Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, April 13, 2016

Anak Yang Kejam Sang Dick Taft - Dongeng Inggris

Courtesy of dongengceritarakyat.com
dongeng anak dunia - Malam yang sunyi sepi dan sangat dingin sekali, ketika itu orang-orang sedang asyik dalam selimut tebal menambah nyenyap saja tidur malam itu.

Namun lain halnya dengan Harry yang tidurnya sangat terganggu suara berisik dari dalam lemari pakaian, suara aneh itu membuatnya dia terbangun dari tidurnya.

"Suara apakah itu?" Tanyanya dalam hati sambil memperhatikan datangnya arah sumber suara tersebut.

"Oh, dalam lemari pakaianku," dia pun mendekati lemari pakaian dan memeriksanya, namun sekita itu pula sang suara lenyap tidak terdengar lagi.

"Hanya tikus yang bersarang dalam lemari pakaianku," dia pun masuk kembali ke dalam selimut melanjutkan tidurnya yang tertunda tadi.

Pagi-pagi setelah bangun dari tidurnya dia menceritakan terhadap sang Ibunda, tentang banyak tikus yang bersarang dalam lemari pakaiannya.

Sang Ibu pun berjanji akan memberikan perangkap tikus untuk menangkap tikus-tikus tersebut kepada Harry.

"Baiklah Bu, namun janganlah Ibu membeli perangkap yang dapat menyebabkan sang tikus-tikus itu mati kasihan," berkata sang Harry.

Malam berikutnya sang anak Harry, telah siap dengan memasang perangkap tikus dan berhasil menangkap sang tikus satu-persatu, namun dia tidak membunuhnya.

Malah dibuatkannya kandang atau sarang serta rumah-rumah kecil yang dilengkapi pintu supaya sang tikus tidak kabur dari kandang rumah tikus tersebut.

Sang anak baik hati Harry telah punya peliharaan tikus-tikus yang setiap harinya dia beri makan serta minum juga tidak lupa untuk membersihkan rumah tikus tersebut dari kotorannya yang berserakkan di rumah kandang tikus.

Dalam pergaulan di sekolahnya, sang anak Harry termasuk anak yang lumayan pandai dan terkenal baik hati terhadap teman-teman sekolah.

Namun di sekolah tersebut ada temannya sang sangat sombong dan berwatak keras atau jahat dialah sang Dick Taft yang tidak mau kalah dalam segala permainan.

Watak sombong sang Dick yang tidak mau dikalahkan dalam soal permainan harus mengakui kekalahannya dalam sebuah permaianan oleh sang Harry yang baik hati.

Maka sang Dick sangat dendam terhadap sang Harry, "tunggulah! hai Harry, pembalasan yang akan aku berikan kepadamu nanti," ancamnya dalam hati Dick Taft.

Pada saat semua orang sibuk dengan pelajaran sekolahnya atau jam belajar, sang Dick Taft malah sengaja membolos dari pelajaran sekolah.

Dia malah pergi ke rumah Harry sambil membawa kucing yang dimasukkan ke dalam tas bukunya yang cukup besar serta memuat kucing itu berada nyaman di dalam tas bukunya.

Maka sampailah dia di rumah Sang musuhnya dia pun mengetuk pintu dan segeralah pintu itu pun dibuka ibunda Harry.

"Hai, Dick! apakah kamu tidak masuk sekolah hari ini?" tanya ibu Harry.

"Tentu saja saya sekolah Tante, namun tadi saya disuruh Harry untuk mengambil sesuatu di kamarnya makanya saya mampir kesini dulu," jawabnya mantap.

"Oh, baiklah kamu ambil sendiri saja di kamarnya, saya sedang sibuk di dapur," menjawab Ibunda Harry.

Dick Taft pun segera masuk kamar Harry serta-merta mengeluarkan kucing dalam tas sekolah kemudian dia pun keluar lagi dari kamar tersebut, tidak lupa dia pun menutup kembali pintu kamar tidur Harry tersebut.

Saat Harry pulang dari sekolah semua tikus peliharaannya telah lenyap dimakan sang Kucing yang dimasukkan Dick dalam kamarnya.

Harry sangat sedih sekali dilihatnya rumah tikus itu telah hancur berantakkan berkeping-keping hatinya bertanya, "siapakah yang telah kejam berbuat jahat terhadap hewan-hewan kesayanganku."

Lalu dia pun bertanya kepada sang Ibunda tercinta siapa yang telah masuk kedalam kamarnya dan membuat kejahatan yang sangat kejam terhadap tikus-tikusnya.

Sang Ibunda menjawabnaya bahwa tadi pagi yang datang ke rumahnya adalah Dick Taft yang katanya di suruh oleh dirinya.

"Baiklah Dick taft, kamu telah puas membalas kekalahan permaianan yang pernah kita lakukan," Harry berkata kepada sang Dick dalam satu kesempatan bertemu di sekolah.

"Namun ingat Dick Taft, mulai saat ini kamu bukan lagi temanku dan aku tidak akan pernah lagi bermain denganmu," sang Harry berkata kembali, sambil berlalu dari tempat tersebut tanpa menunggu jawaban yang tidak berguna dari sang Dick Taft yang kejam.

Membalas dendam atas sesuatu kekalahan dalam permainan adalah tindakkan yang sangat salah, namun tingkatkan mutu permainanmu dan kecerdasanmu tentu akan menebus kekalahan yang pernah dilakukan terdahulu, setidaknya akan lebih pandai.

Seorang anak yang sayang terhadap makhluk ciptaan Tuhan termasuk sayang terhadap binatang-binatang peliharaan, tentu saja akan disayang oleh Tuhan yang maha peyayang. Sekian.

Wasalam
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Workaholic - Ini Tips Menghindarinya
Kisah Nyata Hantu Baik
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...