Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Tuesday, January 19, 2016

Balas Budi Jizo - Dongeng Jepang

Courtesy Of dongengceritarakyat.com
Tersebutlah disebuah desa di Jepang kala itu tentang sepasang suami istri pembuat topi jerami. Hidup mereka serba kekurangan atau miskin dalam harta dan benda.

"Tahun baru sudah diambang pintu. tetapi tidak satupun topi jerami yang kita buat laku terjual," Bagaimana nanti aku bilang kepada sang istri tercinta.

Tidak ada sedikitpun uang untuk membeli makanan seperti nasi atau kuenya, untuk perayaan tahun baru ini.

Berjalanlah pulang menuju rumahnya dari kota tempat dia usaha dagang topi jereminya. Dalam perjalanan pulang itu dia melihat enam patung dewa pelindung anak-anak atau patung Jizo. Sang patung Jizo yang basah oleh curahan salju yang turun saat itu. "Kasihan sekali ini patung dewa kehujanan salju yang begitu tebalnya."

Dipakaikanlah topi jerami itu diatas kepala patung dewa pelindung anak itu, Namun apa boleh buat topi dagangannya hanya ada lima buah, sedangkan patung Jizo itu ada enam. Dilepaslah Topi yang dia kenakan dan memakaikannya kepada patung Jizo terakhir itu, dan diapun segera pulang kerumahnya.

Maka tibalah sang bapak tua ini dirumahnya, dan disambut sang istri tercinta. Sang istri inipun bertanya, "mengapa topimu tidak kamu kenakan?"

Berceritalah sang bapak tua ini dengan apa yang barusan dilakukan terhadap keenam patung Jizo sang dewa pelindung anak yang dijumpai ditengah perjalanan pulangnya kepada sang istri tercinta.

"Ya sudahlah suamiku, perbuatan yang barusan kamu lakukan adalah sebuah hadiah tahun baru buatku." Berkata sang istri tercinta dengan bangga apa yang telah dilakukan sang suami.

Malam yang dingin dan semakin larut itu membuat kantuk yang tiada taranya. Sepasang suami inipun tertidur pulas sekali. Saat mereka tertidur itupun ada seseorang bersenandung dikejauhan maka terdengarlah nyanyian tersebut."Seorang bapak tua yang baik hati berjalan bertemu patung Jizo yang kedinginan. Dia memberikan topinya, kami akan berterima kasih dan akan memberikan hadiah"

Serentak bapak tua dan istrinya berlari kearah pintu depan rumahnya. Dijumpainya kue nasi yang sudah tersedia didepan pintu rumahnya, alangkah terkejutnya mereka berdua.

Bapak tua itupun berteriak sambil tenggok kiri dan kanan. Dan hanyalah jejak kaki yang sangat panjang sekali terlihat dari jalanan lengang dan sepi malam itu.

"Itulah perbuatan yang telah kamu perbuat tadi siang telah dibalas langsung oleh sang dewa tersebut" sang istri tercinta berkata sambil memeluk sang suami tercinta, tanda senang yang tak kiranya.

Tentu saja setiap perbuatan kebaikkan akan membuahkan kebaikkan lain yang tidak akan putus-putusnya.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Gelar Sarjana, Pentingkah Di Dunia Kerja?
Qatar dan Kuwait Meminta Warga untuk Meninggalkan Lebanon
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...