Courtesy of wol.jw.org |
Kalau kita melihat dari kejauhan dan yang melihat tidak memperhatikan dengan seksama, bangkai binatang yang mati tergantung itu, akan terlihat seperti bangkai seekor domba yang sangat besar. Terlihat seorang bapak petani sedang membajak ladang, namun bapak tani itu akan tetap marah kalau tidak sengaja matanya melihat sang bangkai serigala yang tergantung.
"Mengapa sekejam itu kamu terhadap bangkai serigala yang sudah kamu bunuh itu? sehingga sudah mati pun itu binatang masih saja kamu gantung diatas dahan pohon? Bukannya kamu kubur saja di dalam tanah?" bertanya terus sang tetangga petani itu, sambil tangannya yang satu menunjuk bangkai serigala yang tergantung.
"Sang penipu yang telah banyak memangsa dombaku?" menjawab bapak petani ini sambil meludahi tanah dia jadi marah kembali mengingat apa yang telah terjadi beberapa hari yang lalu.
"Pernah ada dombaku yang mati diladang dan kulit dombaku yang mati tidak aku kubur dibiarkan begitu saja, sang serigala menemukan kulit domba dan memakainya. Demikianlah ketika aku mengembala diladang sang serigala menerkam dan memangsa dua ekor dombaku. Dan yang paling aku benci dari kejadian ini adalah ketika sang serigala ikut dengan beraninya masuk kekandang domba-dombaku dan dia ikut tidur dikandang dombaku. Banyak sekali dombaku yang menjadi mangsanya. Namun pada suatu hari aku butuh daging domba serta aku memilih domba yang paling besar, ternyata dia sang serigala, yang memakai baju kulit dombaku."
"Oh, pantas saja kamu sangat marah sekali kalau melihat bangkai itu!" seru sang tetangga.
"Namun kamu jangan khawatir tentang semua ini, setiap perbuatan pasti ada balasannya!" berkata lagi sang tetangga.
Sang bapak petani mengakhiri ceritanya mengenai sang serigala yang berbulu domba, yang telah menipunya dia cepat beranjak dari tempat itu untuk pulang. Sekian.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment