Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, April 8, 2016

Putusan Sang Karakoush - Dongeng Mesir

Courtesy of www.duniadongeng.com
dongeng anak dunia - Dikala malam yang sunyi sepi dan sangat dingin ini, semua orang memanfaatkan untuk tidur istirahat dengan tenang diperaduan masing-masing dengan selimut tebalnya setelah siang harinya beraktifitas yang sangat melelahkan.

Tapi itu tidak berlaku untuk orang yang lainnya, dia segera memanfaatkan untuk berbuat sesuatu yang sangat tidak terpuji sekali yaitu menyatroni rumah orang-orang.

Siapakah orang itu?, dan apakah yang akan dikerjakan orang tersebut malam-malam begini?, dialah orangnya yang sedang melihat-lihat rumah mana yang akan dipilih untuk dijadikan mangsa sasarannya.

Dengan jalan yang mengendap-endap, dia sampai juga di rumah yang ditujunya, segera saja dia mendekati jendela rumah tersebut.

Namun jendelanya begitu besar, kayanya berat dan tinggi lagi sehingga dia naik sedikit untuk mengungkit jendela dengan alat yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan cepat.

Mungkin terburu-buru atau memang jendela itu tidak memakai paku yang kuat sehingga lepas, dia terjatuh dan tertiban jendela tersebut dan kaki sebelah kanannya patah.

Pada esok harinya sang maling menghadap sang wali negeri Karakoush untuk mengadukan persoalan nasib yang telah menimpanya.

"Tuan wali negeri yang terhormat!, semalam hamba yang biasa mengambil harta milik orang lain, tetapi paku yang dipakai untuk menguatkan jendelanya tidak kuat yang mengakibatkan hamba terjatuh dan tertiban jendela sehingga kaki kanan hamba patah."

"Dengan kejadian tersebut hamba hanya meminta keadilan yang seyogianya, Tuan wali negeri untuk menuntut segera kepada sang Tuan pemilik rumah yang sembarang memasang jendela rumahnya."

"Baiklah!" katanya setelah mendengar pengaduan orang tersebut sang wali negeri pun memberi perintah kepada pegawai-pegawainya untuk menjemput orang yang bersangkutan menghadap meja hijau pengadilan.

Tak lama kemudian sang pegawai-pegawai pengawal pengadilan sudah datang kembali membawa sang Tuan pemilik rumah, dan langsung dibawa ke ruang interogasi untuk diminta keterangan.

"Tuan pemilik rumah yang sangat sembarang sekali dalam membangun rumah, terutama jendela rumah yang tidak dipaku dengan baik, sehingga mengakibatkan seorang maling yang mau masuk melalui jendela tersebut patah kaki kanannya tertiban jendela."

Tentu saja sang Tuan pemilik rumah sangat aneh mendengar tuduhan yang diajukan sang pencuri atau maling kepadanya sebagai orang yang akan dicuri harta bendanya atau dirugikan.

Namun dilain sisi, kalau berdebat dengan sang ahli hukum Karakaush tidaklah mungkin akan menang sebab dia adalah orang sangat pintar dalam berdebat, salah-salah dirinya nanti yang akan bahaya.

"Begini Tuanku yang terhormat, saya membangun rumah itu bukan dibuat sendiri melainkan oleh seorang tukang ahli kayu yang mengerjakannya."

"Menurut saya mungkin ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh sang tukang ahli kayu tersebut," kata sang Tuan pemilik rumah memberikan alasan yang tepat.

"Masuk akal!" katanya, sang wali negeri Karakaush kembali memanggil ketua pegawai, pengawal dan disuruhnya menangkap sang tukang ahli kayu untuk diadili di meja hijau pengadilan.

Sampailah sang tukang kayu ahli yang telah menjadi tersangka, kini sudah berada diruang interogasi dari kasus maling yang kaki kanannya patah.

"Bapak sebagai tukang kayu ahli mengapa sangat sembarangan ketika bekerja sehingga jendela rumah yang bapak pasang tidak terpasang dengan kuat dan benar."

"Dan dari ulah pekerjaan yang bapak laksanakan menimbulkan seorang maling patah kaki kanannya dan tertiban jendela yang bapak pasang!" serunya sang Karakaush wali negeri.

Yang ada dipikiran sang tukang kayu sama dengan pemilik rumah yang akan dicuri hartanya, dia pun mencari akal pula untuk menimpakan kesalahannya kepada siapa.

"Begini Tuan Wali Negeri! ketika hamba membikin itu jendela, lewatlah seorang wanita cantik yang bergaun merah yang sangat cantik sekali. Kala hamba lihat betapa seksinya dan hamba menjadi lalai dalam pekerjaan memasang jendela," sang tukang kayu ahli memberikan penjelasan yang sebenarnya.

Kini telah datang dipengadilan sang wanita yang dahulu memakai baju merah tatkala sang tukang kayu memasang jendela dalam membangun rumah.

"Mengapa kamu memakai pakaian warna merah disaat sang tukang kayu memasang jendela rumah yang sedang dibangunnya?

"Sehingga jendela yang terpasang tidak teguh, karena matanya melihat nyonya yang menarik perhatian dan ini menyebabkan seorang maling menjadi patah kaki kanannya akibat tertiban jendela rumah tersebut."

"Saya diberi anugerah kecantikkan dari yang maha pencipta dan baju merah saya dapatkan dari toko tukang celup sehingga saya mendapatkan warna merah yang bagus sekali."

Mendengar keterangan sang wanita cantik yang memakai gaun berwarna merah tatkala sang tukang ahli kayu berkeja, sang Karakaush wali negeri kembali memberi perintah untuk menangkap sang tukang celup.

Kini telah hadir tersangka yang kesekian, dari kasus yang sedang dihadapi sang maling yang kakinya patah.

"Mengapakah engkau tidak memberikan warna hijau atau abu-abu dan warna lain apa saja, supaya sang wanita cantik tidak memakai warna merah."

"Yang menyebabkan seorang tukang ahli kayu terpesona melihat seorang wanita yang memakai baju warna merah hasil celupanmu, serta membuat pekerjaan memasang jendela tidak memakai paku-paku yang kuat dan benar dan mengakibatkan seorang maling terjatuh serta patah kaki kanannya?" Wali negeri membentak sang tukang celup kain.

Tukang celup warna tidak bisa membuat alasan lain untuk membela dan mengelak dari tuntutan hukum yang akan diterapkan sang wali negeri Karakoush, akhirnya dia pun jatuh pingsan mendengar hukuman yang akan dijalananinya.

Hukum gantung akan segera digelar untuk mengganjar kesalahan yang telah diperbuatnya, dia kini dikurung dalam sel penjara menunggu pelaksanaan hukuman.

Tanggal dan waktu telah didapat, exsekusi hukuman gantung akan dilaksanakan hari itu, sang terpidana telah datang dengan pakaian lengkap tahanan. Namun apa yang terjadi, tiang gantungan terlalu pendek buat badannya yang sangat tinggi.

Sang pengawai wali negeri segera melapor tentang kendala yang sedang di hadapinya, wali negeri Karakoush berkata dengan jawaban singkat saja.

"Carikan di seluruh negeri ini seorang tukang celup yang berbadan biasa atau pendek untuk menggantikan tersangka biar hukuman dapat ditegakkan," kata sang wali negeri Karakoush.

Dengan cepat seluruh pegawai mencari tukang celup yang berbadan pendek, setelah dapat dipaksalah orang tersebut untuk menjalani hukuman gantung, sebagai pengganti tukang celup yang berbadan sangat tinggi.

Ada kalanya persoalan yang ada dihadapan kita berjalan dengan semestinya serta masuk akal tetapi ada kalanya pula berjalan dengan tidak masuk diakal, aneh dan asing bagi kita, namun tetap saja kita harus melalui semuanya.

Jagalah tindakkan perbuatan atau tindakkan pekerjaan yang kita jalankan dan pikirkan akibatnya yang akan datang menjemput kita sebagai pelakunya. Sekian.

Wasalam
oleh : mamang
edit  : galih

Advertising - Baca Juga :
5 Makanan Pembantu Diet
Hantu Luar Negeri - Lady Grey
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...