Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Sunday, April 3, 2016

Sang Achilles - Dongeng Yunani

Courtesy of randa-bagus.blogspot.com
dongeng anak dunia - Salah satu Pahlawan yang sangat termasyhur dari peradaban Bangsa Yunani yang sangat dipuja rakyatnya adalah sang perkasa Herkules yang sudah terkenal di seluruh dunia.

Dan satu lagi nama pahlawan Yunani yang sangat dikagumi rakyatnya yaitu, Achilles yang terlahir dari seorang ibu yang bernama Thetis dan seorang ayah yang bernama Peleus.

Dialah anak terakhir yang tersisa dan dapat diselamatan dari kekejaman zaman itu terhadap anak lelaki yang harus dibunuh.

Sang ibu yang sangat sayang sekali kepadanya selalu memandikan sang anak di air sungai Styk sehingga dia menjadi kebal terhadap segala macam senjata.

Tetapi ada satu kelemahan sang Achilles yaitu di tumit kakinya. Karena sang ibu selalu memeganginya ketika seluruh badan itu dimandikan dan kaki ditumit dipegang sehingga posisi sang anak kepala di bawah dan badan di atas namun akibatnya di tumit inilah bahan kelemahan yang dapat dilukai musuhnya kelak.

Dan anak hebat ini pun mendapatkan pelajaran oleh sang Chiron seorang Kentaur atau tokoh manusia setengah kuda sang pendekar hebat pada zaman itu, dan menjadi anak angkat kesayangan dari seorang Raja Phoenik sang Baginda Dopolos.

Dari gemblengan hebat sang Chiron seorang Kentaur ini maka terbentuk jiwa yang kuat dengan watak yang keras dan nanti kelak bocah lelaki ini akan dikenal sebagai pahlawan yang sangat dikagumi.

Pengetahuan Fisik yang kuat dan keberanian seperti Sang Raja Hutan Singa dan kejatan sang Harimau karena selalu diberi makan otak-otak dari kedua binatang buas dan ganas tersebut.

Sang Ibunda Achilles, sang Thetis adalah seorang keturan Dewi sehingga mewariskan bakat yang begitu luar biasa bagi sang anaknya.

Dan ketika sang Ibunda bertanya ketika sang Achilles kecil tentang cita-cita dan keinginan hidupnya, "Hai anakku tercinta, apakah cita-cita kelak setelah dewasa?"

"Apakah kamu ingin menjadi manusia yang berumur panjang dan hidup lama di dunia ini namun tidak memiliki apa-apa selain umur panjang saja?"

"Atau kamu, anakku menjadi manusia yang terkenal dan selalu dikenang orang zaman sebagai pahlawan yang dikagumi oleh bangsamu sendiri?"

Sang anak Achilles, memilih menjadi manusia yang berguna, walaupun berumur pendek sebab dia tahu untuk apa waktu panjang, namun waktu itu tidak bermanfaat baginya.

Sang Ibunda tahu anaknya kelak akan gugur di benteng dinding kota Troya, dan kota ini tidak akan pernah kalah tanpa ada campur tangan dari sang Achilles anaknya.

Untuk itu sang Ibunda menyelundupkan sang anak dengan memakaikan baju perempuan dan gadis kecil itu pun masuk ke istana Raja Lycomedes di daerah Scyrus.

Suatu hari di zaman itu berkumpullah Raja-Raja Yunani untuk menggempur kota Troya, namun sebelum siasat itu dilaksanakan, para Raja ini meminta saran dari seorang ahli sihir ternama kepercayaan Raja-Raja Yunani yang bernama sang Calchas.

Sang ahli sihir memberikan nasehat kepada seluruh Raja-Raja Yunani yang isinya, Troya tidak bisa hancur tanpa campur tangan dari seorang anak muda turunan dari seorang Dewi Thetis sang Achilles yang kini sedang berada di Istana Raja Lycomedes dia menyamar sebagai seorang perempuan.

Dan untuk melaksanakan tugas menjemput sang Achilles, seorang Raja Odysseus yang berperan sebagai pedagang yang menjual permata-permata indah dan senjata untuk berperang.

Dan diantara gadis yang tinggal di istana hanya satu gadis yang tidak tertarik kepada perhiasan permata-permata melainkan kepada senjata perang.

Untuk itu sang Raja pun langsung membawa gadis yang bernama Pyrrha untuk diajak berperang menggempur kota Troya.

Pyrrha adalah nama samaran yang telah di berikan Ibunda tercinta kepada Achilles sebagai nama samaran ketika menjadi gadis di istana tersebut.

Namun sebelum berperang, sang Ibunda Thetis memberikan baju perang buatannya sendiri Hephaistos atau Vulcanus kepada sang anak tercinta.

Disinilah terlihat seorang Achilles yang tangguh sebagai pahlawan muda yang gagah berani dengan kekuatan yang maha dahsyat dari seorang anak Dewi Thetis.

Dalam beberapa bulan saja sang Achilles telah berhasil merebut kota Troas, Serta kota tempat Andromache istri dari seorang pahlawan Troya yaitu sang Hector di kota Theba yang ada di wilayah Troas juga.

Dan selanjutnya kota Chryse dan di kota ini para prajurit Yunani mendapatkan tahanan putri dari seorang pendeta pemuja Dewa Apollo bernama Chriyseis, dan gadis tersebut diserahkan kepada pemimpin pasukan Yunani atau yang disebut Agamemnon.

Dan sang ayah dari gadis tersebut datang untuk menukar atau membeli anak gadisnya, namun kepala pasukan tidak memberikan sang anak gadis tersebut.

Maka sang pendeta itu meminta sang Dewa Apollo untuk menurunkan penyakit menular kedalam tubuh para prajurit Yunani.

Penyakit menular merajalela hampir seluruh prajurit terkena penyakit gatal-gatal yang tidak bisa sembuh-sembuh walaupun diobatinya.

Sang penyihir pun turun tangan kembali, sang Calchas berkata supaya mengembalikan sang anak gadis ke pangkuan ayahnya sang pendeta dan dengan terpaksa sang Agamemnon mengembalikan anak gadis tersebut.

Dan penyakit pergi berangsur-angsur tidak merajalela lagi, dapat mereda setelah sang gadis dikembalikan.

Dan pergolakkan berlanjut terus tiada pernah berhenti saling serang antara pasukan Yunani dan Pasukan Troya dengan gagah berani.

Pada pertempuran itu sahabatnya dari pahlawan muda Achilles gugur di medan perang dan saat berperang sang sahabat memakai baju tempur yang dipinjam darinya.

Patroclus gugur di tangan sang Hector yang perkasa, seluruh pakaian itu pun direbut oleh pasukan prajurit Troya.

Sang Achilles pun memohon kembali dibuatkan pakaian perang terhadap sang Dewi Thetis sang Ibundanya dan setelah baju itu selasai dibuatnya, dia pun berangkat ke medan perang untuk membalaskan sakit hati sahabat karibnya.

Sang Hector pun mati di tangan sang Achilles dan mayatnya diikat di belakang kereta tempurnya serta merta mayat itu ditariknya.

Tiga kali kerata yang membawa mayat berkeliling memutari Kota Troya juga tidak lupa kereta tersebut mengelilingi kuburan sang sahabat karib Patroclus.

Dan datanglah kepadanya seorang lelaki yang bernama sang Priamus ayah dari sang Hector, memohon mayat anaknya tersebut untuk dikembalikan kapadanya.

Dengan menangis terharu sang ayah Hector itu meminta mayat anaknya untuk dikembalikan, sang Achilles pun hatinya tergugah, mayat tersebut akhirnya di serahkannya.

Pertempuran pun berlanjut kembali, kali ini tangan sang Dewa Apollo ikut campur di dalamnya dari panah seorang prajurit Troya sang Dewa mengarahkan ke tumit sang Achilles, Pahlawan muda Yunani ini pun tewas seketika.

Dan mayatnya sang Achilles dibawa pasukan Troya, dan dalam sehari tanpa berhenti pasukan Yunani bertempur untuk merebut kembali mayat dari jasad sang Achilles tersebut.

Seluruh Dewi Musa di langit Yunani dirundung duka, nyanyian sedih pun mengalun mengumandangkan tangisan sedih mengiringi kepergian putra terbaik Yunani, gugur sebagai pahlawan yang akan dikenang sepanjang masa.

Tujuh belas hari seluruh rakyat negeri Yunani menangisi sang jasad Achilles sebagai penghormatan terakhir bagi pahlawan yang mereka kagumi.

Dan pada hari yang kedelapan belasnya, sang jasad itu pun dibakar serta abu pembakaran tersebut disatukan dengan abu dari sahabat karib semasa hidupnya yaitu Patroclus dalam sebuah peti kecil yang terbuat dari emas murni.

Dan sebagai peringat mengenang jasa-jasanya maka berdirilah sebuah tugu kuburan yang megah di pantai Hellespontos. Sekian.

Wassalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Tentang Lensa, Frame, Gaya dan Perawatanya
Makhluk Halus Seksi Rumania - Iele
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...