Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Tuesday, October 1, 2019

Baba Yaga Sang Penyihir 1 - Dongeng Rusia

courtesy of idntimes.com
Dongeng Anak Dunia - Suatu ketika ada seorang lelaki tua yang tinggal di sebuah gubuk dengan gadis kecilnya yaitu Natasha. Mereka hidup bahagia! Pada saat minum teh, mereka akan bermain petak umpet di belakang samovar (samovar adalah teko yang sangat tinggi yang digunakan di Rusia). Mereka sangat menikmati minum teh dengan roti madu dan selai stroberi. Semuanya nampak baik-baik saja! Namun tiba-tiba ada hal yang membuat lelaki tua itu sedih, lelaki tua itu teringat betapa ia sangat merindukan memiliki seorang istri di sisinya dan seorang ibu bagi Natasha.

Suatu hari pria itu bertemu seorang wanita yang sangat disukainya dan tak lama kemudian mereka menikah. Pada awalnya, Natasha senang memiliki ibu tiri.

Tapi tidak lama kemudian, sang ibu tiri mulai memberikan aturan baru yang sangat ketat. Natasha tidak lagi diizinkan untuk bermain seperti petak umpet dengan ayahnya. Sang ibu tiri juga melarang Natasha untuk minum teh. Ibu tirinya berkata bahwa gadis kecil tidak boleh minum teh sama sekali, apalagi makan roti dan selai. Yang Natasha dapatkan untuk makan malam hanyalah satu kerak kecil roti dan dia harus keluar gubuk untuk memakannya.

Natasha berlari ke halaman belakang dan masuk ke dalam gudang untuk bersembunyi. Dia membasahi kerak kecil roti dengan air matanya dan memakannya sendirian.

Kemudian sang ibu tiri berteriak untuk menyuruhnya kembali masuk ke rumah untuk mencuci piring, menyapu dan mengepel lantai sampai bersih dan bersinar.

Namun ada hal lain yang lebih buruk dari semua itu. Setiap malam, saat sang ibu tiri itu duduk bersama ayah Natasha, dia selalu mengatakan kalau ada yang salah di rumah adalah kesalahan Natasha. Sedihnya lagi, lelaki tua itu lebih mempercayai istri barunya.

Suatu hari, sang ibu tiri sudah tidak tahan lagi melihat Natasha di rumah itu.

"Bagaimana aku bisa menyingkirkan gadis itu untuk selamanya?" sang ibu tiri berkata sendiri.

Sang ibu tiri itu teringat saudara perempuannya, sang penyihir yang mengerikan yaitu Baba Yaga yang tinggal di hutan.

"Aku tahu bagaimana cara menyingkirkan bocah itu, untuk selamanya," ibu tirinya berkata pada dirinya sendiri sambil tersenyum.

Keesokan paginya, lelaki tua itu pergi mengunjungi beberapa teman di desa sebelah. Setelah lelaki tua itu sudah pergi jauh tidak terlihat lagi, sang ibu tiri yang jahat berbalik ke Natasha.

"Dengarkan aku," desisnya. "Hari ini kamu pergi ke hutan dan temuilah saudariku, dia adalah bibi tirimu. Kamu minta jarum dan benang padanya untuk memperbaiki baju ini." Kata sang ibu tiri kepada Natasha.

"Tapi, kita sudah memiliki jarum dan benang." kata Natsha sambil memperlihatkan benang dan jarum yang dia pegang. Dia tahu tentang bibinya yang tinggal di hutan, dia tidak lain adalah penyihir yang mengerikan, Baba Yaga! Orang yang mengejar anak-anak kecil yang terbang di udara di atas sapu raksasanya. Dan ketika dia menangkap anak-anak kecil itu, dia akan memakannya dengan gigi-gigi besinya.

"Siapa yang bertanya padamu ?!" bentak sang ibu tiri itu sambil melemparkan jarum dan benang dari tangan gadis itu.

Dengan gemetar dan ketakutan, Natasha berkata, "Bagaimana caraku menemukan bibiku?"

Sang ibu tiri memutar hidung gadis kecil itu dan mencubitnya dengan keras.

Dia berkata. "Apakah kamu bisa merasakannya?"

"Ya," jawab lirih sang gadis malang itu.

"Kamu telusuri terus jalan menuju hutan sampai kamu tiba di pohon yang tumbang, lalu kamu belok kiri," kata ibu tiri itu. "Ikuti penciuman hidungmu, hal itu akan membawamu ke bibimu. Sekarang pergilah, dasar gadis malas!"

Sang ibu tiri itu mendorong sebuah karung kecil di tangan gadis itu yang sedang menggenggam beberapa potong roti dan keju yang sudah basi dan beberapa potong daging lalu mendorong Natasha keluar dari rumah.

Saat berjalan menuju hutan, Natasha melihat ke belakang, sang ibu tirinya berdiri di depan pintu dengan tangan bersilang dan melotot. Tidak ada yang bisa dia lakukan selain melanjutkan perjalanan menuju bibinya.

Gadis itu terus berjalan di sepanjang jalan menuju hutan, lalu ke pohon tumbang, lalu belok kiri. Hidungnya mulai berdenyut lebih kencang, jadi dia tahu dia berjalan ke arah yang benar.

Lalu tiba-tiba, di depannya ada sebuah gerbang tua dan berdiri gubuk sang Baba Yaga. Tidak salah lagi, gubuk itu adalah rumah sang Baba Yaga, sang penyihir, yang berdiri tegak di atas kaki ayam raksasa dan bisa berjalan mengelilingi halaman dengan sendirinya! Ketika berbalik, jendela depan tampak seperti dua mata dan pintu tampak seperti mulut.

Dua pintu gerbang di pagar terbuka. Ketika Natasha mendorong gerbang itu untuk lewat, gerbang itu membuat suara mencicit yang mengerikan. Di tanah ia memperhatikan kaleng minyak yang sudah karatan.

Gadis itu mengambilnya. "Betapa beruntungnya aku," katanya, "masih ada minyak yang tersisa." Dia menuangkan beberapa tetes yang tersisa ke engsel gerbang. Kedua pintu gerbang terayun terbuka tanpa berbunyi.

Ketika Natasha berjalan mendekat, rumah sang Baba Yaga berbalik dengan kaki ayamnya dan menghadap ke gadis itu.

Natasha merasa ketakutan ketika mendengar ada suara tangisan, saat Natasha berbalik ternyata suara tangisan tersebut datang dari seorang pelayan Baba Yaga yang berdiri di halaman rumahnya, dia menangis dan menyeka air matanya di lengan bajunya.

"Betapa beruntungnya aku," kata Natasha, "aku punya sapu tangan." Dia membuka ikatan saputangannya, mengocoknya bersih, dan dengan hati-hati menaruh sisa makanan di sakunya. Dia memberikan kain itu kepada pelayan Baba Yaga untuk menyeka air matanya dan tersenyum.

Cerita Selanjutnya: Baba Yaga Sang Penyihir 2 - Dongeng Rusia

Source: click disini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...