Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, January 8, 2016

Mukjizat Sebuah Sedekah - Dongeng Arab

Courtesy Of plus.google.com

dongeng anak dunia - Pada zaman dahulu kala hiduplah seseorang yang bernama Kadi di kota Array. Sang kadi adalah orang kaya raya dengan kekayaannya yang begitu banyak dimana-mana. Namun sang kadi bukan orang dermawan yang suka memberikan hartanya buat orang miskin yang memerlukan pertolongan.

Lewatlah orang miskin yang sedang membutuhkan pertolongan dalam kesusuhan hidupnya, "Tuan Kadi yang terhormat, saya orang miskin yang sangat membutuhkan bantuan dari tuan." Berkata si miskin itu kepada Tuan Kadi tentang kebutuhan hidupnya. "Saya sangat memerlukan sepuluh potong roti, lima potong daging dan uang dirham sebanyak dua dirham, karena saya harus bertanggung jawab kepada keluarga saya saat ini".

Sang Tuan kaya raya Kadi berkata, "Bagaimana kalau nanti kamu datang lagi setelah waktu shalat Dhuhur". Itulah jawaban yang diterima sang orang miskin yang meminta sedekah itu. Waktu yang telah dijanjikan itu datang juga, sang orang miskin itupun datang kembali setelah sembayang Dhuhur. Tetapi apa yang terjadi, sang tuan kaya raya Kadi tidak tepat dengan janjinya. Si miskin itupun disuruh datang kembali setelah waktu Shalat Ashar.

Namun apa yang didapat orang miskin ini, ketika datang kembali setelah sembayang shalat Ashar-pun sang Kadi tidak memberi apa-apa yang diharapkan si miskin tersebut. Maka berlalulah si miskin itu dari hadapan sang Kadi orang kaya yang selalu berbohong itu.

Berjalanlah orang miskin itu mencari dermawan yang sudi menolong kebutuhan hidup keluarganya. Maka ketika berjalan itu si miskin bertemu dengan seorang Nasrani yang sedang duduk-duduk di depan rumahnya, tidak jauh dari rumah sang Kadi yang kaya raya itu. 

"Berilah saya sedekah Tuan, hari ini, dibulan Syura yang penuh dengan keberkahan." Berkata orang miskin itu kepada orang Nasrani tersebut.

"Memang apa bedanya hari ini, dan hari-hari yang lainnya?" Bertanya orang Nasrani itu kepada orang miskin yang meminta pertolongan itu.

Maka orang miskin itu menerangkan, mengapa hari dibulan Syura itu hari istimewa yang penuh dengan keutamaan dan berkah.  

Rupanya keterangan yang diberikan orang miskin tersebut sangat menyetuh hati nurani orang Nasrani itu, dan mengetuk pintu hatinya untuk membantu menolong memberikan sedekah kepadanya.

Bartanyalah orang Nasrani itu, "pertolongan apa yang kamu perlukan dari saya, dan mudah-mudahan saya mempunyainya."

"Keluargaku hari ini sangat memerlukan, sepuluh potong roti, lima potong daging dan dua uang dirham," menjawab si miskin itu dengan tatapan yang sangat mengharap.

Dan tidak lama kemudian orang Nasrani itupun memberikan apa yang diminta pengemis itu. Setelah mendapatkan keperluan tersebut, orang miskin itupun sangat berterima kasih sekali, dan berdoa untuk kebaikkan sang dermawan ini.

Diceritakan kembali orang kaya yang ingkar janji sang Kadi, waktu itu sedang tidur siang dan Kadi-pun tengah bermimpi.

Dalam mimpinya sang Kadi kala itu, "Lihatlah betapa indahnya dua istana itu, yang satu istana itu terbuat dari berton-ton emas murni dan yang satu lagi istana itu terbuat dari jutaan mutiara yang tiada tara indah dan mahalnya". Itulah suara yang terdengar dalam mimpinya itu.

"Betapa indah dan agungnya istana tersebut. Ya Tuhanku, Untuk siapakah istana itu?" Bertanya hati sang Kadi yang kaya raya dalam mimpinya itu.

"Tentu saja semua itu untukmu sang Kadi, tetapi mengapa kamu ingkar janji kepada pengemis yang minta pertolongan itu!" Akhirnya istana itu telah menjadi milik orang Nasrani, yang telah menolong pengemis itu.

Dan ketika mendusin atau bangun dari tidurnya sang Kadi-pun segera mencari orang Nasrani yang telah memberi sedekah itu.

Sampailah sang kadi dirumah orang Nasrani tersebut.

"Amal atau sedekah apakah yang telah engkau lakukan? Sehingga engkau mendapatkan pahala dua istana sekaligus?" Sang Kadi bertanya dengan penuh penasaran kedapa si orang Nasrani tersebut. Tetapi orang Nasrani itu tidak mengerti apa yang ditanyakan sang Kadi kepadanya. 

Akhirnya sang Kadi bercerita tetang mimpinya tadi dan apa yang terjadi dalam mimpi itupun tak luput di ceritakan, mengertilah sang Nasrani itu tentang pertanyaan Kadi tadi.

Sang Kadi yang kaya inipun memaksa kepada orang Nasrani itu untuk mejual sedekahnya dengan harga seratus kali lipat dari yang dia berikan kepada pengemis itu.

"Akan aku beli sedekah yang telah engkau berikan kepada sang pengemis tadi." Kata sang Kadi orang yang kaya raya.

"Mengapa kamu menyesal, setelah ingkar janji. Sesungguhnya amal sedekah dan kebaikan akan dibalas oleh Allah dan tidak dapat ditukar dengan hartamu yang banyak atau dengan seisi dunia ini sekalipun." Orang Nasrani itupun menjawab dengan tegas dan jelas sekali.

"Hai engkau bukan seorang muslim, mengapa engkau berlaku begitu?" Bertanya lagi sang Kadi yang kaya raya.

Ketika Sang Kadi selesai berkata begitu, terdengarlah dua kalimah syahadat terucap dari mulut orang Nasrani itu. "Mulai saat ini aku telah menjadi seorang muslim dan aku akan taat dalam agamaku."

Wasalam.
oleh: Mamang
edit: Galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...