Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, March 3, 2016

Sang Anak Kambing dan Serigala - Dongeng Yunani

Courtesy of buletinprema.blogspot.com
dongeng anak dunia - "Arah manakah yang harus aku tempuh?" sang anak kambing berkata sendiri.

Sang anak kambing ini tertinggal dari rombongannya, anjing-anjing pengawal bapak gembala telah lebih dahulu mengantar kawanan kambing kepeternakan sementara dia sendiri tertinggal dibelakangnya.

Sepi sekali jalanan yang sedang ditempuhnya, seorang diri saja sang kambing itu berjalan, namun perasaannya seperti ada yang sedang mengawasi langkah kakinya saat itu. Jelalatan matanya melihat kekiri-kanan jalan kadang-kadang sang anak kambing ini memutar badan untuk melihat kebelakang, jalan yang sedang ditempuh begitu sepi dan mencekam.

Nalurinya berbicara ada sesuatu bahaya mengancam keselamatannya, terlihat sepasang mata yang tajam sedang mengawasinya. Dari balik semak belukar mata kuning yang tajam itu sudah sedari tadi mangawasi gerak gerik sang anak kambing, serigala sang pemangsa telah siap menerkam.

Tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan penyergapan, ketika jalan berbelok tajam inilah waktu yang tepat sang serigala melompat mau menerkam sang anak kambing.

Sang anak kambing yang dari tadi sudah merasa ada yang tidak beres, mendengar ada suara yang mencurigakan langsung saja berlari dari tempat itu.

Semua tenaganya dipergunakan untuk berlari secepat mungkin sang anak kambing berlari tanpa berhenti melesat, namun kaki-kaki kecil itu tidak sanggup mengalahkan sang serigala yang berlari lebih cepat lagi. Dan pada belokkan berikutnya sang serigala telah datang menyusul dekat sekali dibelakangnya tidak mungkin lolos lagi dari binatang pemangsa ini.

Sang anak kambing berhenti berlari, "sudah tidak sanggup lagi aku berlari" pikirnya, dia pun berbalik menghadap sang serigala.

"Mengapa berhenti! dan mau lari kemana lagi sekarang, anak kambing?" serigala bertanya dengan geramannya yang menakutkan.

"Ternyata bahaya yang mengancam itu datangnya dari seekor serigala buas yang sedang kelaparan siap menyantapku," pikirnya.

"Mengapa kamu diam saja?" membentak sang serigala.

"Aku sadar bapak serigala! aku tidak bakal mampu mengalahkan bapak serigala yang bisa berlari secepat kilat, dan aku juga tahu aku akan menjadi mangsa makanan soremu yang lezat, namun aku hanya seekor anak kambing yang tidak berdaya, apakah bapak serigala mau mengabulkan satu permohonanku yang terakhir."

"Baiklah cepat katakan apa permintaanmu itu, sebelum aku berubah pikiran?" bertanya sang serigala.

"Terima kasih bapak serigala," sang anak kambing pun berpikir. "Tiupkanlah seruling yang bapak serigala bawa itu, untuk mengiringi tarian terakhir menjelang ajalku," berkata sang anak kambing.

Serigala memikirkan permintaan yang menurutnya aneh, namun mungkin inilah permintaan yang akan mati yang selalu aneh-aneh.

"Baiklah aku setuju saja, asal nanti kamu pasrah ketika aku makan, biar rasa dagingmu bertambah lezat" jawab sang serigala sambil menyerigai memperlihatkan gigi-gigi dan taringnya yang tajam-tajam.

Tulilat, tulilut, tilalit, tulilat, tilalit, tilalit!

Sang anak kambing sepertinya sangat asyik sekali menari diiringi alunan bunyi seruling sang serigala.

Sang anjing-anjing pengawal baru tahu bahwa satu anak kambing peliharaan telah hilang mungkin tertinggal diladang tadi, dan berbarengan dengan itu anjing-anjing pengawalpun mendengar suara seruling, telinga tajam mereka mendengarnya.

Dua diantara anjing-anjing pengawal itu berbalik kejalan menuju ladang dan suara suling itu semakin terdengar dengan jelas. Anjing-anjing itu menahan langkahnya dan segera mengintai dari kejauhan, alangkah terkejutnya sang anjing-anjing itu.

Terlihat sang anak kambing sedang menari diiringi alunan seruling sang serigala yang sedang bersemangat meniup serulingnya.

Anjing-anjing pengawal langsung saja menyerbu sang serigala dengan gonggongan seramnya melompat mau menerkamnya, sang serigala pun kaget dan melompat pula dari tempat itu, berlari tunggang langgang.

Anjing-anjing itu pun kembali pulang membawa anak kambing kepeternakan, mereka semua selamat dan dapat berkumpul kembali didalam kandang peternakan tersebut. Carilah jalan keluar dari sesuatu kesulitan, pergunakanlah akal dan kepintaranmu. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Jas Hujan Cerah dan Penuh Warna Untuk Kerja
Pasukan Keamanan Serang Posisi ISIS di Sabratha Libya
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...