Courtesy of Courtesy of www.deviantart.com |
Hiduplah sebuah keluarga yang hanya terdiri dari seorang anak dan ibunya. Suatu hari ibu sang anak berkata, "Pasukkan salib telah menguasai seluruh negeri kita anakku. Kini kita sudah kehilangan segalanya, cuman tertinggal seekor kambing saja, Ibu ingin kamu merawat dan memeliharanya. Sebab hanya itulah kekayaan yang kita punya sekarang."
Sang anakpun akhirnya membawa kambing tersebut kesuatu tempat, ladang savana yang subur untuk menggembala. Sang kambing pun sangat senang dengan rumput hijau yang segar. Melihat kambingnya yang sedang memakan rumput, diapun duduk dibawah naungan pohon-pohon. Dalam hatinya sang anak berkata, "Susu kambing itulah yang nanti akan menjadi sumber penghasilan, untuk makan mereka berdua bersama ibunya tercinta. Akan kubawa susu itu untuk kujual dipasar dan sisanya akan aku minum bersama sang ibu. Dengan demikian aku akan selalu merawat dan mengurusnya, serta menjaganya sebaik mungkin yang aku bisa!"
Saat sedang berfikiran kedepan tentang nasib yang akan terjadi selanjutnya, lamunan itu dibuyarkan dengan suara ribut derap kaki-kaki kuda. Sang anakpun dengan sigap menarik kambing kesayangannya berlindung ditempat persembunyian semak rerumputan.
Dari tempat persembunyian itu sang anak melihat pertempuran sedang terjadi antara pasukan salib dan pasukan muslimin, pasukan salib mengejar seluruh pasukan muslimin.
Sang anak gembala ini terus menunggu dari tempat sembunyinya, sampai pertempuran mereda untuk pulang kerumahnya. Tidak lama kemudian pertempuran itupun mereda, barulah sang anak inipun keluar membawa kambingnya untuk pulang kerumah melihat keadaan sang ibu.
Tetapi baru saja sang anak sampai didekat rumahnya, dia melihat seorang tentara muslimin yang sedang kerepotan membantu temannya yang sedang terluka parah. Serdadu itupun meminta air minum kepada sang anak. Karena merasa sangat kasihan sang anak itupun pergi masuk kedalam rumahnya untuk mengambil air minum. Namun setelah mencarinya, air hanya ada sedikit sekali dan mungkin tidak akan cukup untuk diminum kedua serdadu itu. Benar saja kedua serdadu itu masih kehausan ketika diberi sedikit air itu. Tidak kehilangan akal sang anak itupun memeras susu kambing dan diberikan kepada kedua orang serdadu, namun keduanya masih dilanda kehasusan. Sang anak inipun memeraskan kembali susu kambing untuk yang kedua kalinya. Cukup sudah rupanya dahaga kedua serdadu itu terpuaskan.
Kedua serdadu itupun sangat berterima kasih sekali kepada sang anak kecil, dan serdadu yang terluka cukup parah itupun berkata. "Allah akan membalas semua kebaikkanmu, hai anak muda! Kamu telah menolong hidupku!"
Kedua serdadu itupun pamit dari hadapan sang anak yang telah menolongnya tersebut.
http://robust-chemical.com/lemari-asam-fume-hood-based-on-wooden-structure/ .adv - Sepeninggalnya kedua serdadu itu sang ibunda berkata. "Mengapa kamu berlaku begitu anakku? Kamu telah mengambil semua isi susu kambing kita, terus kamu memberikan kepada kedua orang tadi, serta kamu tidak menyisakan sedikitpun untuk minuman kita!" Katanya memarahi kelakuan sang anaknya.
"Ibu saya tidak tega melihat serdadu itu kehausan didepan rumah kita, apalagi serdadu yang terluka itu kalau kita tidak menolongnya mungkin akan mati kehausan, bu! Sedangkan susu kambing kita sebentar lagi pasti akan ada susunya kembali, Ibu sabar saja!" Sang Ibu tercinta tidak bisa berkata apa-apa mendengar penjelasan sang anaknya, betapa berjiwa besar sekali hati anaknya dengan sikapnya sangat terpuji itu.
Selang beberapa tahun setelah terjadinya peristiwa sang anak shaleh itu menolong dua serdadu muslim.
Terdengar kabar gembira bagi kaum muslimin saat itu. Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi pimpinan kaum muslimin mengumumkan kemenangan perang melawan pasukan salib.
Disuatu hari yang sangat cerah sekali antara jam sembilan atau jam sepuluh pagi waktu itu, ada dua orang lelaki yang berjalan menuju rumahnya dan yang lebih aneh lagi kedua lelaki yang gagah dalam penampilan itu mengiring kambing-kambing yang begitu banyak.
"Hai anak shaleh yang baik hati, semua kambing ini berjumlah sekitar 40 ekor, dan ini semua adalah milikmu, pemberian dari komandan kami yang telah engkau selamatkan nyawanya."
"Saya tidak berbuat yang setimpal untuk pemberian yang sangat banyak ini!" menjawab sang anak shaleh.
Dari rumahnya keluarlah sang Ibunda tercinta. "Ibu telah tahu semua yang terjadi barusan, juga Ibu telah mendengar yang dibicarakannya. Semua ini datang dari Allah yang telah mengganti harta-harta kita yang hilang, anakku.
"Jasamu adalah, kamu telah menyelamatkan nyawa dari seorang komandan pasukan kepercayaan dari Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi." Berati kamu juga telah berjasa dalam peperangan ini.
Setelah berkata demikian sang serdadu utusan menyerahkan kambing-kambing itu, dan langsung pergi pamit dari hadapan sang keshalehanmu, hingga Allah mengantinya berlipat-lipat ganda!"
Setiap amal baik pasti Allah membalasnya dengan kebaikkan pula.
Wasalam...
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment