Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, June 13, 2016

Sang Kuda Dan Sang Anjing - Dongeng Korea

Courtesy of www.chanelmuslim.com
dongeng anak dunia - Tersebutlah pada zaman dahulu kala tentang persahabatan dua ekor binatang yang begitu erat antara sang kuda yang hatinya selalu sabar dan sang anjing yang kadang-kadang suka usil dengan ulahnya.

http://robust-chemical.com/lemari-asam-lokal-kualitas-internasional/ .adv - Mereka begitu erat bersahabat, dapat dilihat dari kebiasaan kesehariannya. Kalau sang kuda sedang makan rumput di padang rumput maka sang anjing akan setia menunggunya sambil rebahan di rumput.

Dan sebaliknya ketika sang anjing sahabat sang kuda sedang makan, maka sang kuda dengan sabar sambil menunggu sang anjing selesai makannya.

Kebiasaan ini terus berlangsung antara dua sahabat erat ini, mereka pun selalu pergi kemana-mana bersama-sama, maka bisa dikatakan kalau ada kuda pasti ada anjing.

Pada suatau hari mereka berdebat dalam sebuah perbincangan hangat, "Kuda, sahabatku! aku dengar manusia selalu meledek temannya sesama manusia dengan sebutan senyuman kuda," sang anjing yang usil tiba-tiba nyeletuk dengan ucapan usilnya.

Namun sang kuda tidak menjawab dengan kata-kata atau ucapan sang anjing, dia hanya menjawab dengan tersenyuman-senyum saja sebab dia tahu sang anjing sedang ingin meledeknya.

"Menurutmu apakah senyuman kudamu itu menarik atau sangat menjijikan sekali?" tanya sang anjing nyeletuk kembali dengan ucapan isengnya.

Barulah sang kuda menjawab menimpali ucapan iseng sang anjing sahabatnya, "Namanya juga manusia ada-ada saja yang mereka bicarakan tentang diriku," kata sang kuda berkata sekenanya.

Mendengar jawaban sang kuda sahabatnya yang tidak begitu merespon ledekkannya, sang anjing jadi tidak begitu bergariah lagi untuk meledek sang sahabat baiknya dia akhirnya rebahan di rumput.

Sang kuda tahu sang anjing malas untuk berkata-kata lagi untuk itu dia memulai kembali memanasi suasana siang itu dengan berkata demikian, "Sahabatku anjing! saya pun sering mendengar manusia menuduh temannya dengan menyebut,

senyumanmu seperti anjing saja, menurutmu apa arti dari kata-kata manusia itu?" bertanya sang kuda.

Tentu saja sang anjing merasa terpukul dengan pertanyaan tersebut, "Dasar manusia, dia bisa-bisanya hanya mencaci-maki bangsaku saja padahal mereka sendiri bertingkah laku sangat jahat." kata sang anjing

"Mereka sering mengikat dan membakar hidup-hidup sampai membunuh bangsaku dengan sangat kejam tanpa belas kasihan sama sekali," kata sang anjing melanjutkan kata-katanya.

"Harusnya engkau tahu sahabatku sang kuda, senyuman anjing mejelang dibakar adalah senyuman penuh penderitaan bukannya senyuman kegembiraan yang tersungging," sang anjing berkata-kata penuh dengan kepahitan hidup bangsanya.

Namun dalam hatinya sang anjing menjadi sangat benci terhadap sahabatnya sang kuda yang telah membangkitkan kebencian dan rasa sakit yang diderita oleh bangsa anjing, terhadap sebagian manusia-manusia yang telah kejam serta jahat dalam bertindak.

Pada suatu hari sang anjing mau mengadakan pesta besar di rumahnya, sang kuda yang mendapatkan undangan tentu saja akan hadir dipesta besar sahabatnya, satu kado pun telah dibawanya dalam bungkusan besar dedak padi yang telah dicampur garam.

Dan sampailah sang kuda di rumah sang anjing, terlihat yang sudah hadir banyak sekali namun diantara mereka ada beberapa yang dia kenal antara lain, Bapak kambing yang umurnya sudah cukup tua, sang lembu atau sapi yang berbadan besar dan juga sang kerbau yang ukuran badannya besar pula.

"Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang terhormat serta saudara-saudaraku tercinta. Dengan ini acara pesta segera saya mulai, untuk itu saya mohon dengan sangat hormat semua yang hadir dalam pesta ini untuk duduk dengan rapih serta teratur," kata sang anjing dalam pidato sambutannya.

"Semenjak aku lahir kedunia ini serta dari zaman dahulu para nenek moyangku, rasanya belum pernah mendengar mereka duduk, wah bagaimana ini?" sang bapak kambing sangat kerepotan untuk duduk.

"Waduh bagaimana ini! aku pun selama hidup belum pernah duduk, tetapi kita sebagai tamu undangan harus menghormati sang tuan rumah," berkata sang kuda yang sangat kesusahan ketika mau duduk.

"Apakah sang anjing tidak tahu aku tidak dapat duduk?" tanya sang lembu atau sapi kepada seluruh temannya yang sedang berusaha untuk duduk.

"Iya aku pun menjadi tidak enak, mengapa aku yang tidak biasa duduk disuruh duduk juga oleh tuan rumah sang anjing." kata sang kerbau yang berbadan besar.

Sang anjing yang sedang sibuk didapur untuk mengambil hidangan-hidangan tertawa terbahak-bahak tatkala melihat kejadian tersebut sambil berkata dalam hatinya, "Rasain kau semua," katanya.

Sang anjing keluar dari dapur sambil menenteng banyak makanan lalu berkata, "Silahkan anda sekalian duduk-duduk dengan santai sambil menikmati makanan yang telah saya sediakan, mengapa kalian semua kelihatan gelisah?, apakah ruang yang saya tata rapih ini mewah?" tanya sang anjing penuh kepuasan.

Semua tamu yang ada hadir disitu hanya terdiam, meraka semua mencoba untuk bisa duduk dengan enak, namun apa yang terjadi?

Sang kambing sengaja selonjorkan kaki belakangnya dengan kaki depan ditahan dengan cara ditopang namun punggung seakan-akan mau patah menahan pegal.

Sang kuda pun mengikuti cara yang dilakukan sang kambing, namun lain halnya dengan sang kerbau yang berbadan sangat besar, dia terguling-guling karena kaki depan tidak sampai untuk menopang badannya karena terhalang oleh perut gendutnya.

Dan terakhir apa yang dialami sang lembu atau sapi, dia begitu melenguh-lenguh karena napasnya sesak menahan berat badan bagian atasnya yang begitu berat ketika sedang duduk.

Dan pada akhirnya seluruh tamu yang merasa dipermainkan sang anjing menjadi marah sekali, tatkala sang anjing itu sendiri tertawa-tawa ketika berada didapur.

Sang kuda yang pertama marah karena merasa dia adalah sahabat dekatnya sang anjing, "berani sekali kau! mempermainkan kami sekalian, nih rasian!" serunya sambil kaki menendang sang anjing sahabatnya dengan kaki belakangnya.

Yang lain tentu saja pada terpancing emosi dengan serentak mereka mau mengeroyok sang anjing namun sang anjing dengan sangat gesit kabur dari tempat tersebut sekencang-kencangnya.

Semenjak kejadian tersebut persahabat erat antara sang anjing dan sang kuda tidak terjalin lagi, mereka sekarang bagaikan musuh bebuyutan saja dan sampai sekarang pun sang anjing tetap dendam terhadap kuda, kambing, sapi atau lembu dan kerbau sehingga dia akan selalu menggonggong tatkala berjumpa dengan mereka.

Jadilah sahabat atau kawan yang baik, luruskan serta bersihkan hatimu dari rasa iri dan juga dendam, sebab ketulusan hati seorang sahabat sejati akan melebihi ketulusan hatinya seorang saudara. Sekian.

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...