Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Sang Raja dan Ahli Pemuji - Dongeng Asia

Tersebutlah seorang Raja yang sangat arip dan bijaksana dalam menjalakan pemerintahan kerajaannya, rakyat sangat bahagia dan sangat mencintai sang Raja mereka.

Hans Yang Bodoh - Dongeng Belanda

Tersebutlah seorang pengawal tua yang berkeinginan menikahkan salah satu orang putranya dengan putri sang Raja, lalu dia mendidik dua orang putranya yang akan mengatakan kata-kata terbaik untuk syarat yang harus dipenuhinya.

Putusan Sang Karakoush - Dongeng Mesir

Dikala malam yang sunyi sepi dan sangat dingin ini, semua orang memanfaatkan untuk tidur istirahat dengan tenang diperaduan masing-masing dengan selimut tebalnya setelah siang harinya beraktifitas yang sangat melelahkan.

Showing posts with label Alam. Show all posts
Showing posts with label Alam. Show all posts

Wednesday, June 10, 2015

Kabar Buruk - Dongeng India

Gambar dari: www.hendriansyah.16mb.com
Dongeng Anak Dunia - Pada suatu ketika, dibawah pohon beringin ada seekor kelinci kelabu yang lagi guling-gulingan. Kelinci itu sedang memikirkan sesuatu, "Kalau bumi ini hancur kiamatlah sudah dan apa yang akan terjadi pada diriku?

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Dengan lari yang sangat cepat dan sampailah di hutan, ada seekor kelinci lainnya yang melihatnya da bertanya "Kau mau kemana?, larimu sangat cepat sekali. Bumi akan pecah! sebaiknya kau pun juga lari! Jawab si kelinci kelabu. Kedua kelinci itu berlari dengan cepat dan sambil berteriak dengan tujuan memberitahukan kepada kelinci-kelinci lainnya. "Bumi pecah. Bumi akan pecah dan sebentar lagi akan kiamat." Dan seketika semua kelinci yang ada dihutan ikut berlari kesana kesini di dalam hutan.

Semua hewan yang ada di hutan ikut berlari ketakutan saat melihat banyaknya kelinci-kelinci yeng sedang berlari kencang. Dengan cepat berita pun menjadi buah bibir yang memberitakan akan terjadinya kiamat. Dari jenis hewan reptil, unggas, serangga sampai hewan berkaki empat semua ikut berlari untuk menyelamatkan dirinya masing-masing. Jeritan-jeritan dan ketakutan mereka membuat keadaan hutan menjadi gaduh.

Ada seekor singa yang sedang berdiri di atas bukit. Melihat semua penghuni hutan berlari-lari cepat, ia pun langsung turun dari bukit dan mencoba memberhentikan mereka. "heii stop! stop! teriak dirinya untuk daapat memberhentikan mereka semua, serentakpun berhenti dan saling bertabrakan sehingga mereka saling menginjak hewan lainnya. Singa pun tertabrak oleh beberapa kelinci yang mencoba berhenti dari teriakan yang diberikannya.

“Kalian kenapa harus berlari-lari seperti ini? Dan apa yang sedang terjadi??” tanya singa.

“Bumi pecah dan akan segera kiamat,” jawab seekor kakak tua.

“Berita dari siapa?” tanya singa lagi.

“Aku mendengar dari seekor monyet.”

Singa langsung bertanya kepada monyet, ketika ditanya monyet pun menjawab kalau berita yang ia dengar dari dari harimau. Kemudian harimau pun menjawab kalau beritanya dari si gajah. Lalu gajah menjawab berita yang di dapatnya dari banteng. Dan setelah itu semua hewan langsung bertanya lagi kepada para kelinci, para kelinci itu saling menunjuk dan sampaillah ke ujung sumber berita buruk itu tersebar.

Kemudian setelah mengetahui siapa yang membawa berita buruk itu, singa langsung menhampiri kelinci kelabu dan langsung bertanya. "Heiii kelinci kelabu, kenapa kau memberitakan kalau bumi ini akan pecah dan akan segera terjadinya kiamat?” Dengan keadaan lelah, kelinci kelabu menjawab dengan suara terengap-engap. "Maaf baginda, terdengar langsung ditelingaku suara gemuruh bumi pecah."

Setelah mendengar penjelasan dari kelinci kelabu, singa langsung mencari sumber suara yang di dengar oleh kelinci kelabu. Ketemulah penyebab suara yang membuat keadaan menjadi gaduh, suaranya itu adalah dari sebuah kelapa besar yang jatuh dari pohonnya dan mengenai tumpukan batu-batu yang ada dibawahnya sehingga terjadilah longsor.

“Tuh kan, kalian semua lihat sendiri sekarang suara gemuruh itu dari mana.” kata singa. “Semua akan aman dan bumi kita pun akan aman. Dan sekarang pulanglah kalian semua.”

“Dan lain kali, misalkan ada berita apapun. Sebaiknya di cari tahu dulu sumbernya sebelum melakukan tindakan.”
Semua para hewan saling melihat satu sama lain dengan perasaan malu. Kemudian satu persatu mereka pergi dan pulang ke habitatnya masing-masing.

Sumber: India
" Ia terkejut dan badannya melonjak ketika mendengar suara yang keras. "Wahh kiamat,sebentar lagi bumi akan pecah" kelinci pun langsung lari terbirit-birit tanpa melihat keadaan sekitarnya.
Share:

Wednesday, May 27, 2015

Legenda Danau Toba - Dongeng Indonesia (Sumatera Utara)

Gambar dari: novakurn.blogspot.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu kala, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara yang bernama Toba. Pemuda itu adalah anak yang sangat rajin dan ia mempunyai sebuah lahan pertanian kecil.

Kebiasaan Toba selain pergi ke ladang ialah sering pergi ke sungai yang dekat sekali dengan rumahnya untuk menangkap ikan. Pada sore hari, ia sampai berkali-kali menyebar jalanya tetapi tidak ada satupun ikan yang terjerat didalam jalanya itu. Haripun semakin gelap tetapi dirinya belum juga mendapatkan hasil, sampai akhirnya Toba berkata, "baiklah akan aku coba kembali, siapa tahu aku dapat kita tetapi kalau tidak dapat juga, aku akan pulang sajalah."

Dan pada akhirnya usaha Toba kali ini berhasil, seekor ikan mas yang sangat besar tejerat didalam jala miliknya. Dengan hati yang senang dan gembira, ia pulang dengan membawa seekor ikan mas tersebut.

Setibanya dirumah, Toba langsung bersiap-siap untuk memasak ikan mas itu. Tetapi Toba terkejut melihat mata ikan itu berkedip kepadanya, sampai Toba berbicara sendiri "alahh pasti aku salah lihat tadi, mana mungkin ada ikan yang bisa mengedipkan matanya". Kemudian Toba memandangi ikan mas tersebut, ternyata ikan itu memiliki warna yang indah dan sisik-sisiknya pun terlihat sangat mengkilap. Dengan tidak tega untuk memakannya karna keindahan warna yang dimiliki ikan mas tersebut, akhirnya Toba meletakkan ikan mas itu kedalam bak kecil dan tidak lupa memberikan makanan kepada ikan itu.

Besok harinya seperti biasa, Toba pergi ke ladang dan saat sore hari tiba Toba pun pulang kerumahnya. Sampai dirumah Toba sangat kaget ketika ia ke dapur melihat makanan yang sudah siap saji di atas meja.

"Woow ini semua makanan ini siapa yang masak yah", dengan rasa aneh dan heran. Tetapi rasa herannya itu terkalahkan oleh rasa laparnya, dengan lahap Toba memakan tanpa banyak pikir tentang siapa yang memasak semua makanan ini. Tak ada makanan yang tersisa, kemudian Toba mulai mengantuk dan pergilah ia ke kamarnya untuk tidur.

Di hari kedua, dengan rutinitas yang pergi ke ladang pagi hari dan kembali sore harinya. Lagi-lagi Toba mendapatkan sajian makanan yang lezat di atas meja, kemudian bergegas tidur setelah menghabiskan semua makanan tersebut.

Akhirnya Toba sangat penasaran, siapakah yang selama ini memasak makanan untuk ku. Pada hari yang ketiga, Toba bersandiwara untuk pergi ke ladang tetapi nyatanya ia hanya bersembunyi di belakang rumahnya. Beberapa waktu kemudian terlihatlah asap yang berasal dari dapur rumahnya. Dengan cepat Toba langsung kembali dan melihat ada seorang wanita cantik yang sedang memasak.

“Hei.... Siapa kamu, kenapa kamu memasak makanan untukku?" tanya Toba pada wanita cantik itu.

“Aku adalah ikan mas yang kamu tangkap di sungai beberapa hari lalu. Aku memasak makanan untuk "mu karna aku ingin membalas budi kepada kamu, sebab kamu tidak jadi membunuhku," jawab wanita cantik itu.

Pada akhirnya Toba pun jatuh cinta, dan kemudian Toba meminta wanita itu untuk menjadikan isterinya. Diterimalah permintaanya Toba oleh wanita itu, tetapi ada syarat yang diberikan kepada Toba. "Kamu harus bisa berjanji dan bersumpah, kalau kamu tidak akan berbicara bahwa aku berasal dari ikan."

Syaratnya diterima oleh Toba dan ia pun bersumpah. Mereka menikah dan hidup berbahagia, bahkan kebahagiaan mereka bertambah saat isterinya melahirkan seorang anak laki-laki yang mereka berikan nama Samosir.

Ibunya sangat memanjakan Samosir dan tumbuhlah Samosir menjadi anak yang sangat nakal, dirinya pun selalu saja kelaparan dan selalu menghabiskan semua makanan yang ada ketika dirinya lapar.

Pada suatu ketika, ibunya memerintahkan Samosir pergi ke ladang untuk membawakan makanan ayahnya. Bungkusan nasi dan air yang disiapkan ibunya untuk sang ayah.

Saat itu keadaan sangat panas, rasa panas dan haus dirasakan oleh Toba. Melihat anaknya datang dengan membawakan bungkusan nasi dan air, hati Toba sangat senang sekali. Tetapi hanya rasa kecewa yang di dapatkan Toba, saat melihat isi bungkusan tersebut tinggal sisa-sisa nasi dan tulang ayam saja. Kemudian dirinya mengambil botol air yang dibawa oleh Samosir, ternyata botol air itupun hanya tertinggal beberapa tetesan air saja.

“Samosir anakku, kenapa hanya makanan seperti ini yang dibawakan ibumu untuk ayah?

Kemudian Samosir menceritakan kepada ayahnya, "Maaf ayah, saat dijalan tadi aku merasa lapar. Jadinya nasi ayah aku makan sedikit."

Toba sangat marah. “Dasar kau memang anak nakal, dasar anak ikan!”

Samosir sangat kaget mendengar ucapan dari sang ayah. Toba pun sangat merasa bersalah, sayangnya semua sudah terlambat.

Berlari pulang Samosir sambil menangis.

“Ibu! Ibu!” teriaknya.

Ketika melihat anaknya teriak memanggil dan menangis, kemudian ibunya bertanya, “Nak, kenapa kau pulang dengan keadaan menangis?”

Diceritakanlah kejadian yang terjadi diladang kepada ibunya. Dan ibunya berkata,”Baiklah nak, sekarang saatnya kita kembali ke asal kita. Karena ayahmu sudah berkhianat dengan sumpahnya.”

Tak lama kemudian cuaca tiba-tiba berubah yang semula panas menjadi sangat gelap dan akan segera turun hujan lebat yang disertai petir dan kilat. Dan langsung lenyap Samosir beserta ibunya.

Tidak henti-hentinya hujan turun sehingga semua lembah terendam air. Dengan genangan air tersebut terbentuklah sebuah danau dengan sebuah pulau kecil ditengah danau tersebut. Danau itu disebut danau Toba dan pulau kecil yang di tengahnya disebut pulau Samosir.

Sumber: Nusantara
Share:

Monday, May 4, 2015

Asal-Usul Telaga Warna - Dongeng Indonesia ( Jawa Barat )

Gambar dari: translatorbloging.blogspot.com
Dongeng Anak Dunia - Di daerah Jawa Barat terdirilah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Prabu yang baik dan bijaksana. Di daerah tersebut pada kepemimpinan Prabu, semua rakyat hidup tenteram dan sejahtera.

Sangat disayangkan kebahagiaan rakyatnya tidak dirasakan juga oleh prabu dan permaisurinya. Sudah berthaun-tahun mereka masih belum mendapatkan seorang anak yang nantinya akan menggantikan kedua orang tuanya untuk memimpin kerajaan. Suatu ketika sang prabu pergi ke hutan untuk berdoa dan meminta kepada Yang Maha Kuasa agar dirinya mendapatkan seorang anak.

Akhirnya usaha dan doa prabu dan permaisuri terkabul. Diberitahukanlah kabar gembira tentang kepada seluruh penghuni kerajaan tentang kehamilan permaisuri. Kemudian di usia kandungan yang ke 9 bulan, Permaisuri melahirkan seorang bayi perempuan yang cantik jelita.

Sang puteri pun tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik jelita, puteri adalah seorang anak yang ditunggu-tunggu sangat lama dan menjadi puteri satu-satunya dari sang raja dan permaisuri. Maka semuanya penghuni kerajaan sangat memanjakannya, setiap keinginannya selalu dipenuhi.

Tidak terasa sebentar lagi sang puteri akan berusia tujuh belas tahun, ia menjadi seorang gadis remaja yang cantik jelita. Banyak hadiah yang sudah dikumpulkan oleh rakyat kerajaan untuk diberikan kepadany. Kemudian sang prabu mengumpulkan kembali semua hadiah-hadiah dari rakyat dan akan dibagikannya lagi kepada mereka.

Hanya emas dan permata yang disisakan oleh sang prabu. Dan prabu pun pergi ke tukang perhiasan untuk meminta dibuatkan sebuah kalung permata yang bagus dan indah dilihatnya untuk puterinya.

Pada saatnya tiba yaitu pada ulang tahun sang puteri, diberikanlah kalung tersebut kepada puteri. “Puteriku yang cantik, kau terlihat sudah dewasa sekarang. Ambil dan pakailah kalung yang sangat indah ini. Kalung ini pemberian dari rakyat kita, mereka semua sangat menyayangimu."

Dengan sengaja rakyat kerajaan datang ramai-ramai agar bisa melihat kalung yang sangat indah dan juga bertaburan oleh batu permata yang berwarna-warni itu dapat meghias leher sang puteri pada saat ulang tahunnya.

Hanya dilirik saja kalung itu oleh puteri. Melihat respon yang diberikan puteri, prabu dan permaisuri meminta dan menyuruhnya untuk memakai kalung tersebut. Jawab puteri kepada orang tua, " Aku tidak mau."

Diambilnya kalung tersebut oleh permaisuri untuk dipakaikannya dileher puterinya, permaisuri berkata “Ayolah, nak, kamu pakai kalung ini.”

Ditepisnya kalung itu oleh puteri, kemudian berhamburan dilantai.

Sambil teriak dan berlari ke kamarnya, “Kalung itu jelek dan aku tidak ingin memakainya!!"

Kalung indah yang berwarna-warni itu kemudian putus dan berhamburan dilantai, semua yang datang dan permaisuri pun terkejut dengan apa yang sudah diakukan oleh sang puteri.

Akhirnya permaisuri tak kuasa menahan air matanya, ia pun duduk dan menangis. Semua perempuan dan pria yang datang pun ikut menangis. Mereka tak menyangka kalau sang puteri bisa melakukan hal seperti itu, bahkan membuat permaisuri sampai menangis.

Muncullah sebuah mata air dari tempat kalung itu terjatuh, semakin lama semakin besar mata air tersebut sehingga membuat tenggelamnya istana. Bukan hanya istana saja, bahkan seluruh kerajaan pun ikut tenggelam sampai akhirnya terbentuklah sebuah danau yang lebar.

Tetapi danau itu sudah tidak selebar dulu. Namun, airnya terlihat sangat indah dengan warna-warni disebabkan pantulan dari warna langit dan pohon-pohon disekitarnya. Bahkan orang-orang sangat mempercayai kalau warna-warni indahnya danau itu berasal dari kalungnya sang puteri yang dulu ditepisnya dan berada didasar danau tersebut. Telaga Warna untuk sebutan danau itu, terletak di daerah Puncak, Jawa Barat.

Sumber: Indonesia
Advertising - Baca Juga :
- Sekali lagi : Menjadi Sekretaris Profesional
Pertempuran Sengit Kembali Pecah di Qusayr Rabu Kemarin
Share:

Tuesday, April 28, 2015

Legenda Telaga Pasir - Dongeng Indonesia

Gambar dari: www.alltravels.com
Dongeng Anak Dunia - Pada zaman dahulu di sebuah kampung hiduplah sepasang suami isteri petani yang hidup sangat sederhana tetapi kehidupan mereka sangat bahagia dan harmonis. Sepasang suami isteri itu bernama Ki dan Nyai Pasir, mereka hidup tanpa di karunia seorang anak.

Pada suatu ketika, selesai mencangkul duduklah Ki Pasir di pinggir sawah dengan bersandar di bawah pohon besar sambil melepas lelahnya. Dan tiba-tiba tangannya memegang suatu benda bulat dan licin yang berada di sampingnya. Sebutir telur yang berbentuk tidak selazimnya, telur tersebut sangat besar yang melebihi telur angsa.

Bertanya dalam hati Ki Pasir berkata “Telur apa ini, besar sekali?. Yasudahlah namanya telur ya tetap telur, si Nyai juga tadi sempat bilang kalau persediaan lauk kita habis.”

http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Akhirnya telur tersebut dibawa pulang untuk diberikan kepada isterinya . Namun sawahnya dilupakan begitu saja oleh Ki Pasir untuk dicangkuli, Ki Pasir lupa untuk melanjuti pekerjaannya.

Sesampainya dirumah, Ki Pasir memanggil isterinya sambil berteriak "Nyai kemari, lihatlah apa yang aku bawa."

Dengan wajah yang kaget ketika nyai melihat telur yang sangat besar dan aneh.

“Telur apa ini dan kau mendapatinya dimana?” tanya nya nyai kepada aki.

Ki Pasir menjawab, “Cukuplah, jangan terus kau tanya ini telur apa. Sebab aku pun juga tidak tahu."

“Aku sangat lapar, lebih baik kamu pergi ke dapur untuk memasaknya.”

Masakan pun sudah jadi dan nyai menyiapkannya di atas meja makan untuk segera disantap oleh mereka berdua. Dibaginya telur itu menjadi dua kemudian mereka memakannya dengan sangat menikmati. Rasa telurnya yang gurih melebihi dari telur ayam.

Setelah selesai makan tertidurlah mereka berdua, disaat tengah malam terbangunlah Nyi Pasar dan merasakan panas serta gatal pada sekujur tubuhnya. Namun tak terlihatnya sang suami yang biasa berada disampingnya, kemudian Nyai Pasir pergi untuk mencari dan meminta tolong kepada warga.

Sudah beberapa lama Nyai Pasir mencari suaminya didalam rumah tetapi ia belum menemukannya, akhirnya dia mencoba mencarinya lagi ke halaman rumahnya. Sangat terkejut melihat suaminya yang berguling-guling ditanah, dikarenakan mereka berdua sedang merasakan panasnya dan gatal disekujur tubuhnya setelah memakan telur yang sangat besar itu.

Ingin sekali Nyai Pasir menolong suaminya, namun seketika dia pun tak kuat untuk menahan rasa yang semakin panas dan gatal. Terjatuhlah Nyai Pasir di tanah yang bersampingan dengan suaminya sambil berguling-guling bersama di dalam tanah tersebut.

Berguling, berguling dan terus berguling mereka melakukannya tanpa henti sehingga tanah itu menjadi berlubang dan lama kelamaan semakin membesar. Semakin membesar lubang tanah itu yang kemudian dari dalam tanah tersebut keluarlah air yang menjadi sebuah danau. Beberapa lama kemudian tidak terlihatnya Ki Pasir dan Nyai Pasir, namun yang terlihat sepasang naga yang sangat besar dan menyeramkan yang berada disekitar danau itu. Sehingga terkenalah danau itu dengan sebutan Telaga Pasir.

Telaga Pasir ialah sebuah tempat wisata yang berada di Lereng Gunung Lawu, Magetan Jawa Timur. Namun sampai saat ini Telaga Pasir dikenal dengan nama Telaga Sarangan.

Sumber: Indonesia
Share:

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...