Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Sang Raja dan Ahli Pemuji - Dongeng Asia

Tersebutlah seorang Raja yang sangat arip dan bijaksana dalam menjalakan pemerintahan kerajaannya, rakyat sangat bahagia dan sangat mencintai sang Raja mereka.

Hans Yang Bodoh - Dongeng Belanda

Tersebutlah seorang pengawal tua yang berkeinginan menikahkan salah satu orang putranya dengan putri sang Raja, lalu dia mendidik dua orang putranya yang akan mengatakan kata-kata terbaik untuk syarat yang harus dipenuhinya.

Putusan Sang Karakoush - Dongeng Mesir

Dikala malam yang sunyi sepi dan sangat dingin ini, semua orang memanfaatkan untuk tidur istirahat dengan tenang diperaduan masing-masing dengan selimut tebalnya setelah siang harinya beraktifitas yang sangat melelahkan.

Tuesday, April 28, 2015

Timun Emas - Dongeng Indonesia ( Jawa Tengah )

Gambar dari: shadowness.com
 Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu kala hidup sepasang suami isteri yang hidup sehar-harinya sebagai petani. Sangat disayangkan mereka tidak mempunyai seorang anak.

Tidak pernah bosan mereka memanjatkan doa supaya dapat mempunyai seorang anak. Pada suatu ketika, seorang raksasa besar melewati rumah sepasang petani itu dan tanpa tidak sengaja mendengar doa-doa mereka. Karena iba, raksasa besar pun memberikan sebutir biji timun kepada mereka untuk menanam dan merawatnya. Namun biji timun yang diberikannya kepada sepasang suami isteri itu tidaklah cuma-cuma, ia berkata, "kalian harus memberikan anak kalian kepada ku apabila sudah dewasa."

Ditanamlah biji ketimun itu oleh sepasang suami isteri dan kemudian dirawat dengan penuh harapan. Dan akhirnya biji ketimun yang ditanam membuahkan hasil yang baik dengan tumbuhnya sebuah ketimun yang beda dari pohon-pohon ketimun lainnya. Hasil buah ketimun tersebut tumbuh menjadi besar dan memiliki warna keemasan. Terlihat sudah sangat matang, kemudian dipetiklah buah tersebut dan dibukanya oleh mereka. Saat buah ketimun yang berwarna keemasan dibuka, terlihatlah seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Bayi perempuan tersebut diberi nama Timun Emas. Dengan tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sangat cantik dan pintar. Tetapi orang tuanya sangat khawatir dengan bertumbuhnya menjadi anak gadis, takut suatu ketika si raksasa besar itu menghampirinya dan meminta anak tersebut untuknya.

15 tahun sudah umur Timun Emas dan ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik jelita. Tiba-tiba pada kemudian harinya raksasa itu datang untuk menemui sepasang petani dan berkata " heii petani, aku datang kesini untuk meminta anakmu untuk ku"

Jawab pak tani, "Anakku Timun Emas sedang tidak ada dirumah dan isteri ku sedang memanggilya di kebun, kau tunggulah sampai ia datang."

Timun Emas pun keluar lewat pintu belakang setelah ibunya memberikan kantung kain kecil dan berkata, " pergilah nak, dan kamu bawa kantung ini. Ada benda-benda di dalamnya, yang bisa menyelamatkanmu dari sang raksasa itu."

Sudah sangat lama raksasa menunggunya, tapi Timun Emas belum juga pulang kerumahnya. Dan akhirnya si raksasa pun menyadari kalau dirinya sedang dibohongi oleh sepasang petani.

Raksasa memperhatikan disekitarnya. Pertama-tama ia tidak melihat apapun, namu terlihatlah dari semak-semak yang bergerak-gerak mencurigakan. Dari kejauhan terlihatlah Timun Emas sedang berlari, Kemudian raksasa itu langsung lari dang mengejarnya.

Semakin mendekat kejaran si raksasa itu ke Timun Emas, namun ia sambil berlari memasukan tangannya kedalam kantung kain kecil dan menemukan segenggam garam. Kemudian dengan cepatpun Timun Emas melempari garam itu ke raksasa, terdapat laut yang luas di dean raksasa. Berusaha raksasa melewati laut itu dan kembali mengejar Timun Emas lagi.

Dilakukannya kembali Timun Emas memasukan tangannya dan mencari yang ada didalam kantung itu. Ditemukannya segenggam cabai, kemudian cabai itu dilempar lagi ke hadapan raksasa dan cabai itu berubah menjadi hutan yang lebat. Ranting-ranting tumbuhan menarik tangan dan kaki raksasa itu tetapi ia bisa memotong dan kembali berlari mengejar Timun Emas.

Kembali lagi Timun Emas mencari isi yang ada di dalam kantungnya, ditemukannya segenggam biji ketimun. Dilemparinya biji-biji itu ke raksasa dan tumbuhlah menjadi hutan ketimun yang berbuah ketimun dengan banyak dan lebat. Dimakanlah ketimun-timun itu sampai habis dan akhirnya raksasa itu merasa kekenyangan dan ngantuk, raksasa pun tertidur sangat pulas. Timun Emas berlari lagi untuk bisa menyelamatkan dirinya.

Beberapa lama kemudian, terbangunlah raksasa itu dan kembali mengejar Timun Emas. Dengan harapan cemas Timun Emas menggoyang-goyangkan kantung pemberian dari ibunya dan hanya tinggal satu benda yang tersisa ialah segumpal terasi. Dengan tangan yang gemetar, dikeluarkannya segumpa terasi itu dan melemparkannya ke hadapan raksasa. Dengan penuh harap semoga terasi itu bisa menyelamatkan dirinya dari cengkeraman raksasa. Berubahlah terasi itu menjadi rawa-rawa berlumpur setelah dilemparnya. Dan akhirnya raksasa itu jatuh ke dalam lumpur tersebut, pertama-tama ia tenggelam hanya sampi lutut. Makin lama ia tenggelam lagi dan berusaha untuk bergerak serta berontak namun apa dayanya lumpur itu malah menenggelamkannya ke dalam lumpur.

Kemudian Timun Emas istirahat dan menenangkan diriny, tapi ia tetaap waspada takut tiba-tiba raksasa itu kembali mengejarnya. Lama sudah Timun Emas menunggunya, namun tidak terlihat batang hidung si raksasa itu dari dalam lumpur. Timun Emas pun langsung berjalan pulang kerumah untuk menemui orang tuanya. Akhirnya Timun Emas dan Kedua Orang Tuanya terlepas dari ancaman raksasa itu.

Sumber: Indonesia
Advertising - Baca Juga :
Patah Hati, 5 Cara Menghibur Sahabat Anda
Perang Suriah Melebar, Pertempuran Pecah di Tripoli-Libanon - Video
Share:

Legenda Telaga Pasir - Dongeng Indonesia

Gambar dari: www.alltravels.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri petani yang hidup sangat sederhana tetapi kehidupan mereka sangat bahagia dan harmonis. Sepasang suami isteri itu bernama Ki dan Nyai Pasir, mereka hidup tanpa di karunia seorang anak.

Pada suatu ketika, selesai mencangkul duduklah Ki Pasir di pinggir sawah dengan bersandar di bawah pohon besar sambil melepas lelahnya. Dan tiba-tiba tangannya memegang suatu benda bulat dan licin yang berada di sampingnya. Sebutir telur yang berbentuk tidak selazimnya, telur tersebut sangat besar yang melebihi telur angsa.

Bertanya dalam hati Ki Pasir berkata “Telur apa ini, besar sekali?. Yasudahlah namanya telur ya tetap telur, si Nyai juga tadi sempat bilang kalau persediaan lauk kita habis.”

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Akhirnya telur tersebut dibawa pulang untuk diberikan kepada isterinya . Namun sawahnya dilupakan begitu saja oleh Ki Pasir untuk dicangkuli, Ki Pasir lupa untuk melanjuti pekerjaannya.

Sesampainya dirumah, Ki Pasir memanggil isterinya sambil berteriak "Nyai kemari, lihatlah apa yang aku bawa."

Dengan wajah yang kaget ketika nyai melihat telur yang sangat besar dan aneh.

“Telur apa ini dan kau mendapatinya dimana?” tanya nya nyai kepada aki.

Ki Pasir menjawab, “Cukuplah, jangan terus kau tanya ini telur apa. Sebab aku pun juga tidak tahu."

“Aku sangat lapar, lebih baik kamu pergi ke dapur untuk memasaknya.”

Masakan pun sudah jadi dan nyai menyiapkannya di atas meja makan untuk segera disantap oleh mereka berdua. Dibaginya telur itu menjadi dua kemudian mereka memakannya dengan sangat menikmati. Rasa telurnya yang gurih melebihi dari telur ayam.

Setelah selesai makan tertidurlah mereka berdua, disaat tengah malam terbangunlah Nyi Pasar dan merasakan panas serta gatal pada sekujur tubuhnya. Namun tak terlihatnya sang suami yang biasa berada disampingnya, kemudian Nyai Pasir pergi untuk mencari dan meminta tolong kepada warga.

Sudah beberapa lama Nyai Pasir mencari suaminya didalam rumah tetapi ia belum menemukannya, akhirnya dia mencoba mencarinya lagi ke halaman rumahnya. Sangat terkejut melihat suaminya yang berguling-guling ditanah, dikarenakan mereka berdua sedang merasakan panasnya dan gatal disekujur tubuhnya setelah memakan telur yang sangat besar itu.

Ingin sekali Nyai Pasir menolong suaminya, namun seketika dia pun tak kuat untuk menahan rasa yang semakin panas dan gatal. Terjatuhlah Nyai Pasir di tanah yang bersampingan dengan suaminya sambil berguling-guling bersama di dalam tanah tersebut.

Berguling, berguling dan terus berguling mereka melakukannya tanpa henti sehingga tanah itu menjadi berlubang dan lama kelamaan semakin membesar. Semakin membesar lubang tanah itu yang kemudian dari dalam tanah tersebut keluarlah air yang menjadi sebuah danau. Beberapa lama kemudian tidak terlihatnya Ki Pasir dan Nyai Pasir, namun yang terlihat sepasang naga yang sangat besar dan menyeramkan yang berada disekitar danau itu. Sehingga terkenalah danau itu dengan sebutan Telaga Pasir.

Telaga Pasir ialah sebuah tempat wisata yang berada di Lereng Gunung Lawu, Magetan Jawa Timur. Namun sampai saat ini Telaga Pasir dikenal dengan nama Telaga Sarangan.

Sumber: Indonesia
Share:

Thursday, April 23, 2015

Anak Melon - Dongeng Cina

Gambar dari: bacadongengsedunia.blogspot.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu disebuah desa hiduplah sepasang suami isteri yang sebagai petani. Mereka sudah berumur dan hidup saling mencintai, namun nyatanya mereka tetap merasa kesepian dikarenakan tidak adanya anak-anak yang bercanda ria dan tertawa ria di dalam rumahnya.

Saat tiba musim dingin, sepasang petani itu selalu berkerja keras tetapi hasil dari ladang mereka hanya sebuah melon. Di bawalah melon itu pulang oleh pak tani. Keluhan datang dari sang isteri dengan hasil panen mereka pada musim tersebut yang tidak baik.

Tiba-tiba melon itu berbicara sehingga membuat sepasang petani terkejut, "Bagaimana kalau kalian menganggap aku sebagai anak?"

“Kau kan hanya sebuah melon dan bagaimana caranya kamu bisa menjadi anak kami? jawab pasangan petani itu.

“Aku telah menjadi anak kalian, setelah kalian menanam dan merawatu dengan baik.”

Anak Melon sebutan dari mereka. Tumbuhlah dengan cepat sehingga menjadi seorang pemuda yang rajin dan hebat. Anak Melon itu dapat mengerjakan semua pekerjaan yang ada di ladang kecil milik mereka sendiri, dari pekerjaan membajak, menanam, menyirami sampai membersihkan ladang. Yang akhirnya, Bapak dan Ibu tani sudah tidak perlu memikirkan kebutuhan makanannya sehari-hari karena dengan adanya Anak Melon semua kebutuhannya selalu terpenuhi.

Tiga tahun kemudian terjadilah perang. Para orang tua menangisi anak laki-laki mereka yang akan dipaksa untuk dijadikan tentara dan mengikuti perang. Para pemuda-pemuda itu banyak yang tidak bisa kembali kerumah mereka masing-masing.

raja mengutus beberapa pengawal kerajaan untuk mnecari semua pemuda yang ada di desa tersebut. Pada suatu ketika, didatangilah rumah pak tani oleh pengawal kerajaan dan ingin membawa si Anak Melon itu.

“Kami minta tolong dan mohon kepada tuan, jangan kalian bawa anak kami. Dia hanya berasal dari sebuah melon, dan bukan anak manusia biasa yang seperti lainnya." Bapak dan Ibu tani itu berkata kepada pengawal kerajaan.

“Alah, kami tidak peduli mau anakmu melon,labu atau yang lainnya. Dia tetap harus ikut kami." jawab pengawal kerajaan itu.

Memohon-mohonlah si bapak dan ibu tadi itu kepada pengawal kerajaan. Dengan tertawa para pengawal kerajaan berkata, " Kalian masih tidak ingin menyerahkan anakmu kepada kami.  Baiklah, kami akan memberitahu kepada kalian agar anakmu tidak usah megikuti perang."

Dengan penuh harap, ibu tadi itu bertanya "Bagaimana caranya, tuan?"

"Kalian harus bisa mengumpulkan emas.”

“Emas.... Berapa banyak yang harus dikumpulkan. Tuan?”

“Tidak terlalu banyak, namun bisa dipakai untuk menutupi jalan dari rumahmu sampai gerbang istana.” Jawab pengawal kerajaan itu.

Sepasang petani itu hampir saja pingsan. Jumlahnya itu sangat banya, "Bagaimana caranya aku untuk mendapatkannya, bahkan melihat emas sebanyak itu pun aku belum pernah apalagi mempunyainya."

“Yasudahlah pilihan yang harus kalian pilih ialah menyerahkan anakmu untuk ikut bersama kami,” kata pengawal kerajaan sambil tersenyum.

“Heiii tunggu!! baiklah aku mampu untuk menyediakan emas-emas itu untuk raja” munculah dari dalam rumah si Anak Melon itu dan berkata.

“Apakah kau bisa dan mampu?” kata pengawal kerajaan. “Kami akan memberi mu jangka waktu dua hari, apabila kamu tidak bisa memenuhinya. Dengan suka rela, kamu harus ikut bersama kami."

“Baiklah, dua hari lebih cukup bagiku” jawab Anak Melon.

"Bagus, nak,” kata pengawal kerajaan. “Kamu tidak akan ku ajak serta ke depan raja jika aku bisa berjalan di atas emas dari pintu rumah orang tua mu hingga ke gerbang istana raja, kau dan berikut kedua orang tuamu akan kubebaskan.”

Pengawal kerajaan itu akhirnya meninggalkan tempat tersebut dengan menarik beberapa pemuda yang telah diikat dengan rantai yang kuat.

Bu Tani menangis tersedu-sedu, dia kemudian bertanya kepada sang anak, “Emas sebanyak itu bisa kau dapatkan darimana??", ujar sang ibu sambil bersedu sedan.

“Ibu kau harus percaya padaku,” demikian si Anak Melon berkata. “Aku akan memiliki emas itu. Ibu dan bapak tidak usah banyak pikiran.”

“Tapi bagaimana caraya nak?! Mengingat waktu kita yang sangat sedikit?" tanya bu tani.

Anak Melon kemudian berkata, “Ibu dan bapak segeralah dapatkan seekor anjing betina yang kakinya hanya ada 3 buah saja.”

“Dan seekor ikan yang warna tubuhnya merah semuanya, juga seekor ikan yang semua tubuhnya putih bersih tanpa sedikit bercak.”

Orang tuanya bertanya dengan penuh kebingungan, “Di wilayah manakah kami bisa mendapatkan hewan seaneh itu?”

"Hewan tersebut akan Bapak dan Ibu temukan dengan cara mencari di tepi sungai dan di pegunungan", kata Anak Melon.

Ketika hari menjelang sore, kedua petani tersebut membawa seekor anjing betina yang mempunyai kaki tiga buah, seekor ikan dengan warna merah seluruh tubuhnya dan seekor ikan lagi dengan warna putih.

Anjing betina berkaki tiga akhirnya memakan kedua ekor ikan tersebut setelah sang Anak Melon memasak kedua ekor ikan itu. Ia kemudian mendapatkan sebatang bambu yang mungil dan keras yang berada di rumpun bambu.

“Bapak”, Anak Melon berkata, "Keesokan pagi, anjing itu engkau bawalah pergi ke istana. Getok lah anjing itu dengan kayu bambu ini sampai anjing itu melet-melet. Dan getoklah terus anjing tersebut dari sejak keluar dari gubuk kita, sampai ke gerbang istana."

Keesokan harinya, anjing berkaki tiga itu keluar dari rumah pak tani diiringi oleh pak tani yang terus menerus memukul anjing tersebut dengan bambu. Dan secara ajaib, setiap anjing itu digetok, maka keluar kotoran dari anjing tersebut yang berupa sebongkah kecil emas.

Jadi terjadilah keadaan tersebut sampai si anjing dan si pak tani tiba ke gerbang istana. Sepanjang jalan yang dilaluinya telah tertutupi oleh emas.

Demi mendengar laporan tersebut, raja langsung pergi untuk melihat dengan mata kepalanya sendiri.

Pak tani memberikan penjelasan kepada sang raja bila dia melakukan itu demi memenuhi syarat yang di ajukan pengawal kerajaan supaya anaknya tidak maju ke medan perang.

“Oke” raja menjawab. “Aku dengan ini menyatakan bila anakmu tak lagi mempunyai kewajiban untuk pergi berperang".

Setelah itu sang raja menyuruh para pengawalnya untuk segera membawa semua emas yang telah dikumpulkan ke gudang harta kerajaan.

Emas itu akhirnya dikumpulkan oleh ribuan pengawal kerajaan. Berkarung-karung emas dibawa oleh para pengawal dan dimasukan kedalam gudang sang raja.

Pak tani kembali ke rumah dengan diiringi perasaan lega lantaran Anak Melon tidak perlu untuk pergi berperang dan meninggalkan mereka. Akhirnya mereka bisa hidup dengan tenang sebagai petani seperti dahulu kembali.

Bertahun-tahun kemudian, terciumlah bau yang sangat tidak enak di sekitar istana. Bau semakin hari semakin menyengat sehingga orang-orang yang berada di sekitara istana tak lagi bisa bernafas, beberapa dari mereka muntah-muntah bahkan ada yang langsung jatuh sakit.

Para pengawal kerajaan akhirnya diperintahkan sang raja untuk mencari tahu sumber bau tersebut.

Akhirya mereka mendapatkan sumber dari bau menyengat tersebut yang ternyata berasal dari gudang harta sang Raja. Ketika mereka membuka gudang tersebut, mereka melihat bukan lagi emas yang ada disitu, tapi telah berubah menjadi kotoran-kotoran anjing yang sangat banyak dan bau juga dikerubungi oleh lalat!

Raja menjadi murka, ia memberikan perintah kepada para pengawal untuk mencari keluarga pak tani tersebut. Namun keluarga pak tani tersebut tidak dapat ditemukan oleh para pengawal meskipun telah mencari ke seluruh wilayah kerajaan.

Sumber: Cina
Share:

Tuesday, April 21, 2015

Kisah Gadis Yang Menikah Dengan Ular - Dongeng India

Gambar dari: digital-art-gallery.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami isteri, suaminya bernama brahmana. Sudah sangat lama sekali brahmana dan isterinya menginginkan hadirnya seorang bayi, tetapi mereka tak kunjung dikasih anak oleh yang Maha Kuasa. Dan pada akhirnya setelah lama menunggu, mengandunglah sang isteri dan melahirkan tetapi bukan seorang bayi laki-laki ataupun perempuan yang dilahirkannya melainkan seekor ular.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Rasa takut yang dimiliki oleh para tetangga brahmana yang akhirnya brahmana disuruh untuk membuang anak ular itu. Tetapi brahmana dan isterinya memiliki keinginan untuk merawat ular itu sebagaimana layaknya seorang anak manusia. Tumbuhlah ular itu menjadi dewasa, ibunya sangat sayang sekali dengannya.

Pada suatu ketika, si ibu berbicara dan meminta kepada suaminya untuk dicarikannya calon isteri untuk puteranya.

"Pak, anak ita sudah besaw. Saatnya untuk menikah dan mempunyai rumah tangga sendiri," si ibu berkata.

"Ehmm saya tahu, tapi wanita mana yang ingin menikah sama seekor ular, bu?  jawab suaminya.

Terus saja isterinya mendesak sampai menangis. Lalu suaminya memtuskan untuk mendatangi ke rumah teman lamanya di kampung sebelah. Barang kali, teman lamaku bisa membantu.

Setiba di rumah sahabatnya, brahmana menceritakan maksud kedatangannya apa. Kalau dirinya sedang mencarikan calon isteri untuk puteranya. Tanpa berbicara lagi, lalu anak gadisnya dipanggil untuk keluar kamar dan berkata "Silahkan, kau bawa puteri ku untuk dijadikan isteri anakmu."

Kemudian brahamana terdiam, "Ehmmm,, kayanya lebih baik kau lihat dulu puteraku."

"Sudahlah,, tidak usah. Kamu tahulah kita berteman lama, aku yakin kalau puteramu itu pria baik-baik." jawab sahabatnya.

Kemudian dibawalah anak gadis sahabatnya pulang yang akan dinikahan dengan puteranya.

Bersama para tetangga, isteri brahmana menyiapkan semua keperluan pernikahannya. Lalu tetangga-tetangganya pun merajuk calon pengantin agar bisa membatalkan pernikahannya, tetapi gadis itu yakin dan tetap pada keinginannya untuk menikah dengan ular itu.

Dan akhirnya mereka menikahlah, meskipun keadaan suaminya hanya seekor ular. Wanita itu dapat melayani kebutuhan suaminya sangat baik dan tulus. Di siapkannya sebuah peti kayu sebagai tempat tidur untuk suaminya yang berada sangat dekat dengan tempat tidur isterinya.

Saat terbangun pada malam hari, wanita muda itu betapa kagetnya melihat sosok seorang pemuda ganteng yang duduk di pinggir tempat tidurnya.

"Tidak usah takut, isteriku," pemuda itu berkata.
"Kamu siapa dan dimana suamiku?" dengan raut wajah takut dan suara gemetar wanita itu   menjawabnya.
"Aku adalah suamimu. Coba kamu lihatlah, kulitku ini," pemuda itu berkata sambil menunjukkan sebagian kulit ularnya yang sudah tidak ada.
"heiii apa kamu melukai suamiku," pertanyaan yang diberikan oleh wanita itu sambil menangis.
"Lihatlah dulu kamu ke aku," pemuda itu berkata sambil memakai kulit ularnya kembali kemudian membukanya lagi.

Setelah kejadian itu pemuda itu tinggal bersama isteriny dan setiap malam harinya pemuda itu dapat melepaskan kulit-kulit ularnya. Namun saat menjelang matahari terbit ia akan berubah kembali menjadi ular.

Ketika pada malam hari, tiba-tiba terdengarlah suara orang berbincang-bincang oleh brahmana dari kamar menantunya. Dengan curiga, pelan-pelan brahmana mulai mengintip dan terlihat puteranya sedang membuka kulitnya lalu berubah menjadi pemuda tampan.

Brahmana langsung masuk ke kamar menantunya dan kemudian diambilnya kulit ular lalu membuangnya ke dalam api. Terbakarlah kulit ular itu dan menjadi abu.

"akhirnya aku bisa terbebas dari kutukan itu dan bisa merasakan hidup sebagai seorang manusia selayaknya. Terima kasih, ayah," pemuda itu berkata kepada ayah nya.

Akhirnya pemuda itu hidup bahagia dan damai bersama isteri serta kedua orang tuanya.

Sumber: India
Share:

Thursday, April 9, 2015

Mengapa Kelelawar Terbang Pada Malam Hari - Dongeng Nigeria

Gambar dari: darmansyah.weblog.esaunggul.ac.id
Dongeng Anak Dunia - Ada seekor tikus dan kelelawar yang menjadi sahabat. Oyot ialah nama si tikus dan Emiong nama kelelawar itu. Mereka selalu melakukan hal bersama-sama, seperti makan dan lain-lain. Tetapi tanpa sadar Emiong sudah sangat iri kepada sahabatnya itu si tikus.

Makanan-makanan yang dimasak oleh Emiong itu sangat menggoda perut yang lapar, Oyot pun sangat penasaran dan kemudian bertanya. "Kenapa masakan sup mu itu lezat sekali?"

"Oh, ya itu disebabkan karena aku tidak lupa untuk merebus diriku sendiri didalam air. Kamu tahulah betapa manisnya dagingku, sampai-sampai sup yang aku buat juga terasa enak dan lezat sekali rasanya." kelelawar menjawabnya.

Kemudian Emiong memberitahukan bagaimana caranya membuat sup yang enak dan lezat kepada Oyot. Di ambilnya sebuah panci yang sudah terisi air hangat, tapi Emiong berkata kalau air itu baru saja mendidih.

"Coba kau lihat," kata Emiong, sambil memasukan dirinya ke  dalam panci, kemudian dengan cepat ia keluar lagi.

Memang sup yang dimasaknya sangat lezat, sebab sebelumnya ia mencampurkan bumbu-bumbu kedalam sup yang ia masak.

Sesampainya dirumah, Oyot pun memanggil isterinya dan menyuruh untuk memasak air mendidih.

"Ibu, Kamu tahukan sup yang dimasak oleh Emiong itu sangat lezat?" katanya.

Kemudian isterinya mengganggukkan kepalanya.

"Aha, sekarang aku tahu apa rahasianya. Saat dirumahnya Emiong memberitahu ku bagaimana membuat sup yang enak dan lezat." Oyot berbicara lagi kepada isterinya.

Saat isterinya tidak melihat, Oyot dengan semangat lompat ke dalam panci dengan air yang mendidih dan seketika Oyot pun tewas. Melihat suaminya sudah tidak bernyawa, isterinya Oyot sangat sedih sekali dan marah. Lalu dilaporkannya kepada raja terhadap kejadian yang menimpa suaminya.

Raja langsung berikan perintah agar dapat menangkap kelelawar untuk dipenjarakan. Setelah perintah yang diberikan raja, semuanya langsung usaha untuk mencari dan ingin menangkap Emiong. Dengan cepat kelelawar langsung sembunyi. Pada saat hari sudah gelap, ia baru dapat keluar dari tempat persembunyiannya untuk mencari makanan sebab tak ada satu pun yang melihatnya. Karena itulah kelelawar jarang sekali kita dapat melihatnya pada siang hari.

Sumber: Cerita Rakyat Nigeria


Share:

Tuesday, April 7, 2015

Cinde Laras - Dongeng Indonesia ( Jawa Timur )

Gambar dari: tilulas.com

Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu terdapat sebuah kerajaan di daerah Jawa Timur yang bernama Kerajaan Kediri. Raden Putra seorang raja yang memimpin kerajaan kediri. Ia sangat kaya raya dan memiliki kuasa di dalam kerajaan itu. Hobi yang disukai oleh Raden Putra ialah mengadu ayam.

Raden Putra mempunyai permaisuri dan beberapa orang selir. Salah satu selirnya ingin mengambil jabatan sang permaisuri. Kemudian sang permaisuri di fitnah telah memasukkan racun kedalam makanan raja. Sang raja pun saat mengetahuinya sangat marah. Tanpa memeriksa kebenarannya dan berfikir lagi, lalu sang raja memberi perintah kepada para tentara untuk membawa pergi permaisuri ke hutan kemudian membunuhnya.

Di bawalah permaisuri ke hutan oleh para tentara kerajaan, tetapi mereka tidak tega kalau harus membunuh permaisuri yang baik hati dan bijaksana. Apalagi permaisuri sedang hamil. Dengan berat hati sesampainya di hutan permaisuri ditinggalkan. Para tentara kerajaan menagkap dan membunuh seekor rusa kemudian membawa jantungnya kepada raja untuk dijadikan bukti bahwa permaisuri sudah mati.

Lahirlah seorang bayi laki-laki tampan dan sehat yang diberi nama Cinde Laras. Cinde Laras ialah seorang anak yang dilahirkan oleh permaisuri yang tinggal dihutan.

Kemudian Cinde Laras tumbuh menjadi anak yang hebat dan pintar. Dirinya saat senang sekali main di hutan. Ketika suatu hari saat dirinya lagi bermain didalam hutan ditemukannya sebutir telur ayam. Lalu dibawanya pulang telur ayam itu dan merawatnya sampai menetaskan seekor anak ayam jantan hingga tumbuh besar.

Seperti hobi ayahnya, Cindelaras pun senang sekali mengadu ayam. Pada suatu hari Cinde Laras pergi ke kampung-kampunng sebelah untuk mengadu ayam jagonya yang hebat dan selalu mengalahkan ayam-ayam jago lainnya. Terkenallah Cindelaras, Setiap orang selalu mendengar cerita tentang anak laki-laki dengan ayam jagonya.

Setelah sang raja mendengar cerita tentang ayam jago yang tidak dapat dikalahkan apalagi pemiliknya ialah seorang anak kecil. Diundanglah Cinde Laras ke istana oleh raja karna ingin melihat ayam jago yang terkenal untuk bertanding. Setibanya Cinde Laras sampai di istana, raja terkejut dengan berfiir " Katanya anak ini tinggal di hutan, tetapi sama sekali tidak terlihat anak yang tinggal di dalam hutan bahkan terlihat seperti anak bangsawan.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Kemudian diajaklah Cinde Laras untuk mengadu ayam miliknya. Cinde Laras memberikan syarat kepada raja, seandainya saya bisa memenangkan pertarungan ini, raja harus memberikan setengah kerajaannya kepada dirinya. Tanpa dipikir panjang sang raja sangat menyetujuinya. Tidak mungkin ayam jago milik Cinde Laras bisa mengalahkan ayam-ayam jago miliknya sang raja, karna ayam-ayam jagonya adalah ayam-ayam pilihan dan dijaga dengan baik.

Di pilihnya ayam yang terbaik oleh raja untuk dapat bertanding dengan ayam yang dimiliki Cinde Laras, tetapi ayam jagonya raja dengan mudah dikalahkan. Semua orang yang menyaksikan sangat kaget dan heran saat ayam Cinde Laras berbunyi.

Bunyinya, “Kukuruuyuuuk...! Akulah ayam jago Cindelaras, seorang anak yang hidup di hutan, namun ia adalah anak Raden Putra seorang raja dari kerajaan kediri!!"

Dengan lantang suara ayam jago itu berkokok berulang-ulang. Sampai raja sangat kaget, lalu dipanggillah Cinde Laras dan mendekatinya.

"Siapakah namamu dan dimaana rumahmu?” tanya raja.

“Cinde Laras, yang mulia dan aku tinggal di hutan bersama ibu"

“Siapa nama ibumu?”

Raja terkejut setelah Cinde Laras menyebutkan nama ibunya.

"Benarkah dia anakku?" tanyanya dalam hati.

Kemudian raja memanggil para tentaranya dan merintahkan agar mengawal diriya dan Cinde Laras ke rumahnya di hutan. Setibanya di rumahnya Cinde Laras, terlihatlah seorang wanita dan langsung dikenalinya. Wanita itu ialah seorang permaisuri yang dulu ingin dibunuhnya. Kemudian permaisuri menceritakan semuanya yang dulu terjadi, kalau dirinya telah di fitnah dan beberapa bulan kemmudian lahirlah Cinde Laras.

Raja mengakui sangat menyesal dengan terlalu nafsu dirinya untuk membuang permaisuri ke dalam hutan. Permaisuri dan Cinde Laras pun diajak lembali untuk tiggal bersamanya di dalam istana.

Kemudian raja mengembalikan jabatan permaisuri dan memberi hukuman kepada selir yang telah jahat kepada permaisuri. Beberapa lama kemudian, meninggallah sang raja dan dipimpinlah kerajaan oleh Cinde Laras dengan adil dan bijaksana.

Sumber: Indonesia
Share:

Putri Rose dan Burung Emas - Dongeng Bulgaria

Courtesy of google images
Dongeng Anak Dunia - Dahulu kala, di sebuah kerajaan yang sangat jauh, hiduplah seorang Putri yang sangat cantik. Dia memiliki rambut merah panjang dan sangat mencintai bunga mawar sehingga banyak orang yang memanggilnya Putri Rose. Setiap malam setelah senja, Putri Rose keluar ke balkon dan bertepuk tangan. Seekor burung emas datang dan terbang entah dari mana kemudian hinggap di bahunya. Seketika itu, rambut sang putri mulai bersinar, terang benderang dengan cahaya merah cemerlang.

Ketika burung tersebut mulai berkicau seperti sedang menyayikan sebuah lagu yang mempesona, Putri Rose ikut bernyanyi mengikuti alunan kicauan burung tersebut, dan semua orang yang berada di kerajaan tersebut tertidur dan bermimpi manis sampai subuh.

Setiap malam Putri Rose bersama burung emas kecilnya selalu menyanyikan lagu pengantar tidur yang penuh kasih, sehingga semua orang dapat tertidur nyenyak dan memiliki mimpi manis sampai subuh.

Namun, sesuatu yang mengerikan terjadi. Seorang penyihir jahat yang belajar tentang Putri Rose,  memutuskan untuk mengutuk dia. "Abracadabra, Sim-Sala-bim, rambutmu akan berubah menjadi hitam gelap Rose!" kata sang penyihir dan warna rambut Putri Rose pun langsung berubah menjadi hitam seperti tar.

Malam itu juga, Putri Rose keluar ke balkon dan bertepuk tangan. Tetapi, ketika burung emas itu muncul rambutnya justru bersinar hitam bukan merah. Burung tersebut kemudian menyanyikan melodi yang mempesona dan Putri Rose juga turut menyanyikan lagu pengantar tidur nya itu.

Semua orang yang berada di kerajaan juga ikut tertidur, tapi malam itu mereka bukannya bermimpi manis  justru sebaliknya, mereka bermimpi sangat buruk.

Pada hari berikutnya, sang Putri sedih dan bertanya pada burung emas, "Katakan padaku burung emas, bagaimana saya bisa membuat mimpi orang-orang yang berada di kerajaan menjadi begitu manis lagi sampai fajar?"

"Celupkan rambut hitam mu ke dalam air mawar," jawab burung emas sambil berkicau.

Sang putri sempat bertanya-tanya tentang saran dari burung emas, namun Putri Rose mematuhi saran yang diberikan burung emas.

Putri Rose mengisi air kedalam sebuah baskom dan kemudian ditaburi kelopak mawar di permukaan air tersebut. Lalu, Putri Rose mencelupkan rambutnya ke dalam air mawar pada baskom dan warna rambut Putru Rose langsung berubah menjadi merah lagi.

Pada malam itu, saat burung bertengger di bahu Putri Rose, rambutnya yang merah bersinar cerah menerangi langit malam. Putri Rose kemudian menyanyikan lagu pengantar tidur dan semua orang yang berada di kerajaanpun tertidur dan memiliki mimpi manis sampai subuh.

Akan tetapi, Penyihir jahat itu datang lagi dengan raut wajah yang sangat marah karena kutukannya telah hilang, penyihir jahat memberikan kutukannya lagi kepada Putri Rose.
"Abracadabra, Sim-Sala-bim, rambutmu akan berubah menjadi hitam gelap Rose!" Dan seketika rambut Putri Rose berubah menjadi hitam seperti tar lagi.

Akan tetapi, kali ini penyihir jahat itu memusnahkan semua bunga mawar yang ada di seluruh kerajaan. "hahahaha, Sekarang kamu tidak akan bisa memusnahkan kutukanku lagi Putri Rose!" Penyihir jahat itu mengejek Putri Rose penuh dengan kemarahan.

Sekali lagi, Putri Rose sedih dan bertanya lagi pada burung emas, "Katakan padaku burung emas, bagaimana saya bisa membuat mimpi orang-orang yang berada di kerajaan menjadi begitu manis lagi sampai fajar?"

"Celupkan rambut hitam mu ke dalam air mawar," jawab burung emas sambil berkicau.

"Tapi di mana aku harus mencari mawar?" tanya Putri Rose.

"Celupkan rambut hitam mu ke dalam air mawar," jawab burung emas sambil berkicau.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Sang putri tidak tahu apa yang harus dilakukan. Penderitaan Putri Rose sangat besar sampai matanya berkaca-kaca, dan salah satu air matanya jatuh ke tanah. Pada saat itu pula, datang seorang pangeran muda dan tampan yang telah berhenti di bawah balkon Putri Rose, kemudian sang pangeran mengeluarkan sebuah kotak kecil yang didalamnya berisi sehelai rambut merah.

Sang Pangeran membungkuk dan menaruh rambut merah di atas air mata sang Putri. Dan kemudian, keajaiban yang tak terduga terjadi. Tiba-tiba saja, rambut merah yang di taruh di atas air mata tersebut berubah menjadi mawar merah.

Sang Pangeran mengambil mawar dan membawanya ke sang Putri. Setelah melihat mawar, Putri Rose langsung menghapus air matanya dan memetik kelopak mawar tersebut untuk diletakan diatas air pada baskom. Kemudian, Putri Rose mencelupkan rambutnya kedalam baskom yang berisi mair dan mawar.

Pada akhirnya kutukan penyihir jahat itupun hilang. Semua orang yang berada di kerajaan tersentak kaget dan Raja meminta sang Pangeran, "Anak muda, dari mana kamu temukan rambut merah Putri Rose?"

"Ketika putri dan aku masih kecil, aku mengambil sehelai rambut dari kepalanya sebagai tanda kesetiaan aku kepadanya. Dan dia melakukan hal yang sama dengan saya, menarik keluar sehelai rambut saya dari kepala saya sendiri."

"Itu benar, ayah," sang Putri meyakinkan ayahnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dia membukanya untuk memperlihatkan sehelai rambut dari kepala sang Pangeran.

Penyihir jahat datang lagi setelah dia mengetahui bahwa kutukannya telah hilang lagi, kejahatan penyihir jahat membengkak sehingga tubuh penyihir jahat itupun meledak menjadi ribuan potong kecil. Dan akhirnya, bunga mawar yang mekar tunbuh di setiap taman kerajaan. Setiap malam Putri Rose menyanyikan lagu pengantar tidur yang disukainya, dan semua orang tertidur sampai memiliki mimpi manis hingga subuh.
Share:

Telur Ayam Jago - Dongeng Cina

Gambar dari: bacadongengsedunia.blogspot.com

Dongeng Anak Dunia - Pada suatu ketika, ada seorang juragan tanah yang memanggil kacungnya dan berkata "carikan aku beberapa butir telur ayam jago dalam waktu 3 hari, apabila dalam waktu yang aku berikan kau tidak bisa mendapatkannya kau akan dihukum mati."

Kemudian kacung itu pulang kerumahnya dan didalam perjalanan pulang, ia terus berfikir "Apa ada telur ayam jago? Yang ayam jantan saja tidak bisa bertelur?"

Sesampainya di rumah, yang dilakukannya hanya berdiam sehingga tidak nafsu makan, susah tidur  dan tidak berbicara sedikitpu. Melihat sang suaminya yang tiba-tiba terdiam dan gelisah, si isteri sangat khawatir kepada suaminya.

Mendekati sang suami dan berkata “Ada apa, apa kamu sedang punya masalah?”

“Juragan memberiku perintah untuk mencari telur ayam jago dalam waktu 3 hari, kalau aku tidak dapat menemukannya aku akan dihukum mati.”

Isteri pun berkata, “Aku akan membantu untuk menyelesaikan masalah mu. Tiga hari lagi aku akan pergi untuk mendatangi juragan mu. Kamu yang tenang.”

Sudah hari ketiga kemudian isteri kacung itu pergi kerumah juragan tanah tetapi suaminya tinggal di rumah.

“Mana suami mu, kenapa malah kau yang datang?” tanya tuan tanah.

“Maaf juragan" jawab wanita itu, "Pada hari ini suami saya tidak bisa datang menemui juragan.”

“Kenapa?”

"Dia baru saja melahirkan.”

“Apa?, Siapa yang pernah melihat seorang laki-laki dapat melahirkan” teriak juragan tanah.

“Juragan” dengan berani wanita itu menjawab, “Siapa yang pernah melihat ayam jago dapat bertelur?”

Juragan tanah pun tidak dapat berkata apa-apa.

Sumber: Cina

Share:

Thursday, April 2, 2015

Kisah Enam Orang Buta Melihat Gajah - Dongeng India

Gambar dari: adameben.blogspot.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu hiduplah enam orang buta. Mereka selalu mendengar cerita tentang gajah. Tetapi mereka sama sekali belum pernah melihatnya, ingin sekali rasanya mereka tahu bentuk gajah itu seperti apa. Bergegaslah mereka bersama-sama pergi untuk melihat gajah.

Saat mendekati gajah, orang buta pertama tersandung lalu jatuh dan menabrak tubuh gajah yang kuat. “Ooohh, aku tahu sekarang!” bicaranya, “Rupanya gajah itu seperti tembok.”

Dan orang buta kedua memegang gading gajah. “Ayo kita lihat sekarang...,” katanya, “Gajah itu bundar, licin dan tajam. Pastilah gajah lebih mirip seperti tombak.”

Pada orang buta yang ketiga pas sasaran memegang belalai gajah yang kemudian bergerak-gerak kesana kesini. “Kalian semua salah!” teriaknya, “Gajah itu seperti ular!”

Selanjutya, orang buta keempat loncat sangat semangat dan jatuh meniban lutut gajah. “Ah!” bicaranya, “Kalian ini bagaimana, sangat jelas binatang ini sama seperti sebatang pohon.”

"Kipas" teriak orang buta yang kelima saat menyentuh telinga gajah. “Gajah itu mirip sekali dengan kipas, kalian bagimana sih malah orang yang paling buta pun tahu.”

Yang terakhir dilakukan oleh orang buta keenam, dengan tidak sabar ia mendekati sang gajah, lalu menyentuh dan memegang ekor gajah yang sedang berayun-ayun. “Horeee,, aku tahu, kalian semua salah.” Jawabnya. Gajah sangat mirip dengan tali.”

Demikianlah pertengkaran keenam orang buta itu. Tidak ada yang mau mengalah dari masing-masing pendapat yang mereka keluarkan. Teguh dan percaya diri pada pendapatnya sendiri, ada sebagian yang benar, tetapi kebanyakan salahnya. Mereka semua hanya dapat melakukannya dengan meraba setiap bagian tubuh gajah yang berbeda, sehingga mereka tidak dapat melihat kesemuanya hewan gajah itu sendiri.

Sumber: India
Share:

Kura-kura yang Tidak Dapat Berhenti Bicara - Dongeng India

Gambar dari: yprindonesia.wordpress.com

Dongeng Anak Dunia - Di sebuah danau hiduplah seekor kura-kura. Selain memiliki hoby menyelam di danau, ia pun suka sekali naik ke atas sebuah batu besar untuk menjemur badannya.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Tetapi hal yang sangat dicintainya ialah berbicara. Berbicaralah seekor kura-kura itu kepada anak-anak kampung yang sedang bermain di tepi danau. Selain seekor kura-kura itu berbicara kepada anak-anak, ia mengajak ikan-ikan yang sedang berenang, katak-katak yang sedang berdiam di tepi danau dan kepada bangau yang lagi menangkap ikan. Ia pun juga tidak berhenti berbicara sehingga seekor monyet yang lagi bergelantungan di ajaknya berbicara. Malah lebih banyak berbicaranya dari pada monyet!

Terus saja bicara, bicara dan bicara si kura-kura itu tanpa ada rasa lelah. Namun hanya dalam keadaan tidur saja kura-kura berhenti bicara.

Pada suatu ketika datanglah dua ekor angsa liar. Kemudian mereka mendarat untuk beristirahat sejenak di danau. "Hai, kalian bukan dari sini ya?" kura-kura langsung mendatangi dan menegur mereka yang sedang beristirahat.

Dijawablah dengan ramah oleh angsa-angsa itu. Mereka pun kemudian saling bercerita, Angsa yang bercerita kalau mereka lagi dalam perjalanan pulang ke selatan.

"Dimanakah kalian tinggal?" kata kura-kura bertanya.

“Di sebuah danau di atas bukit kami tinggal. Dan danau kami pun lebih gede serta jernih airnya dibanding danau ini. Pemandangannya pun sangat indah,” dijawabnya dari salah satu angsa.
Dengan rasa penasaran oleh cerita dua ekor angsa itu tentang danau tempat tinggalya, kura-kura pun  tidak berhenti untuk terus bertanya. Kemudian diajaklah si kura-kura oleh angsa pulang kerumahnya.

“Bagaimana caranya aku bisa ikut?, Sementara aku tidak punya sayap untuk terbang seperti kalian.”

“Gampanglah, sebelum kita membawamu terbang. Kita harus mencari sebatang tongkat, kemudian aku serta kakakku akan mengigit kedua ujungnya dan kau pun harus menggigit pada bagian tengahnya.”

“Terima kasih banyak angsa, wah aku sangat senang sekali dapat ikut bersama kalian. Sudah lama rasanya aku ingin pergi ke selatan.”

Kemudian dengan cepat mereka bertiga mencari sebatang tongkat. Akhirnya mereka melihat sebuah tongkat yang cukup sangat kuat.

“Mari kita pergi,” kata angsa yang paling tua, “tetapi yang harus kamu ingat, selama kita terbang tidak boleh kamu berbicara sedikitpun.”

“Betul,” jawab sang adik, “Seandainya kamu membuka mulutmu, tongkat ini pasti lepas lalu kamu akan jatuh. Dan tolong diingat ya, tidak boleh berbicara sedikit pun!”

“Baiklah, aku akan mengingat pesan kalian,” jawab kura-kura, “Selama perjalanan aku tidak akan berbicara.”

Dengan paruh mereka menggigit ujung-ujung tongkat tersebut, dan kura-kura pun ikut menggigit di bagian tengah. Akhirnya mereka pun siap pergi ke selatan.

Dengan mereka terbang di atas kampung yang mana anak-anak suka berbicara dengan kura-kura tinggal. Kura-kura pun bisa lihat teman-temanya yang ada dibawah sana. Rasanya ingin berteriak, “Hai teman-teman lihat aku, aku mau pergi ke selatan!” syukurnya ia bisa menghentikan dirinya pada waktu yang tepat.

Ada salah satu anak lihat kura-kura nyangkut pada tongkat yang dibawa oleh dua ekor angsa. Kemudian ia pun kasih tahu kepada teman-temannya yang lain. Lalu mereka bersama-sama sambil menunjuk-nunjuk kearah kura-kura. Ada seorang anak berkata, “Begini caranya mereka bepergian, lucu sekali.” Dan anak-anak yang lain ikut tertawa.

Ada anak lain  yang berkata, “Kura-kura itu kan tidak dapat diam? Selalu saja berbicara. Selama perjalan tidak mungkin dia bisa menutup mulutnya.”

Semakin besar suara anak-anak itu tertawa-tawa. Akhirnya nggak tahan lagi, Kura-kura pun berteriak kepada anak-anak, “Siapa bilang aku....” Baru kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Kemudian kura-kura lepas dari tongkat dan jatuh yang sangat dekat dengan kaki anak-anak.

“Kasihan sekali kura-kura, dia tidak bisa berbicara“ kata seorang anak.

Sumber: India

Share:

Wednesday, April 1, 2015

Si Galah dan Oolah si Kadal - Dongeng Australia

dongeng dnak dunia - Oolah adalah seekor kadal yang lelah berbaring di bawah sinar matahari, tidak melakukan apa-apa. Jadi dia berkata, "Aku akan pergi dan bermain." Dia mengambil bumerang keluar, dan mulai berlatih melemparkan bumerang tersebut. Ketika ia sedang bermain, Galah datang dan berdiri dalam jarak yang dekat, menonton bumerang datang dan terbang kembali, untuk jenis bumerang yang dilemparkan Oolah adalah jenis bubberahs. Mereka lebih kecil daripada yang lain, dan lebih melengkung, dan ketika dilemparkan dengan benar bumerang ini akan kembali ke pelempar, sedangkan bumerang lain tidak.

Oolah bangga ketika melihat si Galah menonton keterampilannya. Dalam bangga ia melempar bubberah dengan cara yang spesial, dan melemparkannya dengan sekuat tenaga. Whizz, mendesing di udara, kemudian kembali datang, menghantam si Galah pada bagian atas kepalanya, menyebabkan baik bulu dan kulitnya tercabut keluar.

Galah berdiri dengan mengerikan, berbunyi dan menjerit, dan berlari-larian disekitar, kemudian berhenti setiap beberapa menit untuk mengetuk kepalanya di tanah seperti burung marah. Oolah begitu ketakutan ketika melihat apa yang telah dilakukannya, dan melihat bahwa darah mengalir dari kepala Galah, dia kemudian meluncur pergi bersembunyi di bawah semak bindeah. Tapi Galah melihatnya. Dia tidak pernah menghentikan suara mengerikan yang ia buat selama satu menit, namun, masih menjerit-jerit, dia mengikuti Oolah. Ketika dia sampai di semak bindeah ia bergegas di hadapan Oolah, menangkap dia dengan paruhnya, mendorongnya di semak-semak sehingga setiap bindeah telah membuat lubang di kulitnya. Kemudian dia mengusap kulitnya dengan kepalanya yang berdarah sendiri. "Nah," katanya, "Anda Oolah akan membawa bekas semak bindeahs pada Anda selalu, dan noda darah saya."

"Dan kau," kata Oolah, sambil mendesis kesakitan akibat luka dari duri, "akan menjadi burung berkepala plontos selama saya menjadi kadal berduri merah."

Jadi sampai hari ini, di bawah puncak Galah itu Anda selalu dapat menemukan burung botak yang bubberah akibat yang dilakukan oleh Oolah pertama kali. Dan di negara yang lain ada kadal yang akibat perbuatan Galah berupa kadal berwarna coklat kemerahan, dan ditutupi dengan paku seperti duri bindeah.

sumber: Australia
Share:

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...