Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Sunday, November 27, 2016

Katak Menjadi Raja Sungai Dan Rawa-Rawa Dongeng Arab Saudi

Courtesy of Senjata Rohani's Weblog - WordPress.com
dongeng anak dunia - Bagaimana sang Katak datang dan akhirnya menjadi Raja di Sungai dan di Rawa-rawa adalah suatu kejadian dimana masa lalu semua hewan dan manusia hidup saling berdampingan secara harmonis dimuka bumi ini dengan damai. Mereka semua saling menghormati satu sama yang lainnya, dan mereka pergi keluar bersama-sama berjalan dalam kehidupan mereka yang ramah dan saling menguntungkan pula.

Beginilah ceritanya, ketika Gajah yang menjadi Raja semua binatang memutuskan harus ada Raja Sungai dan Rawa-rawa. Dia berpikir ini akan sangat berguna karena memiliki seseorang yang harus bertanggung jawab untuk memperingatkan orang-orang tentang kedatangan hujan pertama, sehingga mereka akan memiliki waktu untuk bersiap-siap dan mulai mempersiapkan benih dan alat-alat serta lahan bertani mereka dengan tepat.

Raja binatang mengutus seorang juru bicara kota, dialah sang ayam jantan, dengan pesan bahwa setiap hewan yang dianggap patut dan layak menjadi Raja harus menghadiri pengadilan Raja keesokan harinya. Sang ayam jantan yang setia membuat pengumuman disepanjang jalanan desa hewan, lewat pesan sang Maha Raja untuk segala-galanya tentang pemilihan Raja. Keesokan paginya gajah datang ke halaman pengadilan setelah mengambil jatah sarapan, dan menemukan sejumlah kandidat yang akan diposting telah berkumpul siap pada posisinya masing-masing. Kucing dan monyet ada di sana, para katak berdiri berdampingan, Burung flamingo ada di sana dan kepiting telah hadir muncul di sana.

Gajah memeriksa setiap kandidat satu persatu, dan mulai menimbang-nimbang kemampuan dan kualitas kinerja dari mereka untuk posisi yang sangat penting bagi kepentingan khalayak ramai.

Untuk sang kucing dia berkata, " Hai! Cat, Anda bahkan tidak suka akan air, Anda pasti akan lari dan bersembunyi di tempat teduh ketika turun hujan untuk yang pertama kalinya. Bagaimana bisa Anda menjadi Raja Sungai dan Rawa-rawa?. Maap Anda kurang memenuhi syarat untuk ini", jadi kucing itu pun di berhentikan.

Untuk sang monyet Raja berkata, "Apa kabar Monyet? saya sangat senang melihat Anda ada di sini, tetapi Anda orang yang selalu bersenang-senang kadang-kadang Anda akan lupa pada tugas penting yang ada dipundakmu, saya takut Anda mungkin lupa tugas Anda karena Anda selalu bermain-main. Saya tidak bisa menempatkan Anda untuk posisi penting ini." Jadi monyet pun keluar.

Untuk sang burung flamingo, sang Gajah mengatakan, "Flamingo, Anda akan sangat baik untuk posting, Anda suka berada di sungai, tapi aku kuatir karena suara Anda saja tidak cukup keras untuk berteriak memberi pesan. Tak seorang pun akan mendengar pesan suara Anda! Saya tidak dapat membuat Anda menjadi Raja sungai dan rawa-rawa." Jadi dengan hormat flamingo dipecat.

Untuk kepiting dia sang Raja berkata, "sayang sekali engkau kepiting. Bagaimana saya bisa membuat Anda jadi seorang Raja? Anda bahkan tidak memiliki kepala!!! Di mana aku akan menempatkan mahkota Raja untuk Anda? Anda tidak bisa menjadi Raja Sungai dan Rawa-Rawa, aku takut engkau tidak sanggup akan tugas penting yang dipikulmu tidak bisa di laksanakan dengan baik." Jadi kepiting langsung dipecat.

Sang Raja baru saja meninggalkan dua kandidat terakhir yang duduk saling berhadap-hadapan pada kursi masing-masing, sang katak dan sang kodok. Gajah menggaruk kepalanya dengan belalainya, "Kalian berdua" atau "Fellows", katanya, "Saya benar-benar tidak bisa membuat keputusan antara Anda berdua. Saya yakin Anda berdua akan sangat baik dipekerjaan, Anda berdua memiliki suara yang indah. Aku hanya tidak bisa memilih," Kemudian ayam jantan menyarankan mungkin ada perlombaan untuk memutuskan masalah ini. Raja setuju. "Baiklah," katanya. "Kalian akan berlari dalam perlombaan ini mulai dari halaman pengadilan, dan untuk yang pertama sampai ke tepi sungai akan dinobatkan sebagai Raja yang syah penguasa Sungai dan Rawa-Rawa!" kata Raja tegas.

Dan lomba ini segera diselenggarakan. Raja, diikuti oleh sejumlah hewan, berjalan ke tepi sungai sehingga dia bisa melihat dengan mata kepalanya sendiri siapa pemenang yang berhak menjadi Raja. Sang ayam jantan tetap di halaman pengadilan dengan dua kandidat atau kontestan, sehingga ia bisa memberikan tanda awal start. Ketika semua sudah siap dan diposisi, ayam jantan yang mengeluarkan suara dengan memekiknya, kodok dan katak berangkat. Mereka melompat dan double melompat dan tiga melompat secepatnya dan mengeluarkan kekuatan dari kemampuan masing-masing. Sang kodok sebenarnya yang tercepat, dan ia telah membangun memimpin balapan sedikit lebih cepat dari lawannya dibelakang, ketika tiba-tiba dia terhenti. Di depannya ada sebuah parit yang cukup lebar dan dalam airnya. Sang kodok tidak bisa mengingatnya kalau dia pernah berada di sana sebelumnya, parit itu dibuat ketika badai dan hujan terakhir mengguyur hutan mereka. Sang kodok sama sekali tidak yakin bahwa dia akan mampu melompat ke seberang dengan selamat tanpa terjatuh kecebur ke air parit. Sementara sang katak yang menyusul dari belakangnya juga berhenti sambil berkata. "Harrooh", serunya, "hanya selokan kecil, itu tidak ada artinya bagi saya!" Dia mengambil lompatan jauh dengan perkasa, menggunakan semua kekuatan yang ada dalam kaki belakang yang sangat tangguh, dan mendarat ke sisi lainnya. Kodok tahu ia harus menyeberang, sehingga ia mengambil napas dalam-dalam, dan menggunakan seluruh kekuatannya untuk melompat, tetapi sang katak bertingkah konyol dengan tingkah lakunya. Dia memukul sisi parit, dan jatuh semua air kejalanan di bawahnya.

Jadi kataklah pemenang yang pertama untuk mencapai tepi sungai dan memenangkan perlombaan dengan mudah. Gajah mengucapkan selamat kepadanya, dan dia sepatutnya dinobatkan menjadi Raja Sungai dan Rawa-rawa. Pada penobatannya, Raja dari semua binatang yaitu sang gajah membuat pidato besar. "Katak", katanya, "sekarang Anda adalah Raja sungai dan Rawa-rawa, tugas pertama Anda adalah untuk mengumumkan datangnya hujan pertama, sehingga semua petani bisa lebih awal dan siap untuk mulai pekerjaan mereka, ini sangat penting sekali."

"Dan Anda harus melakukan ini dengan nyanyian Anda! Croo! Croo! Cro dan Cro! sekeras yang Anda bisa bersama pembantu dan rakyatmu di wilayahmu, selama yang dibutuhkan untuk mendapatkan pesan kepada setiap orang yang ada di kerajaanmu!" seru Raja Gajah dengan tegas.

Itulah alasan mengapa sampai hari ini, ketika orang mendengar nyanyian para katak yang ramai terdengar, mereka semua sangat senang, karena semua orang akan tahu bahwa musim kemarau akan berakhir dan musim penghujan yang mereka butuhkan untuk tumbuhi tanaman mereka sedang dalam perjalanan menuju bumi. Sekian. Terima kasih.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...