Courtesy of www.goodnewsfromindonesia.org |
Sang raja sangat dicintai seluruh rakyat kerajaan karena kebijakannya, namun sang raja hanya mempunyai satu anak saja yang bernama Pangeran Manggale.
Zaman yang di lalui kala itu masih sering terjadi adu kekuatan atau perang antar satu suku kerajaan dengan satu suku kerajaan yang lainnya.
Saat peperangan sedang terjadi antar suku kerajaan inilah sang anak yang hanya semata wayang ini ikut dalam bertempur melawan satu suku kerajaan lainnya.
Malang sudah nasib sang anak raja tersebut, Manggale gugur dalam peperangan melawan musuh suku kerajaan yang menyerang daerah negerinya tercinta.
Hari demi hari sang raja selalu diliputi rasa sesal yang tiada taranya mengapa dulu beliau mengajak sang anak bertempur melawan musuh dan mengakibatkan sang anak meninggal dunia.
Dan pada akhirnya kerinduan yang terus berkepanjangan itu membuat sang raja kini menjadi sakit dan kerinduannya tidak dapat terobati, selain rasa bersalah yang selalu terbayang dalam ingatannya.
Seluruh abdi kerajaan yang menjadi kepercayaan istana saat itu telah kemana-man mencarikan obat yang mujarab untuk kesembuhan raja yang mereka cintai, namum penyakitnya masih belum bisa di sembuhkan.
Pada akhirnya jatuhlah pilihan untuk mengobati sang raja dengan cara memanggil orang sakti atau orang pintar atau tabib sakti.
Dan dari hasil pengobatan yang dilakukan orang pintar tersebut barulah seluruh abdi penasehat kerajaan tahu bahwa sang raja mereka sakit karena memendam rindu dan penyesalan terhadap anaknya yang gugur di medan perang melawan musuh dari kerajaan lain.
Untuk itu orang pintar atau tabib sakti itu pun menyarankan untuk membuatkan patung dari kayu yang kuat lalu dipahat menyerupai wajah sang anak raja tersebut.
Seluruh abdi penasehat kepercayaan kerajaan akhirnya setuju atas saran yang dianjurkan sang tabib sakti, dipilihlah sebuah pohon kayu yang besar di sebuah hutan untuk dijadikan patung sang Manggale anak raja yang tewas gugur dalam perang melawan suku dari kerajaan lain.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Dan di hutan pilihan itu pula kini sedang dibuatkan sebuah patung dalam sebuah rumah gubuk oleh ahli seni pahat yang telah mahir dan berpengalaman dalam memahat patung yang berbentuk manusia.
Selang beberapa minggu kemudian, selesailah patung Manggale di buatkan persis seperti mirip wajah yang sang anak raja.
Dan upacara pun kini sedang dipersiapkan untuk digelar membawa patung tersebut menuju istana kerajaan saat itu.
Upacara ritual berupa meniup Sordam dan pemanggilan roh sang anak raja untuk mengisi patung dipimpin langsung oleh tabib sakti.
Patung pun akhirnya diarak dari gubuk yang ada di hutan menuju istana, di iringi tetabuhan Gondang Sabangunan dan iringan Sordam berbunyi santer bagaikan sebuah karnaval rakyat.
Puji-pujian dan mantra pemanggilan roh terus dikumandangkan sang tabib sakti serta di iringi belasan pengiring dan pembawa patung yang jumlahnya cukup banyak.
Jadi ramailah acara tersebut dan menjadi tontonan rakyat sepajang perjalanan menuju istana.
Dan benar saja apa yang dikatakan sang tabib sakti tersebut, ketika rombongan pembawa patung sang Manggale tiba di istana kerajaan dan raja melihat patung tersebut, secara ajaib raja sembuh dari sakitnya yang selama ini menderanya.
Demikianlah cerita singkat yang melegenda dari daerah Toba sampai sekarang, serta asal mulanya sang patung Sigale-gale, yaitu patung dari seseorang anak raja yang gugur ketika ikut bertemput bersama ayahandanya.
Kesedihan yang sangat berlebihan hendaknya jangan terjadi kepada siapa pun, sebab segala sesuatu pasti ada jalan keluarnya atau solusinya.
Sekian.
oleh: mamang
edit: n3m0
0 comments:
Post a Comment