Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, February 24, 2016

Sang Nyamuk Dan Sang Singa - Dongeng Yunani

Courtesy of dongengceritarakyat.com
dongeng anak dunia - Zaman dahulu kala tersebutlah seekor singa yang perkasa, sang raja hutan ini sedang tertidur pulas digua tempat tinggalnya. Ceruk gua yang terdalam menjadi kamar tidurnya adalah sebuah gua yang penuh bekas sisa makanan yang berantakkan sekali, tulang belulang binatang bekas mangsa makanan tertumpuk tidak beraturan dimana-mana. Sama sekali tidak ada kerapihannya tempat yang menjadi rumah sang raja hutan yang terkenal dengan keganasannya ini.

Siapa yang tidak kenal dengan raja hutan yang sangat ditakuti oleh semua binatang di hutan, pengunungan, padang  rumput, dan seluruh daerah yang berada di kawasan itu, semua binatang tunduk, takut akan betapa buasnya sang raja hutan singa.

Namun disudut lain dari kehidupan ini ada saja yang terlihat janggal, seekor nyamuk muda sedang mencari tempat dimana sang raja hutan itu berada.

"Aku tahu harus terbang kemana sekarang, kabarnya sang raja hutan itu punya tempat tinggal didalam gua yang sangat gelap, ditengah hutan!"

Maka berangkatlah sang nyamuk muda itu terbang dengan gagahnya, darah mudanya yang masih pemberani tidak takut akan berhadapan dengan siapa dia sekarang.

Lubang gua telah terlihat didepan mata sang nyamuk muda pemberani, masuklah sang nyamuk dengan tidak ada sedikit pun rasa takut yang tersirat dibenaknya.

Masuk terus kedalam gua yang gelap itu, dan sayup-sayup terdengar dengkuran singa yang sedang asyik tertidur pulas. Terlihat banyak sekali tumpukkan tulang-belulang putih bekas mangsa makanan sang singa namun tidak ada sedikit pun rasa ngeri yang terlihat dari mimik wajah sang nyamuk muda ini, sungguh mental pemberani.

Makin lama makin jelas suara dengkuran itu, disebuah ceruk terlihat sang raja hutan sedang tidur dengan tenang sekali. Sang nyamuk muda terbang dekat telinga sang singa sengaja dengung terbangnya diperkeras untuk membangunkan sang singa malas.

Sang singa terbangun sambil berkata dengan bentakkan kerasnya, "suara apakah ini? berisik sekali!, dan siapa pula yang berani mengganggu tidurku?" sang raja hutan mengaum dengan dahsyat, seluruh dinding gua bergetar seakan mau runtuh saja.

Nyamuk muda mendekat dan berkata, "akulah yang berisik tadi mau apa kamu sang raja hutan!" tantang nyamuk kepada sang singa.

Tentu saja sang singa marah dan dengan segera cakar kukunya yang tajam menghajar sang nyamuk didepannya, namun sang nyamuk dapat berkelit dari situ.

"Baiklah kita berkelahi sekarang kita tentukan siapa diantara kita yang paling kuat" sang nyamuk menantang sang singa.

"Aku telah tahu siapa kamu, berkelahi saja menggunakan cakar persis seperti perempuan, juga kamu kalau berkelahi salalu main gigit persis kaya anak-anak saja," ledek sang nyamuk.

Sang raja hutan terpancing meledaklah amarahnya, mata besarnya terlihat merah, kuku-kuku jari tangannya telah keluar terlihat sangat tajam dan runcing sekali. Badan bergetar hebat menahan marah yang tidak terbendung.

Sang nyamuk muda cepat melesat terbang kearah hidung sang singa, sang singa pun dengan sigap memukul tempat dimana sang nyamuk hinggap. Tentu saja hidung itu terpukul dengan keras sekali, sampai keluar air mata sang singa menahan kerasnya pukulan tersebut.

Kemudian sang nyamuk muda hinggap di perut dan perut itupun menjadi sasaran pukulan dan cakaran kuku singa yang tajam, sementara sang nyamuk muda telah pindah ditempat lain dibadan sang singa yang terbebas dari bulunya.

Sang raja hutan yang terkenal dengan keganasan dan kebuasan babak belur dibuatnya dengan cakaran dan pukulannya sendiri. Dan akhirnya sang raja hutan itu pun menyerah kalah oleh sang nyamuk muda, badan yang besar ambruk dilantai gua tempat tinggalnya, sang raja hutan singa kecapaian.
 
Sang nyamuk berteriak, "Aku pemenang pertarungan ini, sang raja hutan singa jatuh ditanganku!" seru sang nyamuk muda setelah melihat singa jatuh ambruk dilantai gua.

"Aku harus pulang dan memberitakan kemenangan besar ini kepada bangsaku diluar sana!" sang nyamuk muda bergegas terbang melesat cepat kegirangan atas kemenangannya.

Sang nyamuk muda tidak hati-hati dengan jebakkan gua, sarang laba-laba banyak sekali terdapat diatas langit-langit gua.
Dan tiba-tiba sayap dan badannya menabrak sesuatu yang lembut namun lengket, sang nyamuk terjebak ditengah sarang laba-laba yang kokoh.

Sekuat apa pun sang nyamuk meronta, jaring laba-laba sungguh kuat mengikatnya, tidak bisa dia lepasi jebakkan sarang laba-laba.

"Aku yang perkasa yang telah dengan gagah mengalahkan sang raja hutan singa harus mati disini dimakan sang laba-laba!" sang nyamuk muda hanya bisa menyesali apa yang menimpa dirinya kini.

Diatas gunung masih ada gunung dan diatas langit masih ada langit. Janganlah buta dengan apa yang telah kita capai, belum tentu kita selalu ada diatas.

Maka berhati-hatilah dan pertahankanlah. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...