Courtesy of www.palawi.co.id |
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang pemuda yang sangat
baik hatinya bernama Suta. Sang pemuda ini telah lama bekerja sebagai pekerja
abdi dari sebuah Pemerintahan Kadipaten.
service office jakarta .adv - Semua pekerjaan kasar dari pemerintahan Kadipaten dia kerjakan dengan sangat baik, dan yang paling dia sukai adalah tatkala dia sedang bertugas menjaga keamanan kampung yang berada diwilayahnya dari orang-orang jahat yang setiap harinya selalu datang menyatroni rumah-rumah penduduk disekitar kampungnya.
Seperti hari-hari sebelumnya, sang pemuda Suta berkeliling menjaga keamanan diwilayahnya. Namun, secara tiba-tiba dia mendengar suara teriakkan seorang perempuan meminta pertolongan, dengan gesit sang pemuda menghampiri sumber suara.
Langkah kakinya berhenti disebuah pohon besar, dari salah satu cabang pohon besar tersebut terlihat ular yang begitu besar sedang mengancam seorang perempuan cantik didekatnya.
Walaupun hatinya sedikit ngeri melihat sang ular yang begitu besar, namun mengingat dirinya seorang abdi Kadipaten yang seharusnya melindungi siapa saja orang yang sedang membutuhkan pertolongan darinya, Dengan sedikit nekad dia mengambil satu buah cabang kayu yang cukup besar untuk dijadikan alat memukul sang ular tersebut, dengan berulang-ulang kali ular besar tersebut dipukulinya sehingga sang ular pun mati seketika.
Sang perempuan cantik tersebut ternyata adalah putri dari seorang Adipati yang tinggal diwilayahnya, sang putri sangat berterima kasih atas keberanian sang pemuda menyelamatkan nyawanya.
Dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga, sang putri Adipati berkata kepada sang pemuda Suta yang telah dengan berani mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya.
"Terima kasih, anda telah menyalamatkan nyawaku!" katanya dengan nada bicara yang lembut sekali. Sejak pandangan pertama, sang putri telah kagum terhadap pemuda yang telah menyelamatkan nyawanya tersebut.
Dan dari pertemuan kepertemuan yang sering terjadi, akhirnya sang putri telah jatuh cinta terhadap sang pemuda Suta dan sang pemuda pun sama terpikat olehnya.
Namun sang pemuda Suta maklum dengan keadaan dirinya yang hanya seorang rakyat jelata walaupun dia termasuk abdi dari Kadipaten, dia hanyalah seorang pegawai rendahan saja.
Bibit cinta yang mulai bersemi antara kedua jenis manusia ini telah berkembang subur walaupun sang pemuda Suta selalu menahan dirinya untuk tidak terlalu mencolok saat berhadapan dengan sang putri Adipati didepan umum atau khalayak ramai.
Namun dari gerak-gerik yang mereka lakukan, akhirnya banyak juga orang yang tahu dan curiga bahwa sang pemuda Suta menyukai putri Adipati, begitu pun sebaliknya sang putri sendiri.
service office jakarta .adv - Semua pekerjaan kasar dari pemerintahan Kadipaten dia kerjakan dengan sangat baik, dan yang paling dia sukai adalah tatkala dia sedang bertugas menjaga keamanan kampung yang berada diwilayahnya dari orang-orang jahat yang setiap harinya selalu datang menyatroni rumah-rumah penduduk disekitar kampungnya.
Seperti hari-hari sebelumnya, sang pemuda Suta berkeliling menjaga keamanan diwilayahnya. Namun, secara tiba-tiba dia mendengar suara teriakkan seorang perempuan meminta pertolongan, dengan gesit sang pemuda menghampiri sumber suara.
Langkah kakinya berhenti disebuah pohon besar, dari salah satu cabang pohon besar tersebut terlihat ular yang begitu besar sedang mengancam seorang perempuan cantik didekatnya.
Walaupun hatinya sedikit ngeri melihat sang ular yang begitu besar, namun mengingat dirinya seorang abdi Kadipaten yang seharusnya melindungi siapa saja orang yang sedang membutuhkan pertolongan darinya, Dengan sedikit nekad dia mengambil satu buah cabang kayu yang cukup besar untuk dijadikan alat memukul sang ular tersebut, dengan berulang-ulang kali ular besar tersebut dipukulinya sehingga sang ular pun mati seketika.
Sang perempuan cantik tersebut ternyata adalah putri dari seorang Adipati yang tinggal diwilayahnya, sang putri sangat berterima kasih atas keberanian sang pemuda menyelamatkan nyawanya.
Dengan ucapan terima kasih yang tak terhingga, sang putri Adipati berkata kepada sang pemuda Suta yang telah dengan berani mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya.
"Terima kasih, anda telah menyalamatkan nyawaku!" katanya dengan nada bicara yang lembut sekali. Sejak pandangan pertama, sang putri telah kagum terhadap pemuda yang telah menyelamatkan nyawanya tersebut.
Dan dari pertemuan kepertemuan yang sering terjadi, akhirnya sang putri telah jatuh cinta terhadap sang pemuda Suta dan sang pemuda pun sama terpikat olehnya.
Namun sang pemuda Suta maklum dengan keadaan dirinya yang hanya seorang rakyat jelata walaupun dia termasuk abdi dari Kadipaten, dia hanyalah seorang pegawai rendahan saja.
Bibit cinta yang mulai bersemi antara kedua jenis manusia ini telah berkembang subur walaupun sang pemuda Suta selalu menahan dirinya untuk tidak terlalu mencolok saat berhadapan dengan sang putri Adipati didepan umum atau khalayak ramai.
Namun dari gerak-gerik yang mereka lakukan, akhirnya banyak juga orang yang tahu dan curiga bahwa sang pemuda Suta menyukai putri Adipati, begitu pun sebaliknya sang putri sendiri.
Rahasia percintaan mereka telah sampai didengar sang
Ayahanda sang Adipati, tentu saja beliau sangat marah mendengarnya saat itu. Pemuda
yang lancang kepada anaknya ditangkap dan dihadapkan kepada sang Adipati.
Kanjeng Adipati menjadi sangat malu kalau sampai anak gadisnya menikah dengan orang biasa yang bukan dari golongan ningrat atau pengawai rendahan dari pemerintahan Kadipaten yang dipimpinnya.
Sang putri tercintanya dilarang untuk berhubungan lagi dengan sang pemuda Suta yang hanya akan membuat malu keluarga besarnya saja, "Mulai saat ini engkau anakku Putri! dilarang bertemu lagi dengan pemuda tersebut!" seru sang Adipati dengan marah kepada sang anak gadisnya.
Semenjak saat itu tentu saja sang Putri sangat sedih sekali hatinya, dia sudah tidak bisa bertemu lagi dengan sang pemuda pujaan hatinya Suta.
Dan lebih sakit lagi hatinya, setelah mengetahui bahwa sang pemuda Suta telah ditangkap Ayahandanya dan dipenjara disel penjara bawah tanah yang selalu digenangi air.
Selama dalam penjara bawah tanah Suta tidak diberi makan serta air yang mengenangi, telah membuat badannya terserang demam tinggi yang begitu hebat hampir saja membuatnya pingsan, namun Tuhan maha adil telah datang menyelamatan dirinya.
Sang Putri yang telah berhutang nyawa telah membayar abdi prajurit utusan untuk menyelamatkan orang yang dicintainya, Suta pun bebas dari penjara bawah tanah berkat bantuan tersebut.
Kanjeng Adipati menjadi sangat malu kalau sampai anak gadisnya menikah dengan orang biasa yang bukan dari golongan ningrat atau pengawai rendahan dari pemerintahan Kadipaten yang dipimpinnya.
Sang putri tercintanya dilarang untuk berhubungan lagi dengan sang pemuda Suta yang hanya akan membuat malu keluarga besarnya saja, "Mulai saat ini engkau anakku Putri! dilarang bertemu lagi dengan pemuda tersebut!" seru sang Adipati dengan marah kepada sang anak gadisnya.
Semenjak saat itu tentu saja sang Putri sangat sedih sekali hatinya, dia sudah tidak bisa bertemu lagi dengan sang pemuda pujaan hatinya Suta.
Dan lebih sakit lagi hatinya, setelah mengetahui bahwa sang pemuda Suta telah ditangkap Ayahandanya dan dipenjara disel penjara bawah tanah yang selalu digenangi air.
Selama dalam penjara bawah tanah Suta tidak diberi makan serta air yang mengenangi, telah membuat badannya terserang demam tinggi yang begitu hebat hampir saja membuatnya pingsan, namun Tuhan maha adil telah datang menyelamatan dirinya.
Sang Putri yang telah berhutang nyawa telah membayar abdi prajurit utusan untuk menyelamatkan orang yang dicintainya, Suta pun bebas dari penjara bawah tanah berkat bantuan tersebut.
Dan setelah berada diluar penjara bawah tanah abdi prajurit
utusan tersebut mengatakan bahwa dia telah dibayar sang Putri untuk
menyelamatkan dirinya.
Sementara sang Putri yang telah menunggu disuatu tempat yang telah ditentukan, sudah menunggu kedatangan sang pemuda Suta pujaan hatinya dengan harap-harap cemas, apakah prajurit utusan yang dibayarnya bisa berhasil menyelamatkan Suta atau tidak.
Sebab ada dua kemungkinan yang harus diterimanya yaitu jika berhasil dirinya akan bertemu dengan sang kekasih pujaan hatinya, namun jika tidak berhasil niscaya dirinya akan merana seumur hidupnya.
Dari kejauhan sang Putri melihat orang yang selalu mengisi mimpi-mimpi indahnya telah datang dipapah sang prajurit utusan yang dibayarnya, dia telah berhasil membawa sang pemuda Suta keluar dari penjara bawah tanah.
Setelah beberapa hari, sang pemuda Suta telah pulih kembali tenaganya. Mereka berdua pun melarikan diri keluar dari Kadipaten, mereka lalu menikah dan menetap tinggal disuatu desa terpencil dan hidup bahagia selamanya.
Nah mulai saat itu desa tersebut dikenal dengan nama atau sebutan BatuRaden asal dari kata Batur yang mempunyai arti Abdi yang menikah dengan keturan dari seorang Raden keturunan Adipati.
Janganlah engkau takut untuk berbuat baik, sebab kebaikkan yang engkau perbuat suatu saat akan berbuah menjadi pertolongan atau kebaikkan yang akan datang juga.
Sementara sang Putri yang telah menunggu disuatu tempat yang telah ditentukan, sudah menunggu kedatangan sang pemuda Suta pujaan hatinya dengan harap-harap cemas, apakah prajurit utusan yang dibayarnya bisa berhasil menyelamatkan Suta atau tidak.
Sebab ada dua kemungkinan yang harus diterimanya yaitu jika berhasil dirinya akan bertemu dengan sang kekasih pujaan hatinya, namun jika tidak berhasil niscaya dirinya akan merana seumur hidupnya.
Dari kejauhan sang Putri melihat orang yang selalu mengisi mimpi-mimpi indahnya telah datang dipapah sang prajurit utusan yang dibayarnya, dia telah berhasil membawa sang pemuda Suta keluar dari penjara bawah tanah.
Setelah beberapa hari, sang pemuda Suta telah pulih kembali tenaganya. Mereka berdua pun melarikan diri keluar dari Kadipaten, mereka lalu menikah dan menetap tinggal disuatu desa terpencil dan hidup bahagia selamanya.
Nah mulai saat itu desa tersebut dikenal dengan nama atau sebutan BatuRaden asal dari kata Batur yang mempunyai arti Abdi yang menikah dengan keturan dari seorang Raden keturunan Adipati.
Janganlah engkau takut untuk berbuat baik, sebab kebaikkan yang engkau perbuat suatu saat akan berbuah menjadi pertolongan atau kebaikkan yang akan datang juga.
Sekian.
Wasalam,
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment