Courtesy of kisahanak.wordpress.com |
Jalanan pun menanjak sedikit keatas, ternyata yang diinjak sekarang adalah jembatan dari sebuah sungai kecil yang dibawahnya mengalir air yang begitu jernih. virtual office jakarta pusat - Karena sangat jernihnya air sungai itu bisa saja dipergunakan untuk bercermin.
Belum lagi dia berjalan jauh diatas jembatan, sang anjing tua ini melihat dibawah sana ada seekor anjing pula yang membawa tulang persis seperti tulang yang sedang digigitnya.
Sang anjing tua berpikir, seandainya dia memiliki dua tulang yang besar buat makan malam, betapa nikmat dan pastinya aku akan sangat puas malam ini.
Tamak sekali sang anjing tua ini dia ingin pula tulang besar lainnya, yang dimiliki sang anjing lain. Setelah berpikir kesana, sang anjing tua ini pun lalu menggeram dengan seramnya, mengeluarkan ancaman dan menggonggong dengan galaknya, menakut-nakuti sang lawan dibawah sana.
Dan akibatnya tulang besar miliknya yang digigit itu pun jatuh tercebur ke air sungai yang jernih dan bayangan dirinya disungai itu pun menghilang dengan sendirinya akibat airnya bergerak tertimpah sang tulang.
Hatinya sangat sedih sekali, hilanglah sudah makan malamku. Akibat dari ingin merebut punya orang lain. Sang Anjing yang serakah, tamak, rakus tidak puas dengan apa yang dia dapat selalu saja ingin merebut hak orang lain.
Pulanglah sang anjing tua itu dengan menahan sang perut lapar, malam ini pasti sang anjing tua itu tidurnya tidak akan nyenyak dia pasti akan terus berpikir tentang kebodohan dan watak serakahnya.
Raihlah sesuatu dengan pemikiran yang benar dan baik, pertahankan apa yang sudah ada ditanganmu. Sekian.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment