Rambut Palsu Sang Singa - Dongeng Yunani

Courtesy of rumahceritaanak.com

dongeng anak dunia - Zaman dulu dalam rimba belantara terdapat seekor Singa jantan yang sangat lain dari pada singa-singa pada umumnya, terdapat perbedaan dari penampilan sang singa ini.

Apakah sang singa ini terlalu hebat? tidak juga!

Ataukah sang singa lebih gagah dan terlalu besar? Juga bukan!

Mungkinkah sang singa ini sangat ganteng? Sama sekali tidak!

Dari semua pertanyaan diatas tidak ada satu pun yang cocok buat sebutan sang singa ini, inilah bedanya sang singa jantan itu!! dia seekor singa yang sangat imut sekali.

Jauh dari seram bagi seekor singa yang menyandang gelar sang raja hutan, kepala sang singa tidak lagi ditumbuh sehelai bulu pun, dia bukannya seram tetapi sangat lucu sekali.

Rambut surainya telah terlepas setiap harinya dan pada akhirnya botak pelontos sama sekali, lucu sekali bukan?

Sang singa pun kalau tidak terpaksa sangat malas keluar dari rumahnya dia sangat malu sekali dengan keadaan dirinya, namun perut berbicara lain sang singa harus keluar mencari makan berburu mangsa.

Maka untuk itu dia selalu keluar dengan memakai rambut palsunya, rambut palsu inilah yang selau setia menemaninya.

Seperti pagi itu sang perut sudah minta diisi, dia pun telah siap keluar sarang tentu saja rambut palsu telah berada tepat diatas kepalanya.

Berjalanlah sang singa jantan yang lucu ini, namun ketika tiba dipersimpangan jalan dari seberang jalannya terlihat beberapa singa betina yang cantik-cantik sedang berjalan menyeberangi persimpangan itu.

Tentu saja sebagai bangsa singa yang punya adat tradisi dia akan membungkuk memberi salam hormat kepada singa betina-betina cantik itu.

Berbungkuklah sang singa lucu ini tatkala sang singa betina lewat didepannya, dipasanglah senyuman mautnya dengan manis sekali.

Dibuka mulutnya dengan lebar memperlihatkan gigi-gigi taring yang putih terawat rapih biar semua betina tahu bahwa dirinya adalah seekor singa yang sangat rajin dan selalu bersih rapih pula.

Namun sial baginya saat dia sedang berbungkuk kebetulan angin pun lagi bertiup cukup kencang, maka tak ayal lagi rambut palsu pun tertiup angin terbang ke udara.

Terlihat sudah kepala pelontosnya yang mengkilat tersorot sinar matahari pagi saat itu, tentu saja rasa malu yang bukan kepalang.

Namun dia adalah sang singa lucu yang sangat pintar dengan cepat dia telah menguasai keadaan saat itu, "inikan rambut orang lain mengapa menempel dikepalaku! sedangkan rambutku sendiri saja sudah enggan berada dikepalaku!"

Dengan senyuman polosnya sang singa lucu itu tertawa sendiri, dan disambut tertawa para singa betina dengan seyuman gelinya mendengar tawa candanya.

Sebab orang pandai akan cepat menguasai keadaan dan situasi sekitarnya. Sekian.

Wasalam.
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
- Kebiasaan Gigit Kuku, Bagaimana Menghentikannya?
- Bom Mobil Kedua Dalam Sebulan, Tewaskan 34 di ibukota Turki Ankara