Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Sunday, March 6, 2016

Sang Pencuri dan Pemilik Penginapan - Dongeng Yunani

Courtesy of www.tobasatu.com
dongeng anak dunia - Walaupun tanpa uang sepeserpun didalam kantong celananya, sang pencuri memutuskan untuk menginap disebuah penginapan yang ada dikota kecil tersebut.


Masuklah sang pencuri itu kedalam penginapan dan memesan kamar serta hidangan makan malam.


"Mungkin dengan perut yang telah terisi makanan aku akan dapat tidur dan besok aku akan berpikir tenang mengatur rencana selanjutnya." Berkata dalam hati sang pencuri.


Besok paginya sang pencuri berkeliling melihat-lihat barang-barang mahal yang akan dicurinya, namun tidak ada barang yang pantas untuk dicuri ditempat penginapan ini.


Namun sang pencuri masih tetap menunggu beberapa hari lagi, "mungkin belum ada rejeki yang datang kepadaku ditempat penginapan ini." Kata sang pencuri dalam hati.


Sang pencuri sudah hampir tiga hari berada dipenginapan, dia sudah siap kabur meninggalkan tempat tersebut, tidak ada harapan akan mendapatkan barang berharga untuk dijual ditempat ini.
Namun mendadak matanya melotot jelalatan kepada seseorang yang sedang duduk dikursi tempat orang-orang santai minum-minum atau kedai minuman yang ada dilingkungan penginapan.


Ternyata mata itu tertuju kepada jaket mantel bulu cerpelai bukan kepada pemiliknya yang sedang memakainya, sungguh mantel yang bagus dan harganya sangat mahal kala itu.


Sejenak sang pencuri berpikir cara apa yang sekiranya dapat mendapatkan dengan mudah mantel cerpelai itu.


"Baiklah," senyuman terukir dikedua bibirnya!, "aku akan dapatkan dengan mudah sekali", pikirnya dan senyum itu terus menghiasi bibir sang pencuri tatkala dia menghampiri orang tersebut.


"Semalat sore, sore yang indah tuan!" sapa sang pencuri kepada tuan bermantel mahal.


"Oh, selamat sore kembali!" seru tuan bermantel mahal.


"Apakah tuan tamu dipenginapan ini?" sang pencuri membuka obrolan kepada tuan bermantel mahal.


"Bukan saya pemilik penginapan ini," tukas tuan bermantel mahal. "Apakah anda tamu dipenginapan saya?" tanya tuan bermantel mahal.


Akhirnya perbincangan berlarut-larut apa saja dibicarakan ngalor-ngidul mereka berdua membicarakan pengalaman masing-masing.


Walaupun yang dibicarakan sang pencuri adalah pengalaman karangan saja hanya untuk memancing sang tuan pemilik penginapan tertarik dan jadi lupa dan tidak waspada akan maksud jahat dan tipu daya akal muslihat yang akan dilancakan sang pencuri.


Sampai pada suatu ketika sang pencuri menjalankan triknya. Sang pencuri tiba-tiba menggeram dengan geraman yang dibuat begitu menakutkan dan melolong dengan lolongan yang sangat panjang sekali.


"Apa yang terjadi denganmu? Hai tuan-tuan!" seru sang pemilik penginapan.


"Maafkan saya tadi tuan, lolongan itu selalu menggangguku setiap saat, baiklah akan aku ceritakan mengapa aku bersikap seperti itu, tapi tolonglah pegangi dulu ujung bajuku aku takut semua bajuku akan hancur dicabik-cabik cakar yang sangat tajam akan keluar setelah lolongan yang ketiga!"


"Penyakit apakah sebenarnya yang telah menimpamu tuan?" pemilik penginapan dibuat penasaran oleh tingkah laku sang pencuri.


"Aku sendiri tidak tahu persis apakah ini penyakit atau kutukkan karena dosa-dosaku yang sangat banyak yang jelas penyakit mengeram dan melolongku selalu terjadi mendadak ditandai lolongan pertama kedua dan ketiga saat aku akan berubah bentuk menjadi serigala besar!" terangnya kepada pemilik penginapan.


Mengeram lagi sang pencuri dan melolong lagi yang kedua ini sengaja dibikin lebih dahsyat dari yang pertama. Dan mengeram lagi, namun saat sang pencuri mau melolong untuk yang ketiga kalinya sang tuan pemilik penginapan langsung kabur dari tempat tersebut tidak perduli mantelnya ditaruh lepas dari badannya.


Sang tuan pemilik penginapan berlari kearah utara disusul dengan sang pencuri yang berlari kearah selatan dengan membawa mantel mahal, sengaja sang pencuri mengambil arah lari yang berbeda.


Semenjak kejadian tersebut sang pencuri hilang seperti ditelan bumi tidak pernah lagi datang kekota itu bersama mantel cerpelai milik sang tuan penginapan.


Janganlah kamu terlalu percaya kepada cerita, berita, apalagi kabar angin, belum tentu itu semua benar adanya. Sekian.


Wasalam.
oleh : mamang
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...