Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, January 7, 2016

Dongeng Dua Pedagang - Dongeng India

Courtesy of dongengceritarakyat.com

dongeng anak dunia - Tersebutlah dua orang pedagang yang berkeliling menjajakan dagangannya mereka hidup bertetangga, rumah mereka berdekatan satu sama lain. Dikota Sultanpur India inilah mereka mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri mereka. Dagangan yang mereka jualpun sama perkakas yang terbuat dari besi kuningan, tetapi jangan samakan sifat mereka. Pedagang perkakas yang pertama orangnya selalu jujur dan baik hati, namun pedagang yang nomor dua orang serakah dan kurang baik hatinya.

Lewatlah pedagang yang serakah dan tamak itu didepan sebuah rumah yang hanya tinggali nenek tua bersama seorang cucunya.

Maka diberhentikanlah pedagang serakah dan tamak ini serta menawarkan sebuah mangkuk tua. "Hai pedagang perkakas aku mempunyai seorang cucu dan cucuku itu menginginkan peralatan makan yang baru, bolehkah aku menukarkan mangkuk tuaku ini." Kata sang nenek itu.

Lalu diambilnya mangkuk tua itu dan diperhatikan secara seksama, sang tamak terkejut dengan mangkuk tua yang telah usang itu ternyata terbuat dari emas murni. Maka timbulah dipikiran niat jahat sang pedagang tamak ini terhadap nenek tua itu dan ingin mendapatkan barang mahal itu dengan harga yang sangat murah sekali.

"Maaf nenek mangkukmu usang dan sudah tua makanya tidak ada harganya sama sekali, kalau nenek mau akan aku tukar dengan sebuah sendok saja."

Namun si nenek tidak mau menukarkan mangkuk kalau hanya dengan sebuah sendok. Sipedagang tamak itupun berlalu dari tempat tersebut.

Selang beberapa saat kemudian lewatlah sang pedagang yang selalu amanah atau jujur didepan rumah sinenek tua tadi.

Seperti yang terjadi sebelumnya sinenek itupun menawarkan mangkuk tuanya itu, dan ingin menukarkan dengan perkakas yang baru. Sinenek itupun menyerahkan mangkuk itu untuk diperiksa sang pedagang jujur ini.

Terkejutlah sang pedagang yang jujur itu setelah melihat mangkuk itu. "Saya tidak mampu untuk membayarnya, mangkuk ini sangat mahal harganya, dengan semua barang dagangan dan uang yang saya punyapun tidak akan cukup." Berkata sang pedagang jujur itu kepada nenek tua itu.

Tetapi sang nenek tua berkata, "Ambillah mangkuk tua ini dan bayarlah dengan apa yang kamu miliki," walaupun akupun sebenarnya tidak enak untuk menjual mangkuk warisan dari suaminya itu.  

Akhirnya pertukaran jual beli yang ikhlaspun terjadi, semua dagangannya dan uang sang pedagang itu diserahkan dan mangkuk itupun menjadi milik sang pedagang jujur itu.

Selanjutnya sang pedagang yang selalu amanah dan jujur itu pergi kekota Sultanpur untuk menjual mangkuk itu.

Dan beberapa hari setelah hari itupun datang kembali sang pedagang yang tamak itu untuk membeli mangkuk itu dengan niat jahatnya.

Diapun tidak mendapatkan apa-apa dari ketamakan hidupnya itu, sementara pedagang yang jujur itu telah hidup bahagia dari hasil penjualan mangkuk emas. Janganlah anda takut untuk jujur, sebab kejujuran akan berbuah kebaikan yang abadi.

Wasalam.

oleh: mamang
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...