Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, April 8, 2016

Sang Liliput Dan Tukang Sepatu - Dongeng Jerman

Courtesy of mi-sungaihanyar.mywapblog.com
dongeng anak dunia - Dalam sebuah kota yang cukup ramai, namun penduduknya masih banyak orang-orang yang butuh bantuan dan banyak anak-anak yatim dan juga anak-anak jalanan yang perlu bantuan uluran tangan dari orang-orang sekitarnya.

Hiduplah sepasang suami istri yang sudah berumur lanjut sebagai tukang sepatu, namun hatinya sangat baik terhadap siapa pun yang ada di lingkungan sekitarnya.

Setiap sepatu yang dibikin sang kakek akan dijual oleh sang nenek yang selalu menjaga toko sepatunya dalam setiap hari.

Dan dari hasil-hasil penjualan tersebut sang nenek akan membeli makanan-makanan yang banyak serta membagi-bagikan kepada orang-orang jompo dan anak-anak di tempat tinggal sekitarnya yang sangat membutuhkan bantuan.

Meraka berdua sangat rajin bekerja, namun tetap saja mereka selalu hidup dengan uang yang selalu habis karena sifat dermawan pasangan suami istri ini.

Namun mereka selalu yakin Tuhan akan selalu menolong mereka untuk mendapatkan uang yang akan mereka berikan untuk membantu siapa pun yang membutuhnya.

Dan kala itu sang kakek masih mempunyai kulit warna merah yang tersisi dari bahan kulit sepatu yang biasa dia beli untuk bahan membuat sepatu-sepatu yang sangat bagus dan bermutu tinggi.

Sang kakek berpesan kepada sang nenek, "istriku, seandainya sepatu ini terjual, kita bisa memberi banyak bahan makanan untuk bekal hari raya nanti dan memberi orang jompo dan anak-anak miskin" katanya.

Namun di depan toko mereka kala itu ada seorang anak gadis yang berjalan bertelanjang kaki atau tidak memakai sepatu walaupun cuaca sangat dingin mencekam kala itu.

Hati mereka berdua pun menjadi tidak tega akhirnya sang anak gadis itu pun dipanggilnya dan benar sekali sepatu tersebut sangat pas dikakinya, sang gadis sangat berterima kasih sekali.

Habislah kini modal dan bahan yang akan dibuat sepatu-sepatu selanjutnya, namun mereka tidak putus asa dan tenang saja menghadapi hidup ini.

Mereka yakin siapa pun di dunia ini yang berbuat baik akan selalu ada jalan keluar yang terbaik pula nantinya.

Lalu sang kakek dan nenek pun pergi istirahat di kamar tidur dan mereka tertidur dengan pulasnya dengan senyum yang terkulum dibibir mereka dengan damai.

Dari mulut hutan keluarlah kurcaci-kurcaci yang sedang membawa bahan-bahan kulit sepatu, kemanakah mereka akan pergi, ternyata yang menjadi tujuan para kurcaci tersebut adalah rumah kakek nenek pembuat sepatu.

Dan setelah sampai di rumah sang kekek dan sang nenek, mereka pun membuat sepatu-sepatu yang bagus-bagus dan dengan cepat-cepat mereka pun kembali ke hutan setelah rapih dalam pekerjaannya.

Besoknya pagi-pagi sekali, suami istri ini telah terbangun dari tidurnya serta mendapatkan beberapa pasang sepatu yang sangat bagus-bagus.

Sepatu-sepatu tersebut dapat terjual dengan harga yang tinggi, mereka cepat belanja bahan makanan dan memasaknya serta bermacam-macam hadiah yang akan mereka bagikan kepada anak-anak kecil di hari raya.

"Tuhan telah mendengar doa kita, serta mendapatkan pertolongan yang tidak terduga yang datang dari sang pencipta alam semesta." kata sang kakek.

Mereka berdua sungguh sangat bahagia sekali dapat berbagi bersama orang-orang yang sangat membutuhkan dan anak-anak kecil yang perlu uluran tangan.

Malam selanjutnya saat mereka istirahat di kamar tidur, tiba-tiba mereka terbangun oleh suara berisik di dalam ruangan kerja yang biasa kakek gunakan untuk membuat sepatu.

Mereka berdua mengendap-endap mengintai dari celah lubang yang terdapat di samping ruangan tersebut, ternyata yang selama ini membuat sepatu-sepatu itu adalah para kurcaci yang bertelanjang dada tidak memakai baju.

Sang nenek orangnya sangat penyayang, dia membuatkan mereka baju-baju yang indah dari kain yang berwarna-warni, betapa indah serta bagus sekali baju bikinan sang nenek.

Dan si kakek juga tidak mau tinggal diam, dia tidak mau kalah juga, lalu dibuat beberapa pasang sepatu yang ukurannya mungil-mungil sebagai tanda terima kasih mereka berdua terhadap para kurcaci.

Berikutnya, mereka berdua pun membeli makanan yang sangat enak-enak untuk disajikan kepada para kurcaci nanti malam ketika mereka tiba di rumahnya.

Sungguh sangat bahagia sekali para kurcaci mendapatkan makanan yang banyak tersaji dengan enak sekali dan baju yang indah-indah serta sepatu mungil yang bagus-bagus.

Merekan pun memakainya satu persatu, sungguh tampan mereka kini setelah berpakaian dan bersepatu, mereka sangat berterima kasih kepada sang kakek dan sang nenek.

Dan setelah makan serta minum, mereka bersenda gurau dengan nyanyian serta tarian mereka yang mereka mainkan, betapa bahagianya para kurcaci tersebut malam itu.

Namun sayang setelah kejadian malam itu para kurcaci tidak pernah lagi datang ke rumah sang kakek dan nenek.

Semenjak para kurcaci tidak datang lagi ke rumah mereka, kini sang kakek dengan rajin membuat sepatu-sapatu dan selalu terjual laris.

Mereka kini dapat menabung lagi walaupun hasil dari sebagian besar yang mereka dapatkan tetap mereka berikan untuk yang kebutuhkan makan anak-anak yatim, anak-anak jalanan yang tidak punya tempat tinggal atau orang-orang yang tidak mampu seperti orang jompo-jompo.

Kebaikkan akan selalu menyertai orang yang berhati baik dan selalu berbuat baik kepada siapa pun.

Berbuat baiklah dan terus berbuat baik, serta selalu jujur dalam menghadapi kehidupan dunia ini, niscahya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik pula. Sekian.

Wasalam
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga:
7 Makanan Pembuat Gemuk
Paranormal Detektif - Dorothy Allison
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...