Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Tuesday, April 28, 2015

Timun Emas - Dongeng Indonesia ( Jawa Tengah )

Gambar dari: shadowness.com
 Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu kala hidup sepasang suami isteri yang hidup sehar-harinya sebagai petani. Sangat disayangkan mereka tidak mempunyai seorang anak.

Tidak pernah bosan mereka memanjatkan doa supaya dapat mempunyai seorang anak. Pada suatu ketika, seorang raksasa besar melewati rumah sepasang petani itu dan tanpa tidak sengaja mendengar doa-doa mereka. Karena iba, raksasa besar pun memberikan sebutir biji timun kepada mereka untuk menanam dan merawatnya. Namun biji timun yang diberikannya kepada sepasang suami isteri itu tidaklah cuma-cuma, ia berkata, "kalian harus memberikan anak kalian kepada ku apabila sudah dewasa."

Ditanamlah biji ketimun itu oleh sepasang suami isteri dan kemudian dirawat dengan penuh harapan. Dan akhirnya biji ketimun yang ditanam membuahkan hasil yang baik dengan tumbuhnya sebuah ketimun yang beda dari pohon-pohon ketimun lainnya. Hasil buah ketimun tersebut tumbuh menjadi besar dan memiliki warna keemasan. Terlihat sudah sangat matang, kemudian dipetiklah buah tersebut dan dibukanya oleh mereka. Saat buah ketimun yang berwarna keemasan dibuka, terlihatlah seorang bayi perempuan yang sangat cantik.

Bayi perempuan tersebut diberi nama Timun Emas. Dengan tumbuh menjadi seorang anak perempuan yang sangat cantik dan pintar. Tetapi orang tuanya sangat khawatir dengan bertumbuhnya menjadi anak gadis, takut suatu ketika si raksasa besar itu menghampirinya dan meminta anak tersebut untuknya.

15 tahun sudah umur Timun Emas dan ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik jelita. Tiba-tiba pada kemudian harinya raksasa itu datang untuk menemui sepasang petani dan berkata " heii petani, aku datang kesini untuk meminta anakmu untuk ku"

Jawab pak tani, "Anakku Timun Emas sedang tidak ada dirumah dan isteri ku sedang memanggilya di kebun, kau tunggulah sampai ia datang."

Timun Emas pun keluar lewat pintu belakang setelah ibunya memberikan kantung kain kecil dan berkata, " pergilah nak, dan kamu bawa kantung ini. Ada benda-benda di dalamnya, yang bisa menyelamatkanmu dari sang raksasa itu."

Sudah sangat lama raksasa menunggunya, tapi Timun Emas belum juga pulang kerumahnya. Dan akhirnya si raksasa pun menyadari kalau dirinya sedang dibohongi oleh sepasang petani.

Raksasa memperhatikan disekitarnya. Pertama-tama ia tidak melihat apapun, namu terlihatlah dari semak-semak yang bergerak-gerak mencurigakan. Dari kejauhan terlihatlah Timun Emas sedang berlari, Kemudian raksasa itu langsung lari dang mengejarnya.

Semakin mendekat kejaran si raksasa itu ke Timun Emas, namun ia sambil berlari memasukan tangannya kedalam kantung kain kecil dan menemukan segenggam garam. Kemudian dengan cepatpun Timun Emas melempari garam itu ke raksasa, terdapat laut yang luas di dean raksasa. Berusaha raksasa melewati laut itu dan kembali mengejar Timun Emas lagi.

Dilakukannya kembali Timun Emas memasukan tangannya dan mencari yang ada didalam kantung itu. Ditemukannya segenggam cabai, kemudian cabai itu dilempar lagi ke hadapan raksasa dan cabai itu berubah menjadi hutan yang lebat. Ranting-ranting tumbuhan menarik tangan dan kaki raksasa itu tetapi ia bisa memotong dan kembali berlari mengejar Timun Emas.

Kembali lagi Timun Emas mencari isi yang ada di dalam kantungnya, ditemukannya segenggam biji ketimun. Dilemparinya biji-biji itu ke raksasa dan tumbuhlah menjadi hutan ketimun yang berbuah ketimun dengan banyak dan lebat. Dimakanlah ketimun-timun itu sampai habis dan akhirnya raksasa itu merasa kekenyangan dan ngantuk, raksasa pun tertidur sangat pulas. Timun Emas berlari lagi untuk bisa menyelamatkan dirinya.

Beberapa lama kemudian, terbangunlah raksasa itu dan kembali mengejar Timun Emas. Dengan harapan cemas Timun Emas menggoyang-goyangkan kantung pemberian dari ibunya dan hanya tinggal satu benda yang tersisa ialah segumpal terasi. Dengan tangan yang gemetar, dikeluarkannya segumpa terasi itu dan melemparkannya ke hadapan raksasa. Dengan penuh harap semoga terasi itu bisa menyelamatkan dirinya dari cengkeraman raksasa. Berubahlah terasi itu menjadi rawa-rawa berlumpur setelah dilemparnya. Dan akhirnya raksasa itu jatuh ke dalam lumpur tersebut, pertama-tama ia tenggelam hanya sampi lutut. Makin lama ia tenggelam lagi dan berusaha untuk bergerak serta berontak namun apa dayanya lumpur itu malah menenggelamkannya ke dalam lumpur.

Kemudian Timun Emas istirahat dan menenangkan diriny, tapi ia tetaap waspada takut tiba-tiba raksasa itu kembali mengejarnya. Lama sudah Timun Emas menunggunya, namun tidak terlihat batang hidung si raksasa itu dari dalam lumpur. Timun Emas pun langsung berjalan pulang kerumah untuk menemui orang tuanya. Akhirnya Timun Emas dan Kedua Orang Tuanya terlepas dari ancaman raksasa itu.

Sumber: Indonesia
Advertising - Baca Juga :
Patah Hati, 5 Cara Menghibur Sahabat Anda
Perang Suriah Melebar, Pertempuran Pecah di Tripoli-Libanon - Video
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...