Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, January 22, 2016

Istana Di Dasar Danau - Dongeng Spanyol

Courtesy of citizen6.liputan6.com
dongeng anak dunia - Kesatria tampan dan perkasa ini sangat terkenal suka menolong. Pertolongan yang sering dilakukannya terhadap anak-anak yatim yang suka diperlakukan semena-mena oleh ayah tirinya atau gadis-gadis malang yang terlantar hidupnya dan jauh dari bimbingan orang tuanya. Membunuh penyamun jahat yang selalu merugikan masyarakat banyak pada umumnya, semua orang dari golongan penjahat pasti sangat takut atau keder kalau mendengar namanya disebutkan.

Dengan postur badannya yang sangat tegap, melambangkan seorang lelaki perkasa yang gagah berani. Tidak akan pernah takut menerjang bahaya didepan matanya, tidak akan gentar menghadapi bahaya yang mengancam. Dialah sang Edward kesatria dari Spanyol.

"Perlihatkan padaku pengalamanmu," berkata sang kesatria,"selanjutnya akan aku perlihatkan cara mencabut pedang yang benar atau naik kuda yang baik dan juga jurus menjatuhkan musuh dengan cepat" Inilah cerita hidupku yang penuh dengan tantangan petualangan yang mengembirakan. "Olah raga yang aku suka adalah berkelahi, badanku menjadi sehat ketika bergerak, dan aku akan senang berkenalan dengan orang yang suka berkelana ketempat yang baru, itulah aku." Begitulah sang Edward yang tidak akan betah disuatu tempat dia berada.

Kesatria yang tidak akan bisa diam ini akan selalu mencari disetiap sudut tempat kalau-kalau ada penjahat yang bersembunyi. Dimana saja, dibawah tempat tidur dan dalam lemari atau mencari nenek sihir disemak belukar yang tersembunyi dimanapun. Itulah diibaratkannya sang kesatria ini bergerak terus dan tak pernah tinggal diam untuk membasmi penjahat.

Namun ada juga dalam petualangan sang Edward ini merasakan kebosanan, sebab ketika sampai didaerah yang ditemuinya itu adalah daerah yang sangat aman sentosa. Tidak ada satu penjahatpun yang ditemuinya hanya sang kucinglah penjahat yang paling buas ditempat itu.

Sang Edward dan pengawal setianya Alfonso sudah tidak bersemangat lagi tinggal didaerah itu karena sudah tidak ada yang dapat dikerjakan mereka. Sebuah tempat yang benar-benar sudah mandiri sekali, semua rakyat serba hidup berkecukupan tidak kurang sesuatu apapun yang tinggal disitu.

"Besok kita tinggalakn kota yang aman ini!" sahut sang Edward kepada pengawal setianya.

"Sekarang kita cari penginapan yang nyaman untuk beristiharat." Sang kesatria itupun memberikan perintah kepada Alfonso.

Begitulah sang Edward seorang kesatria yang haus akan petualang yang merasa penasaran akan rahasia alam semesta ini, dia akan terus berpetualang untuk mencari pengalaman hidup yang akan berguna dikemudian hari.

Sampailah disebuah penginapan dan sang pengawal setia alfonso pun memesan dua kamar yang sangat bagus ditempat itu. Malam harinya sang Edward keluar bersama Alfonso untuk makan malam. Ketika mereka berdua sedang asyik makan tiba- tiba mereka didatangi seorang pemuda yang ukuran tubuhnya kecil dan memakai jubah putih. Berpenampilan begitu rapih sekali dan kelihatannya seperti seorang pemuda yang terpelajar yang tidak pernah bekerja keras.

"Apakah boleh saya duduk bersama anda sekalian disini," bertanya sang pemuda necis tadi saat dekat dengan meja makan sang Edward dan Alfonso.

Sang Edward pun menganggukkan kepalanya tanda isyarat mempersilahkan sang pemuda itu untuk duduk disampingnya. Setelah duduk sang pemuda itupun memperkenakan dirinya. "Pekerjaanku adalah seorang penyair, namun didaerahku ini hanya sedikit sekali yang suka akan syair dan puisi".

Sama saja pemuda inipun dengan kebanyakkan orang yang ada disini, sebab akupun tidak suka apa yang namanya puisi. Sang Edward dalam hatinya berbicarta, "tetapi baiklah biar pemuda ini berbicara denganku saat ini". Sang edward pun bertanya kepad sang pemuda necis itu."Mungkin anda tahu tentang hal yang menantang disini atau ada sejarah apa yang belum terungkap didaerah atau ditempat ini? Sang Edward bertanya kepada pemuda necis itu.

Sang pemuda necis ini hanya tersenyum seperti ragu untuk bercerita tentang sesuatu, namun akhirnya sang pemuda itupun bercerita juga setelah lama terdiam.

"Ya ada disuatu tempat didaerah ini sebuah danau yang sangat angker, mungkin anda akan tertarik dengan misteri danau ini"

"Air danau itu sangat kelabu dan berkabut tidak ada seorangpun yang dapat melihat kedalamnya. Namun apa bila bulan purnama sedang besar-besarnya, siapapun orangnya yang berdiri ditepi danau miterius itu akan dipanggil seorang putri yang cantik jelita.

Namun sampai saat ini tidak ada satu orang pun yang berani mendekati danau tersebut, itulah keterangan yang dikemukakan sang pemuda pendek tetapi necis dandanannya itu kepada sang Edward dan Alfonso kala itu.

Sang kesatria inipun sangat tertarik sekali dengan cerita dari sang pemuda itu dan diapun meminta arah jalan kedanau tersebut.

"Zaman sudah berubah mungkin, sekarang petualangan pertempuran sangat sulit dijumpai tetapi petualangan misterius pun tidak apalah," pikirnya dalam hati sang kesatria ini.

Haripun telah berganti siang, berangkatlah sang kesatria bersama sang pengawal setianya itu menuju danau seribu misteri tersebut. Walaupun sebelum berangkat tadi Alfonso sang pengawal setia telah memperingatinya untuk tidak datang ketempat itu.

Namun semakin dilarang sang kesatria akan semakin penasaran itu dia yang sifatnya sangat keras sekali.

Maka sampailah ditempat yang dituju itu, sebuah danau yang sangat luas sekali. Karena hari masih sore maka kedua orang inipun menunggu ditepian danau tersebut. Kebetulan sekali tanggal pada bulan itu menunjukkan tanggal bulan purnama.

Waktu yang ditunggu akhirnya datang juga, sang bulan yang sangat bulan bersinar sangat terang dan menimbulkan bias cahaya yang sangat indah di air danau kala itu.

"Hai sang pemuda tampan yang gagah perkasa, datanglah kemari." Sang kesatria mendengar suara yang memanggil dari tengah danau misterius itu. Alangkah merdunya suara yang terdengar saat itu ditelinga sang Edward.

Akhirnya kaki sang Edward pun berjalan dengan sendirinya terbawa pesona suara yang memanggil dari tengah danau tersebut.

Dan yang lebih anehnya lagi kaki sang Edward bisa berjalan diatas air danau kala itu. Akhirnya dia pun bertemu sang putri Ratu danau yang cantik jelita, kecantikkan yang tiada taranya. Sang kesatria Edward saat itu, sampai lupa daratan dia tidak ingat apa-apa hanya terpesona dengan kecantikkan yang membuatnya terpesona. Dan diapun melupakan sang pemgawal setianya yang dengan sabar menunggunya di tepian danau angker tersebut.

"Perkenalkan aku, Ratu penguasa danau angker ini!" sang ratu berkata dan dengan tidak segan-segan tangan sang Edward pun ditariknya supaya mengikutinya.

Kerena terkesimak oleh kecantikkan sang putri Edward hanya bisa mengikuti saja langkah kaki sang ratu danau tersebut.

Ditariknya sang Edward masuk kedalam danau dan yang membuat aneh sang kesatria tidak merasa kecapaian menahan napas sebab kala itu sang Edward bisa bernapas didalam air.

Dilewatinya beberapa gerbang pintu masuk yang setiap pintu itu ada namanya tersendiri, diantaranya gerbang Zamrud, gerbang permata dan yang terakhir adalah gerbang intan. Maka sampailah sang putri danau yang menggandeng tangan sang kesatria Edward di sebuah istana bawah air.

Sang ratu danau yang cantik jelita ini ingin sekali mempunyai suami dari golongan manusia biasa, maka diadakanlah pesta yang sangat meriah menyambut kedatangan sang ratu danau yang membawa sang kesatria Edward kala itu.

Dan sang ratu pun bertanya tentang kabar sang kesatria yang gagah berani ini ketika menumpas sang penyamun Tuscanya dan cara sang kesatria menyelamatan sang putri raja. Serta cara kesatria ini membasmi kejahatan yang dia jumpai dalam perjalanan petualangan keberbagai manca negeri.

Berceritalah sang Kesatria Edward, seluruh pengalaman perjalanan hidupnya yang suka sekali akan hal-hal petulangan yang berbau penumpasan kejahatan. Hari demi hari sang kesatria inipun merasa bosan, yang memang gaya hidupnya tidak akan betah atau kerasan tinggal diam disuatu tempat.

Diutarakan maksudnya kepada sang Ratu danau angker, namun sang ratu pun marah dan mengancam, "tidak bisa kamu harus selamanya tinggal diistana ini disampingku dan setiap hari harus menceritakan tentang pengalaman hidupmu. Apabila kamu berani pergi dari istana ini maka kamu akan mati tenggelam didanau ini" Sang ratu mengancamnya sambil menghardik dengan teriakkannya yang membahana.

Bukanlah sang Edward kalau hanya diam ketika seseorang menghardiknya dia malah merasa tertantang, akhirnya dia pun keluar melewati jalan yang dulu pernah dilewatinya yaitu, tiga gerbang intan, permata delima dan yang terakhir adalah zamrud.Ketika sudah sampai digerbang zamrud itulah dibelakangnya terdengar suara gerumuh yang sangat keras sekali, istana Ratu danau angker hancur berkeping-keping.

Sampailah didalam air kelabu yang sangat dingin mencekam sekali itulah misteri air kelabu yang banyak ditakuti orang-orang yang tidak akan tahan oleh dinginnya. Kemudian sang Edward berjumpa dengan seekor ikan dan sang ikan itu menyuruh sang Edward untuk memegang ekornya.

Sampailah sang Edward dipermukaan air diantar sang ikan besar tadi, sambil mengantar sang Edward sang ikan pun bercerita tentang apa yang telah dialaminya. Bahwa sang ratu jahat itulah yang telah membuat sihir yang membuat semua ikan pada susah dan berkat sang kesatria pemberani inilah yang telah menghancurkan kekuatan sihir dan istana sang ratu karena telah berani meninggalkan istananya. http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv

Kejadian aneh terjadi lagi kala itu, mestinya sang Alfonso telah berbulan-bulan menunggu tetapi sang pengawal ituhanya merasa ditinggal beberapa jam saja oleh sang Edward.

Sang Edward pun merasa terbebas dari pesona sang Ratu Danau yang sangat seram membuatnya, sang Edward tidak akan mengulangi petualangan menyibak rahasia alam yang tersimpan didasar danau yang sangat angker.

Maka sang Kesatria Edward pun berlalu dari tempat itu bersama sang pengawal setianya, sang Alfonso.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih

Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...