Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, September 19, 2016

Warga Kota Yang Malas - Dongeng Afganistan

Courtesy of bisnis.liputan6.com
dongeng anak dunia - Tersebutlah kisah lama di sebuah kota yang orang-orangnya waktu itu sungguh pada malas-malas bersih-bersih. Mereka tidak suka melakukan pekerjaan apapun sama sekali!, mereka tidak membersihkan pekarangan rumah mereka, mereka tidak menjaga jalan-jalan kota mereka dari kebersihan , dan mereka tidak bisa untuk memisahkan sisa limbah sayuran mereka, tempat itu menjadi sangat menjijikan serta memalukan. Kepala pemerintah sangat membenci tindakan warganya yang sangat pemalas, karena dia sangat menyukai kebersihan lingkungan kotanya dan untuk tindakkan selanjutnya, dia memulai kampanye-kampaye tentang kebersihan lingkungan kota. Tetapi hanya segelintir orang yang peduli dan turun tangan membantunya. Dan bahkan hari berikutnya mereka telah berhenti bekerja membantu menjaga kebersihan, rerumputan dan gulma-gulma telah tumbuh kembali, dalam sekejap mata kota kembali berubah buruk dan kotor oleh sampah-sampah.

Suatu hari badai mengamuk menyapu seluruh isi kota, setelah badai berlalu tampak tempat di kota dalam keadaan yang lebih buruk lagi dari sebelumnya, tetapi yang terburuk adalah bahwa sebuah pohon besar telah tumbang malang melintang di tengah jalan utama yang menuju ke arah pasar. Pedagang pertama datang membawa hasil dan menemukan jalan diblokir oleh pohon. Dia mengatakan, “Saya tidak punya waktu untuk memindahkan pohon ini! Saya harus segera menjual produk saya ke pasaran! ". Jadi dia berjalan terus melewati sekitar pohon tumbang, dan berjalanan dalam susah payah karena jalanan terhalang. Pedagang kedua dan pedagang ketiga datang, mereka melakukan hal yang persis sama seperti tindakkan pedagang pertama tidak ada jauh bedanya. Tak seorang pun bisa diganggu untuk melakukan sesuatu obstruksi perbaikkan.

Orang-orang datang dan pergi, melihat pohon dan hanya berjalan di sekitarnya. Kepala pemerintah mendengar tentang pohon menghalangi jalan. Dia bertanya, "Mengapa beberapa orang yang melihat hanya berkumpul dan tidak memindahkannya?". Tapi hari terus berlalu dan tidak ada yang melakukan sesuatu hal yang berguna bagi lingkungan sekitar mereka, pohon itu tetap di sana di mana dia tumbang. Kepala pemerintah datang dengan rencana untuk mengajarkan warga kota itu suatu pelajaran.

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari bersinar dengan triknya kepala pemerintah telah datang, Dia menyuruh beberapa orang suruhan untuk menggali lubang di bawah pohon-pohon yang tumbang. Dia lalu menyembunyikan beberapa emas di lubang dan menyuruh pegawai-pegawainya menutupinya kembali lubang tersebut, lalu mereka membuat sumpah rahasia untuk tetap diam tidak memberitahukan kepada siapa pun. Dia lalu kembali pemerintahan, dia menginstruksikan pencanang kota untuk pergi ke tempat dimana pohon kayu yang tumbang dan menyuruh seluruh warga kota untuk berkumpul sore hari di tempat tersebut.

Ketika mereka semua telah bersama-sama, kepala pemerintah berpidato kepada rakyatnya menunjukkan bahwa jika semua dari mereka bekerja bersama-sama, itu tidak akan butuh waktu lama untuk mengangkat pohon yang tumbang tersebut.

Salah satu dari petani kaya berkata, "Badailah yang menempatkan pohon itu ada di jalanan, mari kita meminta badai bergerak keluar dan mengembalikan kembali pohon tersebut ke bentuk semula." Kata-kata yang tidak beralasan.

"Ya, dengan kata lain, mengapa kita harus mengerahkan diri repot-repot membantu semua pekerjaan ini, sementara kita juga masih banyak pekerjaan yang dapat menghasilkan uang!" katanya mereka dari kebanyakkan warga acuh tak acuh.

"Saya tidak ada masalah ketika melewati tempat ini, Apakah yang lain bermasalah?" Tanya beberapa orang yang lain.

Kepala pemerintah menjadi jengkel mendengar kebanyakkan warganya yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dia baru saja memerintahkan seorang pemuda kurus untuk melangkah maju. Dia hanya seorang petani muda yang miskin, yang tidak memiliki kerabat yang tinggal di kota, "Saya akan bekerja menyingkirkan batang kayu yang tergeletak menghalangi jalan ini," katanya, dan mulai menarik dan mendorong untuk menggeser pohon berat tersebut. Warga kota lainnya hanya berdiri di sana dan menyaksikan, sambil mengolok-olok orang muda itu. Kepala pemerintah menunggu reaksi warga untuk sementara waktu dan melihat apakah ada yang akan datang ke depan untuk membantu pemuda tersebut, dan ketika dia melihat bahwa tidak ada orang lain bergerak maju membantu, dia menginstruksikan para pegawainya untuk mengulurkan tangan membantu sang pemuda.

Setelah pohon selesai dipindahkan ke sisi jalan lain sehingga tidak menghalangi pengguna jalan, Kepala pemerintah menghampiri petani muda dan membawanya ke tempat di mana dia telah menyimpan beberapa emas tadi pagi. Kepala pemerintah menyuruh petani muda untuk menggalinya di sana, dan berkata kepadanya, " bila engkau bisa menemukan apapun di dalam tanah itu, maka akan menjadi hak milikmu." Petani muda mulai menggalinya, dan dengan cepat menemukan emas. Dia sangat gembira saat itu.

Kepala pemerintah berkata kepada sang petani muda, "Semua emas ini adalah milikmu, karena engkau telah menemukan sendiri dan engkau layak mendapatkannya, saya berharap kepada  anda untuk selalu berbuat baik terhadap lingkungan dan selalu membersihkan tempat-tempat yang menurutmu layak untuk dibersihkan." "Dan kepada warga kota yang pemalas," katanya. " Biarlah ini menjadi pelajaran untuk Anda semua! Kemalasan tidak mendapatkan apa-apa, namun imbalan bagi pendatang yang bekerja keras adalah emas murni."

Demikianlah akhir dari cerita orang-orang pemalas ini semoga hikmah yang terkandung di dalamnya menjadi pelajaran atau acuan yang berarti bagi kita semua.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih

Advertising - Baca Juga :
Druze Star Symbol
Phone Interview, Kesalahan Yang Harus Dihindari
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...