Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, November 30, 2016

Perjalanan Dewi Ishtar Ke Dalam Tanah 3 - Dongeng Arab Saudi

Courtesy of The truth Seeker
dongeng anak dunia - Ea kemudian menciptakan makhluk yang disebutnya Udushunamir, yang dibuat tanpa emosi atau ketakutan. Dengan kekuatan semua dewa, Ea mengirimnya sebagai utusan ke pengadilan bawah tanah Irkalla, di mana dia akan menuntut air kehidupan dari Ratu kegelapan. Karena Udushunamir telah diciptakan oleh Ea, dewa besar, Irkalla tidak kuat dan berkuasa melawan makhluk tersebut, dan tidak bisa menghentikannya memasuki ranah nya. Jadi Udushunamir memasuki ranah Irkalla dengan sangat mudah, dan berdiri di hadapan Irkalla, di mana ia menuntut atas nama para dewa besar kepada Irkalla untuk memberikan dia air kehidupan, dan Ishtar untuk dibawa dari kegelapan menuju tanahnya orang hidup.

Tentu saja Irkalla sangat marah pada permintaan ini. Tubuhnya gemetar karena marah saat ia meraung dan mengutuk utusan serta tidak akan melepaskan Ishtar terbebas dari kematian yang membelenggunya dan mengutuk semua para dewa di mana-mana, tetapi tidak berhasil. Udushunamir tanpa semua emosi atau ketakutan, tidak terpengaruh baik oleh pemandangan yang mengerikan di tempat gelap ini atau dengan kutukan Irkalla ini. Irkalla tidak bisa melakukan apa-apa lagi selain memberikan air kehidupan kepada makhluk tersebut yaitu Udushunamir. Dia kemudian memanggil Namtar dan memerintahkan dia untuk membawa Dewi Kesuburan atau Lady of the Gods dari dasar Kegelapan.

Ishtar, ditutupi bulu dan bulunya tertutup debu, dibawa kehadapan Udushunamir, yang kemudian ditaburi air kehidupan diseluruh tubuhnya. Debu jatuh dari tubuh Ishtar, lumpurpun jatuh dari tubuh Ishtar, bulu dan sayap burungpun ikut rontok seketika. Dia hidup kembali, jadi dia berdiri di depan musuhnya, Irkalla. Kepalanya masih tertunduk, tidak berwarna, lebih lemah dari manusia yang baru lahir, telanjang dan gemetar seperti daun-daun kering yang tertiup angin badai, seperti mati namun tidak mati.

Udushunamir membimbingnya melalui kegelapan ke gerbang ketujuh, di mana Nadu penjaga menyerahkan gaun yang telah dia ambil darinya sebelumnya. Dia menutupi auratnya dengan itu. Dia melewati gerbang ketujuh dan Udushunamir membimbingnya ke gerbang keenam, penjaga membukanya dan memberinya kembali pakaian luar yaitu gaunnya. Dia melewati gerbang keenam dan Udushunamir membimbingnya ke gerbang kelima, penjaga membukanya dan ia menyerahkan kembali jilbab indah nya. Dia mengambil jilbab dan menutupi wajah telanjang, kemudian diteruskan melewati gerbang kelima. Udushunamir membimbingnya ke pintu gerbang keempat, di mana penjaga menyerahkan kembali sepatunya. Dia menempatkan di kakinya yang telanjang, dan melanjutkan melalui pintu gerbang keempat. Udushunamir membimbingnya ke gerbang ketiga, penjaga membukanya dan menyerahkan kembali gelang berhiaskan berlian nya. Dia mengambil gelang dan menempatkan pada pergelangan tangan yang telanjang tanpa gelang. Dia melewati gerbang ketiga dan Udushunamir membimbingnya ke gerbang kedua, penjaga membukanya dan memberinya kembali kalung indah berbentuk bintang delapan. Ishtar menerima permata dan meletakkannya kembali di lehernya. Dia berjalan melewati gerbang kedua dan Udushunamir membimbingnya ke gerbang pertama. penjaga membukanya dan memberinya kembali mahkota keagungan yang tinggi. Dia mengambil itu dari tangannya, dan meletakkannya kembali di kepalanya.

Sekarang Ishtar, pakaian dan dengan segala ornamen perhiasan lengkapnya kembali dan dia bisa meninggalkan ranah Irkalla.

Ketika sang dewi belum muncul dari gua, bumi diam. Tidak ada kicauan burung-burung, tidak ada suara yang datang dari kawanan sapi dan kambing, dan tidak ada musik yang berasal dari sang pelaut. Tapi saat ia berjalan keluar dari dalam gua dan kekuatannya kembali normal, dengan leher tegak dan kepala tidak tertunduk lagi, kemegahan nya bersinar cemerlang dan dia berjalan sebagai seorang dewi, dia telah kembali lagi dengan jati dirinya, dan tersungging senyuman diwajahnya yang cantik. Kuda jantan mulai bersuara dan banteng berteriak, Domba-domba jantan yang dipelihara perternak sedang merumput.

Tentara dan pedagang sama-sama membuat alasan untuk buru-buru pulang kemabali kepelukan sang istrinya. Mereka sangat rindu kepada kasih sayang dan belaian sayang yang selama ini menghilang. Para wanita di kuil Ishtar kembali mengambil instrumen musik, mereka menyanyikan lagu dengan kata-kata pujiaan mengajak kepada orang-orang yang lewat di bawahnya untuk saling menyayangi dan mencintai. Semua ciptaan Tuhan kini bersukacita dalam kebahagian yang nyata bersama kembalinya sang dewi Ishtar. Dan semua dewa bersukacita, mengetahui bahwa kreasi mereka akan memperbaharui diri dan akan terus bertahan untuk menghormati dan melayani mereka selamanya. Sekian terima kasih.


Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...