Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, November 3, 2016

Perhatian Sang Hunter 3 - Dongeng Ghana

Courtesy of pustaka-dongeng.blogspot.com
dongeng anak dunia - Jadi, Ajakasi dimasukkan ke dalam tahannan dan akan dihukum mati sebagai hukuman untuk kejahatan yang tidak dilakukannya. Dia menyadari akan dieksekusi mati besok pagi dan tidak bisa melakukan apapun selain pasrah saja. Setelah hari menjelang gelap atau malam hari menjelang semua orang-orang desa telah pulang ke rumahnya masing-masing, dia merasakan rasa aneh di sekitar pergelangan kakinya. "Apa ini?" dia bertanya-tanya, "apa yang terjadi sekarang?" Dia mendengar desis ular, dan ketika ia melihat ke bawah dia melihat sekor ular besar sedang merayap di tanah didepannya.

"Saya biasanya akan takut terhadapmu, hai ular,!" seru sang Ajakasi. "Saya akan mati besok buat apa takut kepadamu, saya tidak akan khawatir."

"Nah,,,nah!" kata ular, "kau benar-benar tidak khawatir terhadapku, Anda mungkin tidak ingat saya, tetapi saya," kata sang ular. "Anda yang telah menyelamatkan aku dari lubang di hutan beberapa minggu yang lalu," katanya sang ular. "Sekarang, Aku datang untuk sekedar berterima kasih atas apa yang telah engkau lakukan terhadapku."

"Oh, begitu, namun semua tanda terima kasihmu tidak tepat waktu untuk saat ini," kata sang Ajakasi, "engkau telah terlambat, aku akan dieksekusi mati besok pagi! Saya telah dituduh melakukan kejahatan yang aku sendiri tidak pernah melakukannya."

"Kita lihat saja nanti," kata ular. "Aku punya sebuah rencana, Saya punya beberapa obat disini yang saya sembunyikan dibawah ikat pinggangmu. Saya tahu sang Raja memiliki seorang putri yang sangat cantik, dia adalah anak satu-satunya" kata ular. "Saya akan memberinya sedikit gigitan, dan meracuninya, dia pasti akan mati, tetapi obat dalam botol yang ada di bawah ikat pinggangmu adalah penangkal racun, satu-satunya hal yang akan menyembuhkan gigitan saya, ketika Anda menyelamatkan nyawa anak Raja, dia akan berhutang nyawa terhadap Anda, dan dia pasti tidak akan membunuh Anda!" Setelah itu ular merayap menuju tempat tinggal sang kepala.

"Hati-hati, jangan terjebak!" bisik pemburu Ajakasi kepada sang ular yang akan berjuang menyelamatkannya.

Saat matahari pagi mulai terang yang pertama menyinari dinding atas timur kompleks tersebut, sang Ajakasi mendengar beberapa teriakan yang datang dari tempat tinggal kepala itu. Perempuan meratap, dengan tangisannya "Ouwooaagh! Putriku sang Raja! Owowowow! Seekor ular telah mengigitnya! Owowowow! Dan sang ular telah melarikan diri! Owowowowo! Mengapa hal seperti ini terjadi ? Owowowow!

Orang-orang berlari menuju rumah Pusat. Ajakasi berteriak pada mereka, "Aku bisa mengobati gadis itu sampai sehat kembali!", Seorang tentara datang ke Ajakasi, dan berteriak padanya, "Diam kamu, engkau hanya seorang pencuri biasa!

Ajakasi memohon padanya, "Saya tulus, saya benar-benar dapat mengobati sang gadis, pergilah dan beritahu sang kepala!". Tentara itu meludahi dia, dan mengatakan untuk diam. Tetapi karena ia berlari ke rumah kepala, prajurit berpikir untuk dirinya sendiri, bagaimana jika Ajakasi mengatakan yang sebenarnya? Kepala akan berterima kasih kepadanya dan dia pasti akan dihargai olehnya. Dia tidak lupa memberitahu dengan mengatakan kepada sang kepala atau Raja tentang Ajakasi yang sanggup mengobati orang yang digigit ular.

Pada awalnya, sang kepala komplek atau Raja tidak percaya, namun melihat kondisi yang diderita sang putri begitu mengkhawatirnya tidak ada jalan lain dia harus yakin. "Walaupun manusia ini hanya berusaha untuk menunda eksekusi mati," pikirnya. Jadi ia memerintahkan prajuritnya untuk melonggarkan ikatan tangannya dan membawa pria ke kamar tempat putrinya terbaring lemas.


Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...