Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Wednesday, March 2, 2016

Bapak Petani dan Dua Anak Gadisnya - Dongeng Yunani

Courtesy of www.sulutiptek.com
dongeng anak dunia - Kebahagian seseorang tidak bisa diukur oleh banyaknya harta benda yang mereka miliki, semua itu bukanlah ukuran yang utama. Namun kebahagian adalah ketika hati kita merasa tenang dengan apa yang kita miliki sekarang dan bisa bersama dengan orang-orang yang kita cintai.

Seperti halnya bapak petani ini mereka sangat bahagia hidup bersama kedua anak gadisnya yang telah beranjak dewasa, dua anak gadis yang cantik-cantik jelita.

Hari-hari mereka dulu, diisi dengan senda gurau yang penuh canda dan kasih sayang ayah kepada anaknya dan anak terhadap orang tuanya, mereka kini telah pergi dibawa suaminya masing-masing.

Sang bapak petani membayangkan hari-hari dahulu ketika bersama anak-anaknya yang lucu-lucu, "oh betapa bahagianya!" bisiknya. "kini aku kesepian tanpa kehadiran mereka!" bisiknya lagi. "Besok aku akan berkunjung kerumah mereka masing-masing."

Besok paginya sang bapak petani sudah siap berangkat kerumah anaknya yang peling besar dulu karena letak rumahnya memang paling jauh dari pada rumah anak bungsunya.

Suaminya seorang pekerja dikebun kerajaan istana, bertugas memeliraha dan mengatur kebun istana. Rasanya ingin cepat saja kaki ini sampai dirumah sang anak dan mengetahui kabarnya.

"Apa kabarmu, anakku tersayang?"

"Baik-baik saja, kami sekeluarga sehat-sehat selalu! kami mohon maaf kepada ayah belum sempat datang ketempat ayah, malah ayah sendiri datang ke tempat kami yang jauh ini!." Menjawab anak dan mantunya serta mohon maaf karena kesibukkan kerja anak mantunya yang belum sempat berkunjung kerumahnya.

"Tidaklah mengapa anakku yang penting kalian berdua sehat dan tidak kurang apapun!" serunya kembali.

"Tidak kami berdua berkecukupan untuk saat ini, asalkan hujan banyak sepajang tahun, kami akan selalu bahagia, ayah!" ujar mereka berdua anak dan mantunya.

"Ya sudah kalau begitu, ayah merasa tenang dan ikut bahagia pula!" sang bapak petani merasa ikut bahagia dengan anak sulungnya yang hidup bahagia.

Dan keesokkan harinya dia pun pamit dari rumah anak putri sulung untuk berkunjung kerumah adiknya sang anak bungsu yang tinggal ditempat lain.

"Bagaimana anakku, apakah kehidupanmu disini baik-baik saja?" sang bapak petani bertanya ketika sampai dirumah putri bungsu.

"Saya bersama suami saya hidup bahagia, ayah!"

"Apakah ayah juga dirumah dalam keadaan sehat dan baik-baik saja?" sang anak bungsu bertanya.

"Saya selalu hidup bahagia dengan penghasilan yang didapat suami saya, asalkan matahari selalu bersinar terang setiap harinya, ayah!" sang anak bungsu menerangkan perihal kehidupan sehari-hari.

"Baiklah aku turut bahagia, anakku!" sang bapak petani pun pamit untuk pulang kerumahnya.

Sang bapak petani berjalan pulang kerumahnya, hatinya bingung sekali dengan kedua anaknya. Anakku yang paling besar mengharap hujan selalu turun karena bekerja sebagai tukang kebun. Sedangkan anakku yang kedua berharap matahari bersinar terang terus sepajang hari karena suaminya bekerja sebagai tukang genting yang memerlukan panas matahari.

"Doa apakah yang harus aku panjatkan untuk kedua anakku ini!, Aku berdoa supaya turun hujan bagaimana anakku yang satu lagi, sebaliknya kalau aku berdoa supaya matahari terang terus!"

Kita berharap semua orang yang kita cintai selalu bahagia namun kita hanya dapat berdoa yang baik saja tidak bisa mendoakan semuanya. Sekian.

Wasalam
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga :
Cara Merawat Wajah Tetap Halus Di Rumah
Operasi Besar-besaran Irak Berusaha Rebut Utara Baghdad dari ISIS
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...