Courtesy of artpassions.net |
Raja ini mempunyai hobby mendengar orang bercerita tentang sebuah dongeng, maka khusus di kerajaan yang di pimpin baginda raja ini, ada orang yang tugasnya hanya mendongengkan saja cerita buatnya. Hari demi hari tugas sang pendongeng istana ini berlanjut sampai pada suatu masa, pendongeng ini kehabisan bahan cerita untuk di dongengkan kepada sang baginda raja. Karena hobbynya tersebut sampai akhirnya sang rajapun mengadakan sayembara.
Hadiah sayembara tersebut ialah, "Akan kunikahkan putriku yang ini cantik ini kepada siapa saja yang bercerita tentang dongengnya yang bagus dan aku belum pernah mendengar cerita ini." Berduyun-duyunlah orang mengikuti sayembara yang baginda adakan ini, namun semuanya tidak ada yang berkenan di hati sang paduka pencinta cerita dongeng tersebut.
Di belahan lain negeri ini, yang di pimpin sang paduka raja hiduplah seorang pemuda yang hidupnya serba kekurangan. Hidup dengan penuh kesederhanaan, mungkin bisa di bilang hidup dalam kemiskinan.
"Mengapa tidak ikut sayembara nak? Niscaya putri yang raja yang cantik itu terpikat olehmu." Coloteh orang kampung disekitar tempat dia tinggal, sambil mencibirkan bibirnya penuh ledekkan serta hinaan terhadap diri si pemuda itu, tapi pemuda itu malah menanggapinya dengan serius.
Tidak terpikirkan olehku sebelumnya. "Okey aku akan daftar mengikuti sayembara itu, setidaknya aku bisa jalan-jalan ke istana, serta dapat makan gratis di sana." Pemikiran yang sangat cemerlang sekali pikirnya dalam hati sambil tertawa-tertawa sendirian.
Sampailah pemuda tersebut di istana kerajaan tersebut. "Siapa yang membawamu kesini, dan ada kerperluan apakah pemuda desa?" Sang baginda bertanya, kepada pemuda yang berpakaian penuh tambal-tambalan itu. Seorang pemuda yang miskin sangat sekali, berpikir sang raja dalam hatinya.
"Saya mau ikut sayembara, yang Tuanku raja selenggarakan itu. Namun sebelumnya hamba sangat lelah dan capai sekali menempuh perjalanan jauh dari tempat hamba ke istana ini, " jawab pemuda tersebut. Maka hambamu ini ada permintaan yang sudi kiranya Tuan raja mengabulkan permintaan ini. Raja pun bertanya tentang permintaan pemuda itu, "Apa kiranya permintaanmu nak?." Hambu hanya ingin makan saja paduka.
Rajapun memanggil pelayan istana untuk menyiapkan makanan bagi si pemuda miskin tersebut. Serta terbayang dalam hati kecilnya, bagaimana bila pemuda ini, atau seandainya menjadi suami anaknya yang seorang putri raja. Rajapun akhirnya melamun, membayangkan kejadian seperti itu.
Setelah selesai dengan acara makan-makannya, kembali pemuda tersebut menghadap raja.
"Mendongenglah nak, aku sudah tidak sabar dengan cerita dongengmu !" perintah sang paduka kepada pemuda tersebut.
Mulailah pemuda ini bercerita tentang kehidupannya yang serba kekurangan, susah buat makan, susah buat pakaian juga susah buat tempat tinggal, dongeng yang sangat menyentuh hati nurani sang paduka. Ini cerita yang unik yang sebelumnya tidak pernah dia dengarkan. Dongeng percintaan, dongeng sang putri nan cantik, dongeng tentang pangeran yang kaya raya, itu sudah biasa dia dengarkan. Tidak di sangka-sangka pemuda yang bajunya kumal penuh tambalan ini punya cerita dongeng seperti ini. Namun bagaimana mungkin putrinya harus menikah dengan pemuda ini, tidak rela rasanya hati ini, pikir sang paduka raja.
"Tidak usah binggung Tuanku raja, hambapun tidak ingin menikah dengan putri. Hamba hanya berharapkan pekerjaan di istana ini, supaya hamba tidak hidup dalam kemiskinan lagi."
Betapa mulia hati si pemuda ini, pikir sang paduka raja. Di angkatlah si pemuda itu menjadi pegawai kerajaan yang tugasnya hanya membuatkan dongeng untuknya atau menjadi pendongeng istana kerajaan tersebut.
Sejak saat itu si pemuda, tidak pernah lagi mendengar ledekan, hinaan, orang kampungnya. Sekarang dia sangat dihargai semua orang terutama tetangga dan orang sekampungnya. Wasalam.
oleh: mamang