Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, February 22, 2016

Sang Rubah Dan Topeng - Dongeng Yunani

Courtesy of 365ceritarakyatindonesia.blogspot.com
dongeng anak dunia - "Tidak sepotong pun makanan yang sudah masuk keperutku padahal hari sudah menjelang siang!" gerutu sang rubah dengan kesalnya.

Sang rubah telah lama berkeliling didalam hutan sekedar untuk mencari sarapan pagi, mendapatkan tikus atau anak kelinci saja, namun semua itu tidak dia dapatkan. Terpaksa aku akan berburu di dalam kampung desa bawah kaki gunung hutan ini, walaupun resikonya sangat berat sekali.

Jika bertemu orang kampung tentu saja aku akan dikejar-kejar ramai-ramai dan akan dibunuh, habislah aku oleh mereka semua.

Tetapi perut ini tidak bisa diajak kompromi apapun resikonya aku harus mencari makan kekampung didesa bawah tersebut. Baiklah aku akan mencoba peruntungan didalam desa itu dari pada mati kelaparan, sang rubah akhirnya berangkat juga kekampung desa setelah menghitung-hitung untung dan ruginya.

Siang-siang begini biasanya penduduk kampung sedang sibuk-sibuknya bekerja diladang, dan jalanan menuju kampung pun sangat lenggang sepi saat itu.

Melalui pinggiran jalan kampung yang sepi sang rubah berlari cepat menuju sebuah rumah yang tidak begitu besar, berkeliling melihat-lihat sisi mana dari rumah itu yang bisa dimasuki. Kebetulan jendela dari rumah itu terbuka lebar dan ukuran tidak telalu tinggi, maka melompatlah sang rubah setelah berada diatas jendela dia pun mengamati seisi rumah kemudian masuk kedalam rumah.

Kebetulan rumah yang sepi dan kosong mungkin penghuninya lagi sibuk diladang pikirnya, kesempatan itu dimanfaatkan untuk mencari makanan apa saja yang terdapat didalam dirumah. Semua ruangan dalam rumah dimasuki dari dapur dulu dia beroperasi, dibukanya lemari tempat makan didapur namun tidak ada yang bisa dimakan lemari kosong tidak isinya.

Kemudian dia mencoba masuk dikamar tidur rumah tersebut semua lemari dibuka dan memeriksa apakah ada sesuatu yang bisa dimakan ternyata tidak ada pula. Tinggal satu kesempatan lagi ruang tengah dari ruamh itu belum diperiksa, sang rubah naik diatas meja, memeriksa dibawah kursi-kursi tetap saja tidak menemukan apa yang dicarinya. Dan matanya tertuju pada tirai disudut ruangan itu, dia membukanya namun apa yang terjadi selanjutnya, sang rubah melompat mundur dari temapt dia berdiri.

"Celaka, ternyata dari tadi kelakuanku telah diawasi orang itu!" pikirnya setelah melihat ada kepala seorang manusia sedang melotot mengawasinya.

Mata orang tersebut tidak berkedip, melotot terus menatapnya "matilah kini aku", pikirnya sambil tersungkur dipojok ruangan rumah karena tadi dia melompat mundur dan terjerebag disudut ruangan tidak berdaya.

Namun setelah lama menunggu tidak ada reaksi dari orang yang diam dibalik tirai diatas meja pojok itu, sang rubah memicingkan matanya, melihat apa yang sedang dilakukan orang tersebut.

"Sial, ternyata orang palsu dan hanya kepala saja tidak mempunyai badan, lengan, dan kaki!" serunya.

Sang rubah pun bangun dan melompat keatas meja tersebut, tangan depan sang rubah mengetok kepala itu dengan tidak sopan sekali.

"Kepala yang empuk dan tidak bisa berpikir karena tidak punya otak!" katanya meneliti topeng kepala yang sangat mirip dengan kepala asli manusia.

Dengan sendirinya orang pintar akan dihargai dari pada orang yang tampan tapi tidak punya otak. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Cara Memuji Bos, Bagaimana Caranya?
Pejuang SDF Menjarah Desa Aleppo
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...