Courtesy of conteng2kreatif.blogspot.com |
Jauh kedalam hutan tersebut pepohon besar berdiri dengan gagahnya menjulang tinggi ingin menggapai langit biru yang begitu cerah saat itu.
Namun ada suara apakah dalam sebuah lubang jebakkan yang sengaja dibuat sang pemburu binatang buas di tengah hutan rimba belantara tersebut.
Ternyata seekor binatang yang sangat besar terjebak dalam sebuah lubang jebakkan, sang beruang jantan dengan sebelah kaki depannya yang patah berusaha keluar dari lubang jebakkan tersebut.
Namun apa boleh daya, dia tidak bisa keluar dengan keadaan kesakitan seperti itu, dia hanya berharap ada orang yang sudi menolong dirinya.
"Atau mungkin aku akan ditangkap dan dibunuh mati oleh orang yang membuat lubang jebakkan ini?, alangkah malangnya nasib hidupku kini," pikirnya dalam hati sang beruang jantan itu.
Namun hidup dan mati setiap makhluk hidup di dunia ini sudah ada yang mengaturnya, sang pencipta alam semesta Tuhan Yang Maha Kuasa.
Seperti saat itu seorang pemburu yang baik hati melewati tempat dimana sang beruang jantan terjebak dalam lubang jebakkan serta membutuhkan pertolongan seseorang.
Dan ketika dia melihat ada seekor beruang jantan yang membutuhkan pertolongan dengan serta merta sang pemburu yang baik hati itu menolong sang beruang jantan.
Dengan membantu mengangkat dari lubang jebakkan tersebut dan selanjutnya membawa pulang sang beruang jantan ke rumahnya untuk diobati dan dirawatnya dengan sangat telaten.
Setiap hari sang pemburu baik hati mengobati sang beruang jantan dengan sangat telaten sekali, tidak selang beberapa bulan berlalu sang beruang jantan telah sembuh dari patah kakinya berkat perawatan telaten dari sang pemburu yang baik hati.
Sang pemburu akhirnya mengajari sang beruang jantan cara menari walaupun sangat susah namun karena ketelatenannya akhirnya sang beruang jantan sedikit-sedikit bisa menari dengan bagus dan sangat lucu kelihatannya.
Dan karena sang beruang jantan yang kelihatannya sangat pintar dalam menangkap semua pelajaran yang diberikan sang pemburu baik hati, maka pada akhirnya dia pun bisa menari dengan tarian yang sangat indah sekali.
Selanjutnya sang pemburu baik hati pun mengajari sang beruang jantan cara berbahasa manusia atau mengajari bahasa manusia dan dengan sedikit-dikit mengertilah sang beruang jantan bahasa manusia.
Dengan kehadiran sang beruang jantan di rumahnya, sang pemburu baik hati menjadi sangat bahagia hatinya, mereka sering menari bersama-sama menghabiskan waktu senggang mereka.
Atau membawanya berjalan-jalan di tengah padang savana yang begitu luas didekat tempat tinggal sang pemburu baik hati, mereka berdua sangat akrab dan sangat senang sekali menikmati keindahan alam bersama-sama.
Namun pada suatu hari sang beruang jantan meminta izin kepada sang pemburu baik hati untuk pergi ke rumah asalnya di dalam hutan rimba belantara.
Dengan berat hati akhirnya sang pemburu baik hati pun memberikan izin kepada beruang jantan yang telah dianggap bagian dari keluarganya.
Sang pemburu yang baik hati sadar, bahwa rumah sebenarnya bagi sang beruang jantan adalah hutan rimba belantara bukan rumah tempat tinggalnya kini.
Sang beruang jantan pulang lagi kerumahnya di hutan belantara, dia akan mengajarkan menari kepada teman-temannya di hutan belantara.
"Saya ucapakan banyak-banyak terima kasih selama saya tinggal disini, engkau telah merawatku dengan sangat sabar dan telaten, juga telah mengajariku menari dan mengajariku bahasa manusia," beruang jantan pun lalu pergi setelah berterima kasih dan pamitan kepada sang pemburu yang baik hati.
Maka sampailah sang beruang jantan di tengah hutan tempat tinggalnya dulu, dia pun lalu menemui semua teman-teman lalu menarilah dengan sebuah tarian yang begitu indah berlenggak-lenggok, semua mata yang melihat sangat terpesona kala itu.
Namun ada saja dari sebagian yang melihatnya merasa iri melihat kemampuan yang dimiliki beruang jantan yang baru pulang dari rumah sang pemburu baik hati yang telah melatihnya.
"Tidak selayaknya kamu menari seperti manusia, yang sering memburu dan membunuh kita," teman-temannya meledek sang beruang jantan.
"Ikutlah denganku menari kawan-kawan, nanti dengan sendirinya kalian semua akan bisa menari sepertiku dan aku pun telah siap mengajari kalian semua," katanya membujuk teman-temannya.
"Berhentilah kamu menari kawan, kami tidak bisa menerima ajakkanmu untuk belajar menari tarian manusia," bentak salah satu temannya.
"Dan menarilah engkau disana di tempat tarian itu berasal tempat menusia sepuas-puasnya," celetuk salah seekor temannya yang lain, walaupun hatinya sangat ingin belajar menari yang indah seperti itu namun rasa iri dengan mengalahkan semuanya.
Dengan hati yang sangat sedih sekali beruang jantan pun pergi dari hutan yang dulunya begitu indah tempat tinggalnya, dia kini memutuskan untuk kembali ke tempat sang pemburu yang baik hatinya.
Dan mereka kini tinggal bersama dengan sangat bahagia sekali, sang pemburu baik hati selalu bersama sang beruang jantan kemana pun mereka pergi, mereka menari dan bersenda gurau bahagia sekali.
Kebaikan yang ditanamkan seseorang akan tetap berbuah baik sampai kapan pun, namun ajakkan untuk berbuat sesuatu demi kebaikkan janganlah dihiraukan begitu saja. Sekian.
Wasalam
oleh : mamang
edit : galih
Advertising - Baca Juga :
- Kenapa Kita Mudah Mengantuk?
- Hantu Jepang - Hanako San
0 comments:
Post a Comment