Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, May 30, 2016

Sang Putri Pandan Berduri - Dongeng Indonesia

Courtesy of suhaimiewi.blogspot.com
dongeng anak dunia - Dalam tatanan kehidupan suatu daerah selalu ada yang dikatakan tradisi atau adat istiadat yang berlaku dari penduduk yang sudah lama menempati suatu daerah tertentu.

Riau dengan pulau-pulaunya dan kehidupan penduduk asli suku laut yang akan menjadi cikal bakal tersebarnya nama-nama suku sebagai penghuni pulau Bintan. Putri Pandan Berduri adalah cerita rakyat kepulauan suku laut dari pulau Bintan.

Tersebutlah pada zaman dahulu kala perkumpulan suku laut yang mempunyai ketua yang adil dan bijaksana dan selalu santun dalam bertutur kata, dialah seorang yang bernama Batin Lagoi.

Contoh teladan pemimpin yang mencintai rakyaknya dan juga sangat dicintai penduduk masyarakat di kepulauan suku laut tersebut.

Semak-semak pandan yang tumbuh di sepanjang pantai sangatlah rapat sekali, terlihat sang Batin Lagoi sedang berjalan tenang menikmati alam yang tersaji kala itu.

Asik benar dia seorang diri menikmati indahnya panorama yang disuguhkan alam bagi umat manusia yang ada dimuka bumi ini.

Namun sejenak langkah kaki sang Batin Lagoi terhenti, ada apakah gerangan yang membuat langkah sang pemimpin ini tiba-tiba berhenti?.

Telinganya mendengar suara tangisan seorang bayi, "tapi apakah mungkin di tengah hutan pandan yang luas ini ada seorang ibu yang tega meninggalkan bayinya?" pikirnya lagi dalam hatinya membatin.

"Aku tahu sekarang sumber suara tangisan tersebut dari sebuah gerombolan pohon pandan berduri di sebelah sini!" serunya.

Terlihat seorang bayi perempuan yang sangat lucu dan cantik sekali sedang menangis tergeletak di bawah semak pandan berduri.

Sang Batin Lagoi sangat kaget, cepat-cepat sang bayi tersebut diangkatnya dan digendong dalam pelukkannya, "tega sekali sang ibu bayi ini meninggalkan sang bayi cantik ini," pikirnya.

Sang Batin Lagoi pun akhirnya membawa sang bayi malang itu, dan akhirnya merawat dang mengurusnya seperti anaknya sendiri.

Sang Batin Lagoi sangat bahagia setelah kehadiran sang bayi cantik itu, hati sang pemimpin suku laut ini yang memang hidupnya hanya seorang diri saja.

Waktu pun berjalan terus tanpa terasa kini sang bayi perempuan cantik tersebut telah berubah menjadi seorang gadis cantik jelita.

Sang putri terkenal mempunyai sifat yang sangat terpuji sekali selalu hormat dalam tata krama tutur bahasanya sangat sopan dan selalu anggun bak layaknya seorang putri saja.

Semua penduduk suku laut sangat sayang kepadanya, dialah sang putri pujaan hati mereka.

Tak heran banyak sekali pemuda yang tergila-gila akan kecantikkan dan keanggunan sang putri pandan berduri ini. Dan harapan Sang ayah Batin Lagoi sang putrinya dapat dipersunting seorang pangeran anak Raja atau pemimpin yang akan membahagiakan sang anak tercinta.

Walaupun sudah banyak dari pemuda yang tinggal di daerahnya yang tertarik namun sampai sekarang masih belum ada yang berani meminta sang putri untuk dijadikan istrinya.

Kita tinggalkan dulu sang putri cantik dan sang ayah Batin Lagoi, kita jumpai dulu kehidupan yang terpisah di pulau galang.

Tersebutlah Julela dan Jenang Perkasa dua orang saudara kakak dan adik yang selalu hidup rukun bagaikan dua orang sahabat yang selalu setia kemana pun mereka pergi, mereka adalah putra anak dari pemimpin pulau Galang tersebut.

Namun ketika sang ayah berkata bahwa sang Julela sebagai kakak tertua yang akan menjadi penerus keturunan, dan akan menjadi pemimpin untuk menggantikan sang ayah yang sudah mulai tua, sikap sang kakak menjadi sombong dan selalu bertindak semena-mena terhadap sang adiknya.

Seluruh perkataan sang Julela katakan harus selalu dituruti walaupun dia berbuat kurang baik, sebab merasa dirinya yang berkuasa dan nanti akan menjadi seorang pemimpin.

Melihat peragai sang kakak tercinta yang berubah menjadi sombong, sang adik pun hatinya sangat khawatir sekali, bagaimana nantinya negeri pulau Galang tercinta mempunyai seorang pemimpin yang sombong.

Yang pada akhirnya sang Jenang Perkasa pun pergi meninggalkan negeri tercinta berlayar mengikuti kaki melangkah yang pada akhirnya terdampar di pulau Bintan.

Jenang Perkasa memilih menjadi pekerja sebagai pedagang layaknya rakyat jelata yang hidup sederhana tidak pernah mengaku seorang anak dari pemimpin pulau Galang.

Tentu saja seorang pendatang yang baru tinggal di negeri Bintan sang Jenang Perkasa yang bertabiat halus dan selalu santun dalam bertutur kata dengan cepat dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

Dan seluruh penduduk pun dengan cepat mengenalnya sebagai sang pemuda ganteng yang berbudi pekerti baik dan sopan dalam bertindak tanduk sehari-hari.

Kabar angin pun sampai juga kepada sang pemimpin pulau Batin Lagoi, dia sangat ingin mengenal siapa pemuda yang menjadi pembicaraan penduduk yang selalu bertingkah baik dan terkenal santun.

Maka dibuatlah acara makam malam yang akan dihadiri seluruh warga tokoh masyarakat dan tidak lupa undangan khusus buat sang pemuda terkenal Jenang Perkasa.

Undangan yang sampai ditangannya membuat sang Jenang Perkasa heran. "Apakah mungkin aku seorang pendatang yang belum lama tinggal di negeri Bintan telah diundang sang pemimpin negeri pulau tersebut."

Namun sang Jenang Perkasa dengan segala hormat datang ke tempat perjamuan makan tersebut dengan sikap seorang tamu biasa yang sangat sopan dan tahu adat, layaknya seorang pangeran yang terpelajar.

Tentu saja sikap dan gerak-gerik tidak luput dari perhatian sang Batin Lagoi yang kagum akan cara bertindak sang Jenang Perkasa.

Terbersitlah niat didalam hatinya untuk menjadikan sang pemuda ini menjadi suami dari sang anak tercinta putri Pandan Berduri.

Batin Lagoi pun sudah tidak ingat lagi akan cita-citanya mencarikan suami sang anak seorang pemimpin yang berkuasa.

Dihampirinya sang pemuda pilihannya itu serta berkata, "hai kamu anak muda! sudah lama aku mendengar siapa dirimu dan sekarang aku bertemu dengan dirimu disini."

Sang Jenang Perkasa hanya tersenyum saja mendengar teguran sang pemimpin pulau Bintan yang datang dan menyapanya.

"Kamu seoarang pemuda yang mempunyai budi perkerti baik dan selalu berlaku sopan terhadap siapa pun!" katanya.

"Aku pemimpin pulau Bintan meminta dirimu untuk menjadi suami dari anakku Putri Pandan Berduri, bersediakah engkau, Hai anak muda?" katanya mengejutkan hati sang pemuda ini.

Tentu saja sang Jenang Perkasa bersedia sekali, siapa sih orang yang tidak akan bersedia dijodohkan seorang putri cantik nan jelita dan berhati sangat mulia.

"Hamba bersedia tuanku," jawabnya tegas.

Senyumannya tersungging penuh kegembiraan yang amat sangat, sambil matanya menatap tajam kepada sang pemimpin pulau bintan Batin Lagoi dengan penuh rasa hormat dan tanggung jawab akan ucapannya.

Sang Batin lagoi pun merasa puas terhadap sikap jantan seorang pemuda pilihan hatinya yang akan menjadi mantunya dan menjadi suami dari putri tercintanya.

Selang beberapa hari kemudian pesta akbar pun berlangsung dengan meriahnya. Seluruh penduduk tidak terkecuali dari anak-anak sampai orang tua kakek-nenek ikut hadir diundang dalam pesta meriah penikahan sang putri tercinta.

Sepasang mempelai yang sangat serasi sekali dipandang mata, sang pengantin lelaki dengan gagah dan gantengnya bersanding dengan seorang putri yang sangat cantik jelita.

Seluruh rakyak penduduk pulau bintan suku laut sangat senang sekali melihat pasangan tersebut demikian pula sang ayah pimimpin negeri tersebut.

Hari-hari mereka berdua diisi dengan kebahagiaan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata, Putri Pandan Berduri hidup bahagia disamping sang suami Jenang Perkasa.

Dan sang pemimpin pulau Bintan pun tahu mantunya memiliki jiwa dan bakat yang berani untuk menjadi seorang pemimpin maka setelah usia tidak muda lagi, Bintan Lagoi pun menyerahkan kursi kepimpinannya kepada sang Jenang Perkasa.

Mulai saat itu pulau Bintan mempunyai seorang pemimpin yang masih muda yang berjiwa pemberani namun selalu berlaku adil dan bijaksana, seluruh rakyat penduduk pulau Bintan pun sangat menghormatinya.

Dan termasyurnya sang Jenang Perkasa sampai ke negeri pulau Galang tempat kelahirannya serta seluruh rakyat meminta sang Jenang Perkasa utnuk menjadi pemimpin di pulau Galang. Namun secara halus sang Jenang Perkasa menolak keinginan rakyatnya di pulau Galang tersebut.

Putri Pandan Berduri melahirkan tiga orang putra yang kesemuanya mempunyai nama adat tradisi kesukuan Pulau Bintan.

Anak yang pertama bernama Batin Mantang dia sang kepala suku pulau Bintan bagian utara, anak yang kedua bernama Batin Mapoi dia menjadi kelapa suku pulau Bintan bagian barat, dan anak yang ketiga bernama Kelong menjadi kepala suku pulau Bintan bagian timur.

Ketiga anaknya menjadi pemimpin yang arif bijaksana.

Demikianlah cerita dari kepulauan Riau ini yang telah menjadi cerita rakyat yang telah berkembang dari zaman ke zaman.

Namun nama mereka sampai kini menjadi cerita yang dikenang selalu dan tetap hidup menjadi kenangan indah suku laut di sepanjang pantai pulau Bintan.

Sikap yang baik dan bertabiat baik tentu saja akan membuat semua orang senang terhadapnya dan akan menjadi modal dalam pergaulan hidup yang baik pula. Jagalah sikap yang kurang baik dan rubahlah menjadi tindakkan yang baik dan benar. Sekian.

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...