Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, January 27, 2016

Kodok Pemimpin - Dongeng Yunani

Courtesy of fasabbih.blogspot.com
dongeng anak dunia - Zaman dahulu kala saat dunia ini masih baru tercipta, ditepi sebuah hutan yang sangat luas terdapat sebuah kolam.

Kolam dengan airnya yang sangat jernih ini berpenghuni ratusan kodok yang selalu riang gembira. Meraka selau berbicara satu sama lain dan tidak pernah putus bahan pembicaraan.

Alangkah serunya kalau kita dapat sempat menguping pembiraan seru mereka dari balik pepohon rimbum ditepi kolam dipinggir hutan tersebut. Dizaman itupun semua binatang yang hidup diatas bumi ini bisa berbicara layaknya manusia.

Hari demi hari mereka selalu berbicara saja yang mereka lakukan, akhirnya ada rasa bosan juga. Meraka bosan hanya diam dikolam dan bicara saja, tidak pernah mengenal dunia lain. Mereka semua membutuhkan liburan keluar dari tempat itu mencari suasana lain.

Maka pada suatu saat yang tepat dan kebetulan mereka semua berkumpul saat itu. Mereka semua memilih seorang pimpinan untuk diangkat menjadi Raja mereka. Maka saat itupun mereka berdoa bersama-sama saling sahut-sahutan agar mereka dipilihkan seorang Raja untuk memimpin mereka.

Nyaring sekali suara doa-doa yang keluar dari mulut mereka dan nampak mereka sangat antusias atau semangat sekali dalam berdoanya.

Tidak lama berselang, satu batang pohon yang cukup besar jatuh kecebur kedalam kolam saat itu dan menimbulkan cipratan air kemana-mana, menimpah ratusan Kodok yang sedang khusu berdoa. Air kolam seakan dibalikkan keatas saja menimbulkan riak air yang sangat besar sekali.

Semua Kodok yang selamat tidak tertimpah batang pohon pada berhamburan menyelamatkan diri, mereka semua bersembunyi dibalik semak belukar disekitar tempat itu. Ada pula sebagian yang bersembunyi dibalik daun teratai, dan mereka hanya diam saja sampai semalaman.

Esok hari setelah suasana kelihatan tenang dan tidak ada reaksi yang mencuriga lagi, seekor kodok yang cukup berani memeriksa keadaan sekelilingnya.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Namun tetap saja sang kodok pemberani itupun masih belum berani mendekati sang Raja yang baru turun dari langit itu. Masih dari jarak yang lumayan jauh sang kodok pemberani melihat-lihat sang Raja mereka. Dan selanjutnya yang lainpun pada ikut mendekati batang pohon yang dikiranya Raja baru mereka. Dikelilingilah batang pohon kayu tersebut beramai-ramai, mereka yakin sang batang kayu itu adalah Sang Raja yang diturunkan dari langit.

"Sang Raja yang aneh dan lucu, hanya diam saja." seekor kodok berkomentar sambil memcibir dengan ejekkannya. Semua khalayak Kodok sadar sang Raja barunya tidak bisa berbuat apa-apa. Dimulailah mereka berdoa kembali, saling sahut-sahutan dengan sangat nyaringnya. Untuk kedua kalinya mereka berdoa mohon diturunkan dari langit sang Raja mereka.

Selang beberapa saat, turunlah dari langit seekor binatang lengkap dengan mahkota keemasan dikepalanya.

"Dengarkanlah semua rakyatku akulah Rajamu yang turun dari langit!", sang Bangau bersuara dengan lantangnya.

Dengan langkah kaki-kaki yang panjang terus menelan semua Kodok yang dapat diraih paruhnya. Tidak lama kemudian perut sang Bangau pun telah terisi penuh kodok-kodok yang dimakannya. Sang Bangau, setelah puas makan segera dia terbang kembali kelangit.

Setelah sang Raja yang telah puas makan dan terbang kembali kelangit satu dari mereka angkat bicara lagi. "Mulai saat ini aku tidak ingin punya Raja lagi, buat apa raja hanya makan saja!" seru sang Kodok itu.

Tetapi yang lain masih pada kaget dan hanya diam saja tidak ada yang bisa bicara, dengan sikap sang Raja mereka yang hanya datang dari langit secara tiba-tiba dan setelah makan kenyang lalu sang Raja terbang lagi kelangit dan menghilang kembali.

Sampai saat sekarang pun sang Kodok hanya bisa bicara, dok,dok,dok,.....dodododododok karena begitu ketakutannya.

Jadikanlah setiap kejadian itu guru yang paling berharga dalam hidupmu, sebab sebuah kejadian belum tentu sesuai dengan harapan dan angan-angan kita. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...