Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, February 22, 2016

Sang Rubah Dan Sang Kucing - Dongeng Yunani

Courtesy of kucinggue.blogspot.com
dongeng anak dunia - Matahari hangat menyambut pagi yang cerah dengan kilauan sinar merah kekuning emasan. Pagi yang indah untuk berjemur, semua binatang ditempat itu keluar rumah untuk menghangatkan tubuh. Dan tidak jauh dari tempat itu seekor rubah dan kucing hutan tidak ketinggalan dengan acara berjemur dipagi nan cerah ini.

Ditepi hutan itu ada sebuah pohon beringin, ternyata ditempat itulah mereka sering bertemu, sang kucing sedang menjilati bulu-bulunya sambil asyik memandang padang rumput yang membentang luas dihadapannya. Sementara sang rubah tidur-tiduran diatas sebuah batu sambil meregangkan kaki-kakinya, santai sekali kedua kawan akrab ini sambil bercerita pengalaman hidup masing-masing.

Sang rubah bercerita tentang keahlian menghindar dari musuh-musuhnya. "Dengan keahlianku, aku punya seratus macam kecerdikkan, dengan mudah aku akan menghilang dan lari dari semua musuh-musuhku," sang rubah bangga dengan keahliannya.

"Oh, begitu! namun aku hanya punya satu keahlian saja," sang kucing hutan menjawab. "Namun cara itu sungguh sangat jitu dan selalu menjadi andalanku sampai sekarang."

Sang kucing menjadi pendengar yang setia ketika sang rubah bercerita lagi berbagai macam pengalaman cerdik yang merupakan keahliannya.

Namun cerita mereka terganggu dengan suara ribut-ribut dari arah depan, makin lama suara ribut itu makin mendekat saja. Ternyata suara ribut-ribut itu adalah sang pemburu dan anjing-anjing pemburu yang menuju tempat dimana mereka berdua sekarang berada.

Dengan sangat cekatan sang kucing melompat naik keatas pohon beringin dimana dia hanya tahu satu cara menghindar dari musuh yang memburunya.

Sang kucing hutan telah berada diatas pohon beringin dan mencari dahan yang paling rimbun untuk bersembunyi dibalik dedaunan didalamnya.

"Inilah satu cara keahlianku untuk menghindar dari musuh," bisiknya kepada sang rubah, setelah berada diatas pohon beringin.

"Coba kamu tunjukkan satu cara dari seribu keahlianmu?" sang kucing hutan bertanya.

Sang rubah berpikir satu cara untuk menghindar dari musuh, namun dia pun berpikir cara yang lain juga untuk menghindar.

"Lebih baik cara ini atau cara itu kah yang lebih baik atau begini atau begitulah." Begitulah cara dia berpikir, menjadi lambat dalam bergerak karena terlalu banyak cara untuk menghindar dari musuh.

Terlambat sudah, musuh telah berada dekat sekali dengannya. Sang rubah hanya bisa berlari berputar-putar ditempat itu dan anjing-anjing pemburu dengan mudah menangkapnya.

Sang rubah akhirnya dimasukkan kedalam karung serta diikat dengan kuat oleh sang pemburu, kemudian sang pemburu dan anjing-anjing itu pun berlalu dari tempat itu.

Sang kucing hutan hanya bisa menyaksikan kejadian tersebut dari pohon tempatnya bersembunyi dia tidak dapat berbuat apa-apa terhadap teman akrabnya yang butuh pertolongan.

"Terlalu banyak cara untuk menghindar dari musuh sehingga dia banyak berpikir untuk memakai cara yang mana!"

"Lebih baik aku yang hanya punya satu cara tetapi selamat dari musuh dari pada sang rubah yang punya seratus cara tetapi tertangkap musuh!" serunya dalam hati sang kucing hutan.

Terlalu banyak bicara tetapi hanya diam saja itu pun tidak baik, maka berusahalah semoga anda berhasil dan selamat. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...