courtesy of digressingme.wordpress.com |
Setiap malam setelah matahari tenggelam, sang Putri mawar selalu pergi ke balkon kerajaan sambil bertepuk tangan. Seekor burung emas datang entah dari mana dan turun di bahu sang Putri. Seketika, rambut sang Putri mulai bersinar, berkibar dengan cahaya merah yang cemerlang. Ketika burung itu mulai melantunkan sebuah lagu yang mempesona, sang Putri mawar juga ikut bernyanyi dan semua orang di kerajaan itu tertidur dan bermimpi indah hingga fajar terbit.
Begitulah yang dilakukan sang Putri Mawar selama bertahun-tahun.
Setiap malam Putri Mawar bersama dengan burung emas kecil selalu menyanyikan lagu pengantar tidur yang penuh dengan kasih, sehingga semua orang tertidur dan memiliki mimpi indah sampai fajar terbit.
Namun suatu hari, ada sesuatu yang mengerikan terjadi. Seorang penyihir jahat ingin mengutuk sang Putri Mawar.
"Abracadabra, Sim-Sala-Bim, semoga warna mawar pada rambut sang Putri Mawar redup!" Kata penyihir itu dan rambut Putri Mawar langsung berubah menjadi hitam.
Malam itu juga, sang Putri Mawar keluar ke balkon dan bertepuk tangan. Tetapi ketika burung emas itu muncul, rambutnya bercahaya hitam bukannya merah. Burung itu menyanyikan melodi yang mempesona dan sang Putri Mawar menyanyikan lagu pengantar tidurnya. Semua orang di kerajaan tertidur, tetapi malam itu mereka hanya memiliki mimpi yang buruk.
Pada esok harinya, sang Putri Mawar yang sedih bertanya kepada burung itu. "Katakan burung emas, bagaimana aku bisa membuat mimpi rakyat bangsaku begitu manis lagi sampai fajar terbit?"
"Rambut hitam di air mawar," jawab burung itu.
Sang Putri bertanya-tanya pada nasihat burung itu, tetapi sang Putri tetap menuruti sarang dari sang burung. Sang Putri mengisi baskom dengan air dan menaburkan kelopak mawar di permukaannya. Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam air mawar, lalu langsung berubah merah lagi.
Malam itu, ketika burung itu bertengger di bahunya, cahaya merah rambutnya yang bercahaya menerangi langit malam lagi. Sang Putri menyanyikan lagu pengantar tidurnya, dan semua orang di kerajaan itu tertidur dan bermimpi indah lagi sampai fajar terbit.
Sang Penyihir yang jahat itu sangat marah ketika melihat rambut sang Putri kembali bersinar merah lagi, sehingga dia memutuskan untuk mengutuknya lagi.
"Abracadabra, Sim-Sala-Bim, semoga warna merah mawar pada rambut sang Putri redup lagi!" Dan rambut sang Putri kembali berubah menjadi hitam lagi. Hanya saja kali ini sang penyihir juga mengambil semua bunga mawar di seluruh kerajaan, agar sang Putri tidak dapat mengembalikan warna merah pada rambutnya.
"Mari kita lihat bagaimana kamu akan mematahkan kutukanku sekarang!" sang Penyihir mencibir dengan penuh amarah.
Sekali lagi, sang Putri yang sedih bertanya pada burung itu. "Katakan burung emas, bagaimana aku bisa membuat mimpi bangsaku begitu manis lagi hingga fajar terbit?"
"Rambut hitam di air mawar," jawaban sang burung itu masih sama seperti sebelumnya.
"Tapi di mana aku harus menemukan bunga mawar?"
"Rambut hitam di air mawar," burung itu berkicau dan terbang menjauh dari sang Putri.
Sang Putri tidak tahu harus berbuat apa. Dia sangat bersedih hingga matanya berkaca-kaca, salah satunya jatuh ke tanah di bawahnya. Pada saat itu, seorang pangeran muda dan tampan yang berhenti di bawah balkon sang putri, mengeluarkan sebuah kotak kecil dan sehelai rambut merah dari dalamnya. Dia membungkuk dan meletakkan rambut itu di atas air mata sang putri.
Dan kemudian, keajaiban terjadi.
Tiba-tiba, rambut hitam sang Putri berubah menjadi mawar merah.
Sang pangeran mengambil mawar dan membawanya ke sang putri.
Setelah sang Putri melihat mawar, dia segera menyeka air matanya dan memetik kelopak mawar dan diletakkan di atas air di baskom. Kemudian, dia mencelupkan rambutnya ke dalam, dan kutukan itu patah.
Semua orang terengah-engah, dan sang Raja bertanya pada sang pangeran.
"Anak muda, di mana kamu menemukan rambut merah itu?"
"Ketika sang Putri dan aku sama-sama masih anak-anak, aku mengambil sehelai rambut dari kepalanya sebagai tanda kesetiaanku padanya. Dan dia juga melakukan hal yang sama kepadaku, mencabut sehelai rambutku."
"Itu benar, Ayah," sang Putri meyakinkan Ayahnya dan mengeluarkan sebuah kotak kecil. Dia membukanya untuk mengambil sehelai rambut dari kepala Pangeran di dalamnya.
Semua orang senang dengan berita tersebut. Sang Pangeran dan sang Putri Mawar akhirnya menikah pada hari yang sama.
Setelah mengetahui bahwa kutukannya telah dipatahkan lagi, kejahatan penyihir jahat membengkak sedemikian rupa sehingga dia meledak menjadi ribuan kepingan kecil.
Akhirnya, bunga mawar tumbuh di setiap taman di kerajaan lagi. Begitulah seterusnya, setiap malam sang Puteri Mawar menyanyikan lagu pengantar tidurnya yang penuh kasih, sehingga semua orang tertidur dan bermimpi indah hingga fajar terbit.
Tamat
Source: click disini