itu. "Aku terlalu kecil untuk disantap dan juga terlalu muda. Perlu waktu lama untuk bisa menjadi besar. Mohon kasihani aku dan kembalikan aku ke laut karena aku tidak ingin mati.". Demikian kata si penyu kecil. Urashima Taro merasa kasihan dan akhirnya melepaskan kembali penyu itu ke laut.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Beberapa tahun kemudian setelah peristiwa tersebut, Urashima Taro mengalami kecelakaan parah dimana kapalnya pecah berkeping-keping karena dihantam oleh badai. Dia adalah perenang yang baik sehngga dia langsung berenang berusaha mencapai tepi pantai. Namun sayangnya tempat perahunya karam sangat jauh jaraknya dengan pantai dan saat itu laut bergolak dengan kejam. Kekuatannya lama-lama melemah dan dia akhirya mulai tenggelam secara perlahan. Tapi ketika dia hampir tenggelam, dia mendengar suaranya dipanggil oleh seeorang. Dan ternyata yang memanggilnya adalah penyu yang besar.

"Ayok naik ke atas punggungku!" Teriak penyu itu, "aku akan membawa kamu ke pantai." Saat Urashima Taro telah duduk aman di atas punggung penyu tersebut, penyu itu kembali berbicara, "Aku ini adalah penyu yang kamu lepaskan waktu aku masih kecil dan tidak berdaya berada dalam jaring mu. Aku sangat senang bisa membalas kebaikanmu."

Begitulah akhirnya penyu itu membawa Urashima ke pantai, namun ditengah perjalanan sang penyu memberikan penawaran apakah dia ingin melihat kehidupan yang indah tersembunyi di bawah laut? Nelayan tersebut menyetujuinya dan dalam kecepatan kilat, mereka berdua menukik kedalam air yang berwarna hijau. Urashima memeluk erat punggung penyu yang membawanya ke kedalaman yang amat dalam. Setelah perjalanan 3 malam, mereka akhirnya tiba di dasar laut dan ternyata memang tempat itu sangat indah, penuh dengan kristal dan emas. Koral dan mutiara beserta batu-batu bersinar membuat dia terkagum-kagum. Dan ketika dia sampai kepada sebuah istana, dia tambah kagum lagi.

"Ini adalah istana dewi laut. aku merupakan salah satu pelayan dari putri dewi laut." Demikian kata sang penyu.

Penyu tersebut laporan atas kedatangan sang nelayan kepada sang Putri, dan tidak lama setelah itu mereka pun akhirnya dipertemukan. Putri tersebut sangat cantik rupawan, dan ketika sang Putri meminta Urashima Taro untuk tinggal di istana tersebut, sang pemuda langsung menyetujuinya dengan gembira.

”Jangan tinggalkan aku dan kamu akan selalu muda seperti saat ini, usia tua tidak akan pernah kamu alami," demikian menurut sang Putri.

Akhirnya tinggallan Urahima Taro bersama sang putri untuk sekian lama. Sampai suatu ketika dia merasa rindu untuk bertemu dengan orang tuanya. Dia begitu gelisah dan kehilangan, dia sangat ingin bertemu orang tuanya. Akhirnya dia menyampaikan keinginannya kepada sang Putri dan berjanji akan kembali bersama Putri selamanya setelah bertemu dengan orang tuanya.

Sang Putri asalnya keberatan, dia mengatakan bila pemuda itu bisa saja tidak akan bertemu lagi dengannya. Namun keinginan Urashima sangat kuat dan tidak lagi bisa ditahan. Akhirnya sang Putri melepaskannya dengan memberikan sebuah kotak emas kepadanya seraya berpesan agar kotak itu jangan pernah dibuka. Bila dia tidak mengikuti apa yang dia sampaikan, dia tidak akan bertemu kembali dengan sang Putri. Sang Putri juga berpesan bila penyu itu akan hadir disana ketika dia memanggilnya.

Urashima Taro dengan gembira dan semangat meyakinkan sang Putri bila tidak ada yang bisa menghalangi mereka. Dan setelah menunggang penyu selama 3 hari, sampailah dia di pantai dimana rumah orang tuanya berada.

Dengan riang gembira dia berlari ke desa tersebut untuk mencari semua teman-temannya. Namun ternyata tidak ada satu wajah pun yang dia kenal. Semuanya asing baginya. Bahkan ketika dia melihat rumah-rumah yang ada, semuanya terlihat asing pula. Ketika dia akhirnya menemukan rumah orang tuanya, dia semakin bingung ketika rumah itu telah dihuni orang lain yang dia tidak mengenalnya.

Akhirnya dia mencari pekuburan di desa tersebut dan menemukan apa yang dia cari, kuburan dari kedua orang tuanya. Dari batu nisan itu dia akhirnya tau bila orang tuanya telah meninggal 300 tahun lalu pada saat dia menghilang. Dengan penuh rasa sedih, dia menghormat kepada kedua kuburan ortunya. Sepanjang jalan dia melangkah dan berharap bila ini hanya mimpi dan dia akan terbangun dari tidurnya.

Tiba-tiba dia teringat akan kotak emas yang dititipkan sang Putri kepadanya. Dia pun berpikir mungkin sang Putri telah menyihirnya serta kotak ini adalah jimat untuk mematahkan sihir tersebut. Akhirnya dengan tergesa-gesa dibukanya kotak itu, kemudian seberkas asap ungu keluar dari kotak tersebut meninggalkan kotak yang kosong.
Dia sungguh terkejut ketika melihat tangannya telah berubah langsung menjadi keriput dan gemetaran. Dia sadar akhirnya bila kotak itu adalah jimat untuk menjaga dia tetap awet muda. Dia berlari ke tepi aliran air yang mengalir dan melihat bayangannya di air adalah seorang kakek tua renta. Dia ketakutan dan berlari kesana kemari sehingga akhirnya dia mencapai pantai. Dia coba untuk memanggil sang penyu namun tidak ada yang datang memenuhi panggilannya.

Sebelum kematiannya, dia membuat orang-orang sekitarnya keheranan dan berkerumun mendengarkan ceritanya. Sampai akhirnya dia pun meninggal dan meninggalkan hikayat pemuda meninggalkan Putri demi cintanya kepada orang tuanya.

Dari Jepang.
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...