Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, February 25, 2016

Sang Rusa Dan Semak Belukar - Dongeng Yunani

Courtesy of vicilucytagoblog.wordpress.com
dongeng anak dunia - Kabut tebal turun dari atas gunung hutan menjadi gelap, udara begitu dingin menusuk tulang belulang, cuaca begitu mencekam kala itu.

Namun apa yang terjadi dengan sang rusa yang bercucuran keringat, ada apakah gerangan yang terjadi nafasnya tersengal-sengal uap putih keluar dari kedua lubang hidungnya yang menghembus-hembus.

Sang rusa berlari tunggang-langgang sementara dibelakangnya seekor kuda dan pemburu diatas punggung telah siap menembakkan busur dengan anak panahnya yang tajam.

Sang rusa masih terus berusaha lari walaupun tenaganya sudah tidak kuat lagi dengan sisa nafasnya yang tersengal-sengal hampir terjatuh tatkala kaki belakang sang rusa tersandung akar dari semak belukar.

Dengan keadaan antara sadar dan tidak sadar serta mata yang kabur berkunang-kunang sang rusa terus masuk kedalam hutan yang rimbun dan gelap dengan semak belukar yang tinggi menutupi jalan.

Makin lama semak belukar itu makin tinggi sampai melebihi badannya, dengan keadaan fisiknya yang sudah tidak kuat lagi berjalan akhirnya sang rusa hanya bisa berdiri mematung dibalik semak belukar yang tinggi menutupi tubuhnya.

Sementara derap kaki kuda sang pemburu sudah semakin mendekat saja, semakin terdengar jelas saja didepan mungkin tinggal beberapa langkah lagi, "ajalku kini telah tiba" pikirnya.

Sang rusa yang sudah tidak kuat berlari hanya pasrah saja dibalik semak belukar yang menutupinya.

Dan sang pemburu berkuda telah ada dihadapannya hanya terhalang dengan semak belukar saja, kepalanya ditundukkan dan kedua matanya ditutup.

Dia tidak mau melihat, "tatkala pemburu menembakkan busur dengan anak panahnya yang tajam menghujam  bagian tubuhku, biarlah aku mati sekarang tetapi aku tidak mau melihat sang pembunuhnya." pikirnya dalam hati.

Namun sudah beberapa lama, tidak terjadi gerakkan apa-apa dan suara kaki kuda terdengar lagi, hati sang rusa semakin berdebar matanya semakin ditutup rapat-rapat.

Tetapi suara itu semakin menjauh dan akhirnya tidak terdengar sama sekali.

"Kucoba membuka mataku!" pikir sang rusa dalam hati dan dia pun menggeser tampat berdirinya untuk sekedar mengintip dari balik sela-sela semak belukar.

"Aman, mungkin sang pemburu dan kudanya tidak melihat aku yang terlindung rerumputan semak belukar ini," hati sang rusa kembali tenang saat itu.

Hatinya kini dapat berpikir dengan tenang namun tetap hati-hati sekali, semak belukar inilah yang telah menyelamatkanku dari maut dan rumput ini pulalah yang selalu menjadi makanan kesukaanku.

Perutnya yang lapar tidak dapat berpikir panjang lagi, rumput hijau yang tinggi serta gurih dan manis itu langsung disikatnya, hampir habis sang rumput belukar yang tadi telah berjasa melindungi dirinya.

Sambil makan sang rusa berpikir dalam hatinya. "Alangkah hebatnya diriku kini, sang kuda tidak dapat mengalahkanku dalam berlari!, Aku terhindar dari kejaran sipemburu yang bodoh dan sekarang aku makan rumput lezat!"

Dada sang rusa sedikit diangkat membusung, terlihatlah kini sifat aslinya yang jelek dan sombong.

Sang pemburu masih penasaran dengan buruannya yang mendadak hilang dari pandangannya, dia pun balik lagi kembali menyusuri jalan tadi, tetapi kini dia berjalan dengan mengendap-endap dan sang kuda yang sudah terlatih itu mengikutinya dari belakang sang pemburu supaya tidak membuat suara gaduh.

Dari kejauhan kini dia dapat dengan jelas melihat bayangan sang rusa buruannya, berada dibalik rumput semak belukar yang kini telah tipis karena sebagian telah dimakan sang rusa.

Dibidikkan busurnya dengan anak panah yang sangat tajam itu kearah jantung sang rusa, sang rusa terjungkal seketika, tidak menyangka sedikit pun akan apa yang terjadi barusan.

Sang pemburu berhasil membawa hasil buruan seekor rusa dewasa, sang rusa diikat dan naiklah hasil buruan itu diatas punggung kuda untuk dibawa pulang, sebagai hadiah untuk makan keluarga tercinta dirumah.

Janganlah berkhianat kepada orang yang telah menolong kita, sayangilah dia seperti engkau telah disayangnya. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Tips Sekretaris: Mengenal Tugas Pertama Anda
Milisi Libya Klaim Tangkap Pemimpin ISIS, Jet Saudi Ke Turki Lawan ISIS
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...