Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, April 7, 2016

Sang Kelelawar Pengecut - Dongeng Afrika

Courtesy of www.tokopedia.com
dongeng anak dunia - Sang Raja hutan yang terkenal dengan keberanian dan wibawanya yang begitu hebat semua binatang tunduk kepadanya, tidak ada yang berani melawan apalagi berurusan dengannya.

Tiba-tiba kini dia mengundang seluruh binatang kecuali bangsa burung, "ada apakah ini? mengapakah ini? kenapa hanya bangsa burung yang tidak kelihatan batang hidungnya dan tidak mendapatkan undangan", beberapa binatang lain bertanya dalam hatinya masing-masing.

"Begini, saudara-saudaraku! ketika aku tadi sedang makan dengan santai, tiba-tiba saja sang burung elang yang kurang ajar datang mencuri daging yang akan aku makan!" serunya.

"Apakah saudara tidak akan marah diperlakukan sedemikian rupa?, makanya mulai saat ini aku menyatakan perang terhadap bangsa burung."

"Dan saya bertanya, siapa yang setuju silahkan angkat tangan dan juga siapa yang tidak setuju silahkan angkat tangan?", sang raja hutan bertanya kepada halayak ramai yang hadir saat itu.

Namun semua yang hadir menyatakan setuju sebab mereka semua pun pernah mengalami hal yang sama seperti yang dialami sang raja hutan singa.

Semenjak saat itu pun mereka menyatakan musuh terhadap yang namanya bangsa burung yang ada di hutan itu tak terkecuali, mereka akan membunuhnya bila menjumpai atau melihatnya.

Malam yang biasa dilewati sang burung tenang di dalam sarang, kini mereka harus waspada, sebab mungkin saja kini mereka akan diburu olah binatang lain yang menjadi musuhnya.

Dan malam hari memang sudah menjadi target penyerangan yang dilancarkan oleh pasukan singa dan anak buahnya yang ganas-ganas.

Semua bangsa burung kini hidup dalam ketidak tenangan, mereka akan gelisah tatkala mendegar suara gemerisik atau suara yang mencurigakan dimalam hari, alangkah tersiksa hidup dalam ketakutan seperti itu.

Namun ada satu bangsa burung yang dapat dengan mudah mengenali siapa yang datang kala malam tiba, dialah sang burung hantu yang matanya dapat menembus gelapnya malam dengan pandangan matanya yang tajam menatap malam.

Melihat bangsa yang kalang kabut dikejar kesana-kemari, sang kelelawar datang menemui sang raja hutan, "Maaf rajaku! aku bukanlah satu bangsa dengan burung, aku adalah bangsa tikus hanya saja aku bersayap," katanya.

"Dan aku pun siap menggempur bangsa burung dengan segenap ragaku, aku siap berkorban nyawa untuk membela sang raja."

"Baiklah aku setuju dengan kamu, wahai kelelawar!" seru sang raja hutan singa.

Mulai saat itu maka resmilah sang burung kelelawar menjadi anggota kelompok yang akan menyerang bangsanya sendiri, sungguh pengecut jalan yang ditempuhnya.

Malam hari itu telah dipersiapkan akan ada penyerangan yang besar-besaran terhadap kelompok bangsa burung dan tentu saja para burung yang sedang istirahat dibuat kocar-kacir dan bangsa burung kabur melarikan diri digelap-gulita malam.

Kelompok bangsa singa dan pasukan menang malam itu dan mereka dengan santainya istirahat pada siang harinya.

Namun tidak sampai disitu, kelompok bangsa burung pun telah balik menyerang tempat yang dijadikan istiharat tersebut adalah sasaran yang empuk bagi mereka.

Secara mendadak dan cepat sekali, ribuan bahkan jutaan batu-batu tahu-tahu telah jatuh dari angkasa dan menghajar kepala dan badan mereka dengan tiba-tiba.
 
Kelompok dan bangsa singa lari tunggang langgang dari tempat istirahat menyelamatkan diri mereka yang sangat kaget, dan kepala serta badan mereka pada sakit tertiban bebatuan yang sangat banyak sekali jatuh dari langit.

Tentu saja membuat sang kelelawar sangat ketakutan melihat yang terjadi kepada pasukan singa dan kelompoknya, dia kini menghadap kembali kepada raja burung sang elang untuk bergabung dengan pasukannya.

"Saya ini bangsa burung yang sama dengan sang raja, karena saya mempunyai sayap sama sepertimu," sahutnya kepada raja burung sang elang.

Tentu saja sang elang dengan senang hati menerima tambahan bantuan dari sang kelelawar dan melihat tampangnya memang meyakinkan sebagai pasukan yang gagah, berani dan kuat.

Pertempuran memang tidak pernah berhenti sebelum ada yang menang dan kalah, seperti saat itu pasukan kelompok singa telah datang menyerang kembali bangsa burung.

Dengan gagah para monyet yang menjadi pemanah telah siap menunggang kuda, gajah, badak dan lain-lainnya dengan panah dan pelindung kepala yang terbaut dari tempurung kelapa menjadi pelindung kepalanya.

Panah dan busur telah tergenggam dengan sasaran sang burung yang juga telah siap dengan serangan itu, namun mereka kali ini kalah dan mundur dari medan tempur.

Tepuk gemuruh teriakkan-teriakkan terdengar pihak lawan yang menang perang dan kelompoknya memegang kemenangan gemilang kali ini.

Dan serta merta, sang kelalawar akan berpihak kembali kepada pemenang perang gemilang, namun sifat pengecut yang dilakukan sang kelelawar lambat laun ketahuan juga oleh pihak bangsa singa dan kelompoknya dan juga bangsa burung.

Perang adalah permusuhan yang sangat merugikan kedua belah pihak dan tidak ada yang diuntungkan, disini rakyat kecillah yang akan menjadi korban dari semua ini.

Pihak bangsa burung datang kepada bangsa singa dan kelompoknya untuk berdamai kembali seperti dulu, lama juga jawaban yang akan diberikan bangsa singa karena mereka adalah bangsa yang terdiri dari berbagai kelompok, mereka harus membicarakan semua ini dengan kelompoknya.

Namun pada akhirnya mereka pun siap berdamai hidup rukun merdeka tidak ada perang yang meyengsarakan rakyat.

Namun mereka segera mengusir sang burung kelelawar yang tidak pernah ada pendirian dan selalu bertindak pengecut dalam hidupnya.

Sang burung kelelawar sangat malu dengan semua ini, dia pun akhirnya mengasingkan diri di dalam goa-goa dan akan keluar malam hari jika sudah tidak ada orang yang melihatnya untuk mencari makan.

Jadilah orang yang setia terhadap jati diri sendiri dari diri kita yang sebenarnya, dan janganlah mencari kesempatan didalam kesulitan serta kesusahan orang lain.

Jadilah orang yang bertanggung jawab terhadap apapun dihadapan kita, jangan menjadi pengecut. Sekian.

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga ;
Aksesoris Fashion Yang Harus Dicoba
Gedung Berhantu Sang Pemilik
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...