Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, November 23, 2016

Bagaimana Sang Kura-Kura Mendapatkan Banyak Bekas Luka - Dongeng Arab Saudi

Courtesy of animals picture
dongeng anak dunia - Sekali waktu ada pesta pernikahan dewa di atas langit, sang pengantin mengundang semua binatang dari seluruh negeri untuk datang di pesta tersebut. Mereka yang memiliki sayap dan bisa terbang jelas tidak punya masalah untuk hadir, akan tetapi hewan-hewan yang hidup di tanah yang tidak memiliki sayap menjadi masalah untuk dapat sampai di sana kecuali mereka bisa membujuk burung untuk membawa mereka di belakangnya. Tuan Kura-kura benar-benar ingin menghadiri pesta pernikahan tersebut, dia sangat mencintai kebersamaan, tetapi dia tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa sampai ke sana. Sementara dia sedang merenungkan masalah tersebut, sang burung pemakan bangkai mendarat didekatnya, dia sedang mencari sisa-sisa makanan yang ditinggalkan oleh hewan-hewan lain.

Sang kura-kura memanggil burung bangkai, "Tuan Vulture, apakah Anda berencana untuk menghadiri pesta pernikahan minggu depan?" tanya sang kura-kura. Dia Tuan Vulture menceritakan bahwa dia sangat ingin berada di sana, karena mereka akan di suguhkan banyak makanan gratis untuk semua tamu yang hadir di sana! Kemudian kura-kura bertanya kembali, "Tuan Vulture apakah Anda akan mempertimbangkan memberikan tumpangan untukku." Tuan Vulture menggeleng kepalanya, "Itu mungkin agak sulit", katanya, "Aku bisa melihat berat badan Anda sekarang tidak ringan dan begitu berat, Tuan Kura-kura. Namun apakah Anda siap untuk memberikan imbalan, jika saya harus menyetujui permintaan yang Anda ajukan?" tanya sang burung bangkai.

Sekarang kura-kura telah menabung, dan ia memiliki tumpukan besar kerang cowrie yang tersimpan di sarangnya dengan sangat rapih. Jadi dia berjanji untuk membayar burung pemakan bangkai sebanyak kerang cowrie yang bisa dia bawa. Vulture setuju tentang hal tersebut, dia akan membawa sang kura-kura pada hari pesta pernikahan, Vulture datang menjemput dan mengambil tabungan sebagai imbalan yang telah mereka sepakati bersama-sama, semampu sang burung bangkai membawanya, lalu kura-kura menempel ke punggung burung pemakan bangkai, dan mereka tiba di pesta pernikahan di langit dengan tepat dan selamat.

Pernikahan adalah pesta indah dan ada banyak jenis makanan untuk memenuhi selera makan mereka yang selalu lapar dengan makanan lezat yang jarang sekali mereka santap. Vulture memutuskan dia akan mencoba bubur, sebab dia tidak pernah merasakan masakkan ini sebelumnya, tetapi dia menemukan kesulitan untuk memakan dengan paruhnya. Bubur banyak yang tertumpah, dan ada beberapa yang tumpah di cangkang kura-kura. Kura-kura pura-pura sangat marah dengan kejadian tersebut, dan burung pemakan bangkai menenangkannya dengan mengatakan bahwa dia tidak akan mengambil kerang cowrie, dan kura-kura sangat senang dengan jalan ini. Sekarang dia telah sampai di sini dengan segala yang benar-benar serba gratis dari makanan kesukaaan dan ongkos-ongkos tumpangannya.

Kemudian, mereka semua minum bir dan kura-kura sedikit melakukan tindakkan ceroboh. Dia minum bir lebih banyak dari ukuran biasanya dalam sebuah pesta pernikahan, dan dia mulai bergoyang akibat pengaruh minuman tersebut. Akibatnya, sekarang kura-kura menumpahkan bir persis di kepala sang burung pemakan bangkai, dan kini giliran vulture untuk tersinggung dan marah-marah. Kura-kura menawarkan vulture sebanyak kerang cowrie yang dia bisa membawanya untuk yang kedua kalinya, tetapi vulture hanya merajuk tidak tertarik lagi dan langsung keluar dari tempat tersebut ke ruangan pesta yang lainnya, dia benar-benar sudah tidak tertarik pada kerang cowrie. Segera tiba waktunya bagi semua para tamu undangan untuk segera pulang. Burung-burung mulai terbang jauh dari tempat pesta, termasuk Tuan Vulture. "Tuan Vulture, tunggu aku!" Teriak sang kura-kura, tapi Tuan vulture pura-pura tidak mendengarnya, dan terbang berlalu. Tak satu pun dari burung lain ingin membawa sang kura-kura yang berbadan bulat sangat berat untuk memberikan tumpangan.

"Kau terlalu besar untuk saya, membawa kembali pulang di punggungku, aku tidak sanggup!" jawab sang burung lain, dia tidak sanggup untuk membawa sertanya.

"Kau terlalu berat untuk saya, selalu saja jawaban yang keluar dari mulut mereka semua yang diminta tumpangan menjawabnya begitu, sama!"

"Kau terlalu mabuk untuk pulang sekarang bersamaku, Tuan Kura-kura, Anda akan jatuh ketika terbang turung ke bawah bersamaku!" jawab yang lainnya melihat sang kura-kura yang terlihat mukanya merah akibat terlalu banyak minum bir.

Pada akhirnya, kura-kura yang tersisa sendirian dan semua tamu undangan telah pulang ke rumahnya masing-masing, dia menyadari satu-satunya cara untuk dapat kembali ke tanah tempat tinggalnya dia harus melompat turun, dan jatuhlah melayang turun ke bumi. Dia tahu dia tidak mungkin tinggal di sini di atas awan! Jadi dia melompat, berharap bahwa tempat pendaratan akan mendapatkan tempat yang sangat empuk, tapi dia mendarat pada beberapa tanah yang keras, dan kulit terpurungnya pecah menjadi beberapa potongan-potongan. Di pagi hari semua keponakan-keponakannya datang menjenguk, dan menyusun kembali shell atau kulit tempurung bersama-sama dan menjadikan bersatu kembali.

Makanya sampai sekarang ini sang kura-kura menunjukkan banyak bekas luka-luka dan retakkan. Dan itulah sebabnya setiap kali Anda melihat sang kura-kura, Anda masih bisa melihat bekas luka-lukanya dibagian belakang dari shell atau cangkang dari mereka masing-masing. Sekian, terima kasih.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...