Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, March 3, 2016

Sang Kijang Di Kandang Sang Lembu - Dongeng Yunani

Courtesy of pixabay.com
dongeng anak dunia - Seperti berlomba balak lari saja anjing-anjing sang pemburu berlari saling mendahului mengejar sang kijang yang ketakutan berlari sekuat tenaga. Nafasnya terdengar terengah-engah dan lidahnya menjulur mengeluarkan lendir liur yang menetes dari mulut sang anjing-anjing pemburu dan berlari dengan sangat terlatih.

Sang kijang terus diuber kemana pun dia berlari dipadang rumput hijau yang sangat luas itu, yang pada akhirnya terlihat sang kijang mulai merasa kecapaian. Hanya satu kesempatan hidup untuk segera mencari tempat persembunyian yang aman, sambil berlari dengan kepayahan sang kijang berlari menuju kearah peternakkan lembu.

Maka sampailah sang kijang dikandang lembu yang pintunya terbuka lebar, tanpa pikir panjang sang kijang masuk terus kedalam. Matanya mencari-cari tempat yang terlindung untuk bersembunyi, dilihat tumpukkan jerami yang banyak tertumpuk disudut kandang dan dengan cepat pula sang kijang membenamkan dirinya disana.

Hanya sebagian kecil dari tanduknya saja yang keluar menyembul keluar namun itu pun kalau yang melihat sekilas, tidak mungkin orang akan tahu ada sang kijang yang sedang sembunyi.

Sementara diluar sana para pembantu peternakkan yang sedang mengembala lembu sedang asyik-asyik saja mengawasi sang lembu yang sedang merumput. Mereka tidak tahu ada tamu tak diundang telah masuk kekandang peternakkan lembunya dan kini tamu tak diundang sedang meringkuk dibawah tumpukkan jerami.

Namun tiba-tiba mereka dikejutkan beberapa ekor anjing sang pemburu yang berlari mengelilingi tepi kandang perternakkan lembunya.

Suara gong-gongannya sangat mengejutkan lembu-lembu yang sedari tadi sedang santai merumput, sang pembantu peternakan mencoba mengusir anjing-anjing tersebut jangan sampai mendekat lembu-lembu peliharaannya.

Tidak lama kemudian sang pemburu muncul ditempat itu dengan kuda tunggangannya, memerintahkan sang anjing-anjing untuk tenang agar tidak membuat kaget lembu-lembu.

"Apakah kalian melihat seekor kijang berlari dan masuk kekandang lembu?" bertanya sang pemburu.

"Saya sendiri tidak melihatnya!" sahut para pembantu di peternakkan tersebut.

"Namun saya penasaran sebab tadi saya melihat sang kijang disekitar daerah sini, kalau tidak keberatan saya mau memeriksa kandang lembu yang kalian jaga!"

"Silahkan saya tidak keberatan!" sahut para pembantu peternakkan lembu.

Sang pemburu pun masuk kekandang lembu, dia memeriksa setiap sudut ruangan yang ada ditempat tersebut namun dia tidak menemukan apa-apa.

Sementara yang lain pun tidak tinggal diam, seluruh pembantu peternakkan membantu mencari sang kijang diarea kandang tersebut.

"Saya tidak melihat ada kijang ditempat ini!" sahut mereka berbarengan kepada sang pemburu, akhirnya sang pemburu beserta para anjing-anjing pemburunya meninggalkan peternakkan.

"Mangapa dan ada apakah gerombolan anjing-anjing serta orang yang naik kuda?" bertanya sang gembala kepada para pembantu.

"Orang tadi adalah sang pemburu dan anjing-anjing datang kemari mencari sang kijang buruan yang lari ketempat kita," jawab salah seorang dari mereka. "Namun kami semua telah membantu tetapi tidak ada sang kijang didalam kandang lembu kita."

Bapak gembala pun akhirnya masuk diikuti para pembantunya. Sang gembala meneliti setiap sudut ruangan dengan seksama dan teliti sekali.

Dicelah kandang-kandang dibawah tempat umpan yang biasa ditempatkan diatas tanah peternakkan dan terakhir matanya memeriksa tumpukkan jerami yang tertumpuk disudut kandang.

Matanya terus meneliti tumpukkan tersebut, ada benda yang aneh terlihat dari tumpukkan tersebut.

"Coba kamu periksa tumpukkan jerami yang tinggi tumpukkannya disudut sana!" perintah sang gemabala kepada sang pembantu. Dan setelah tumpukkan tersebut diangkat terlihatlah sang kijang sedang meringkuk dibawah tumpukkan jerami.

Mereka akhirnya ramai-ramai mengikat kaki-kaki sang kijang dengan seutas tali yang sangat kuat sekali. Itulah pengalaman dan ilmu, sang pembantu peternakkan semua sudah tahu, siapa sang bapak gembala. Dia bukanlah orang biasa yang hanya tahu mengurus ternak, namun orang yang serba tahu dengan seribu pengalaman hidup.

Seseorang yang pintar akan selalu tahu apa yang akan terjadi dari sebab dan akibat yang dilakukan seseorang, maka berlakulah bijak dalam setiap tindakkan kita. Sekian.

Wasalam
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Sekretaris Di Tahun 1931
Video Ditembaknya Ulama Saudi Anti-ISIS di Filipina
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...