Courtesy of google image |
Dongeng Anak Dunia - Pada suatu hari, ada seekor singa yang sedang tidur-tiduran di bawah pohon. Tiba-tiba, ia merasakan sesuatu yang bergerak di atas tubuhnya. Ia membuka matanya dan melihat seekor tikus yang sedang berlari-lari di atas ekornya. Singa marah dan segera menangkap tikus dengan cakarnya.
"Tolong, jangan makan saya!" pinta tikus dengan ketakutan.
"Kenapa aku harus melepaskanmu? Kau telah mengganggu tidurku!" bentak singa dengan sombong.
"Tolong, beri aku kesempatan hidup. Aku akan berterima kasih padamu dan membantumu suatu hari nanti," rayu tikus dengan harap.
"Hahaha, kau bercanda? Bagaimana mungkin kau bisa membantuku? Kau hanyalah seekor tikus kecil yang lemah dan tak berarti!" ejek singa dengan mengejek.
"Jangan meremehkan kekuatan persahabatan. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kau akan membutuhkan bantuanku," kata tikus dengan yakin.
Singa tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan tikus. Ia merasa kasihan pada tikus yang begitu naif dan bodoh. Ia pun melepaskan tikus dari cengkeramannya.
"Pergilah, tikus kecil. Aku tidak akan memakanmu hari ini. Tapi jangan pernah menggangguku lagi, atau aku akan menyesal telah menyelamatkanmu," kata singa dengan angkuh.
"Terima kasih, singa besar. Aku akan mengingat kebaikanmu dan membayar hutangku padamu," kata tikus dengan bersyukur.
Tikus pun berlari menjauh dari singa dan kembali ke sarangnya. Singa menggeleng-gelengkan kepala dan melanjutkan tidurnya.
Beberapa hari kemudian, singa sedang berjalan-jalan di hutan mencari mangsa. Tiba-tiba, ia terperangkap dalam jaring yang dipasang oleh para pemburu. Singa mencoba melepaskan diri, tetapi semakin kuat ia berusaha, semakin kencang jaring itu mengikatnya. Singa mengaum-aum minta tolong, tetapi tidak ada satupun hewan yang mau mendekatinya.
Sementara itu, tikus mendengar suara auman singa dari kejauhan. Ia penasaran dan mengikuti suara itu. Ia terkejut ketika melihat singa yang terperangkap dalam jaring. Ia ingat bahwa singa adalah hewan yang pernah menyelamatkan nyawanya.
"Ini kesempatanku untuk membayar hutangku pada singa," pikir tikus.
Tikus pun berlari mendekati singa dan mulai menggigit-gigit jaring yang mengikat singa. Singa terkejut melihat tikus yang datang kepadanya.
"Kau? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya singa dengan heran.
"Aku datang untuk membantumu, singa. Aku ingat bahwa kau pernah melepaskanku dari cakarmu. Sekarang, biarkan aku melepaskanmu dari jaring ini," jawab tikus dengan ramah.
"Benarkah? Kau mau membantuku? Tapi bagaimana mungkin kau bisa melepaskan aku dari jaring ini? Kau hanyalah seekor tikus kecil yang lemah dan tak berarti!" kata singa dengan ragu.
"Jangan meremehkan kekuatan persahabatan. Siapa tahu, mungkin suatu hari nanti kau akan membutuhkan bantuanku," kata tikus dengan tersenyum.
Tikus pun terus menggigit-gigit jaring sampai ia berhasil membuat lubang yang cukup besar untuk singa keluar. Singa pun bebas dari jaring dan merasa lega.
"Terima kasih, tikus kecil. Kau telah menyelamatkan nyawaku. Aku salah telah mengejekmu dan meremehkanmu. Kau ternyata teman yang baik dan setia," kata singa dengan tulus.
"Sama-sama, singa besar. Aku senang bisa membantumu. Aku berharap kita bisa menjadi teman yang baik dan setia," kata tikus dengan gembira.
Singa dan tikus pun berpelukan dan bersahabat. Mereka pun pergi bersama-sama meninggalkan jaring yang telah mereka lewati. Mereka sadar bahwa ukuran dan kekuatan tidak menentukan nilai seseorang, tetapi kebaikan dan persahabatan yang lebih penting.
Source : Bing.com