Courtesy of google images |
Seluruh penghuni yang tinggal di kampung tersebut sungguh sangat menghargai kebersihan dan keindahan alam lingkungan yang mereka jaga dan pelihara secara gotong-royong atau bersama-sama.
Hari itu sang kura-kura bermaksud untuk belanja ke pasar membeli bahan makanan kebutuhan hidupnya sehari-harinya, pagi-pagi sekali dia sudah siap untuk berangkat.
Dengan berjalan sangat lamban sang kura-kura fokus menuju pasar tanpa pernah berhenti untuk istirahat, dia berjalan terus dan akhirnya sampai juga di pasar yang ditujunya.
Satu karung bumbu dapur telah dimasukkan kedalam sebuah karung yang dipersiapkan sang penjual dan satu karung lagi berisi sayuran kegemarannya telah masuk kedalam karung yang lain.
Dua karung keperluan bahan makan untuk satu bulan telah diikat dengan kuat oleh tali yang disediakan sang pedagang, sang kura-kura pun tidak mau lama-lama berada dipasar langsung berjalan pulang membawa dua karung belanjaannya menuju ke rumah tinggalnya di kampung.
Setapak demi setapak dia berjalan terus tidak pernah mau berhenti, sebab jarak rumahnya yang lumayan jauh. Dia mengejar waktu untuk sampai dirumah tepat waktu.
Dan ketika melewati rumah sang kadal, sang kura-kura melihat sang empu rumahnya sedang duduk didepan teras rumahnya dengan santai tidak menghiraukan dia atau menyuruhnya mampir untuk sekedar menawarkan air minum, "sungguh sangat sombong sang kadal itu pikir" sang kura-kura dalam hatinya.
Namun sebenarnya sang kadal sedang memperhatikan dengan sangat seksama apa yang sedang dibawa sang kura-kura oleh sudut matanya dengan niat dan pikiran jahatnya.
"Kebetulan sekali hari ini aku akan dapat makanan gratis tanpa harus membelinya di pasar," pikir sang kadal dengan niat jahatnya kala waktu itu.
Setelah melewati rumahnya barulah sang kadal membuntuti sang kura-kura secara perlahan-lahan dari belakangnya dengan langkah kakinya yang sangat hati-hati sekali.
Dan akhirnya sampailah sang kura-kura di tempat yang begitu sepi jauh dari keramaian kampung barulah sang kadal beraksi, tali penarik dari satu karung yang dibawa sang kura-kura dengan cepat dipotong dan dengan cepat pula sang kadal membawa karung tersebut pulang ke rumahnya.
Aksi kejahatan yang dilakukan sang kadal begitu cepat sehingga sang kura-kura tidak menyadari bahwa satu karung belanjaannya telah raib hilang digondol sang maling.
Sang kura-kura baru tahu satu karung belanjaannya hilang ketika menenggok kebelakang, "Celaka! satu karung belanjaanku telah hilang!" sang kura-kura yang baik hati berseru dengan berteriak.
Lalu sang kura-kura meneliti tali yang tadi siang diikatkan sang pedagang dan setelah diperhatikan ternyata ditali sisa yang masih nyangkut dipunggungnya terlihat diujungnya ada bekas orang memotong talinya.
Namun untuk menghilangkan rasa penasaran, sang kura-kura akhirnya kembali lagi balik berjalan kearah tadi untuk mencari karung belanjaannya siap tahu terjatuh dan dapat ditemukan kembali ditengah jalan.
Dan sesampainya di depan rumah sang kadal terlihatlah karung belanjaan tergeletak diteras depan rumah sang kadal, hatinya sangat gembira menemukan kembali karung tersebut.
"Maaf Tuan kadal mungkin engkau telah salah mengambil karung belanjaanku, sebab aku sangat mengerti sekali apa yang tadi aku beli dipasar!!!" seru kura-kura menjelaskan kepada sang kadal untuk mengambil kembali karungnya.
"Engkau jangan seenaknya menuduhku demikian, sebab karung tersebut aku temukan dipinggir jalan ketika aku lewat dan tadi tidak ada orang yang mengakunya berarti karung ini sekarang telah menjadi milikku," sahut sang kadal sambil membawa karung tersebut masuk kedalam rumahnya dan tidak keluar-luar lagi dari rumahnya.
Satu bulan setelah kejadian tersebut sang kura-kura kembali melintas didepan rumahnya sang kadal yang dahulu mengambil karung belanjaannya dengan sangat picik.
Dilihatnya kala itu sang kadal sedang tertidur dengan sangat pulas sekali, sehingga dia tidak tahu ada kura-kura yang mau melintas didepan rumahnya.
Ekor sang kadal menjulur sampai keluar menghalangi jalanan yang akan dilaluinya, dengan sangat pelan-pelan sang kura-kura menghampiri serta memegang ekor sang kadal dengan sekuat tenaganya kemudian ditariknya ekor tersebut sampai copot terlepas putus dari badan sang kadal.
"Waduuuh!,,,,,sakit sekali," teriak sang kadal. "Siapa yang telah berani menarik ekorku hingga terputus?" bentak sang kadal dengan sangat marah sekali.
Dan ketika matanya terbuka bangun dari tidurnya, sang kadal melihat sang kura-kura sedang memegang ekornya yang sudah terputus, "Cepat kembalikan ekorku, hai kura-kura!" pinta sang kadal sambil meringis menahan sakit.
"Oh, tidak mungkin! sebab ekor ini aku temukan dijalanan berarti ekor ini tidak ada yang memilikinya, tentu saja sekarang telah menjadi milikku," sang kura-kura dengan tenang dan entengnya menjawab pertanyaan sang kadal, demikian persis seperti dulu ketika sang kadal mengambil karung belajaan miliknya dan menjawab demikian.
Setelah berbicara begitu, sang kura-kura pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa melirik kekiri dan kekanan, kini hanya tinnggal sang kadal yang diam terbengong-bengong sambil melihat patatnya tanpa ekor, yang kelihatan sungguh lucu dan sangat geli sekali.
Dia pun kini sadar atas kejahatan yang pernah diperbuat kepada sang kura-kura, hari ini perbuatan jahat terhadapnya telah dibayar dengan setimpal oleh sang kura-kura itu sendiri.
Sang kadal kini telah sadar serta dia akan mencoba untuk berbuat baik dan merubah adat tabiatnya menjadi lebih baik lagi serta tidak akan mengulangi tindakkan kejahatannya terhadap siapa pun.
Semua perbuatan jahat tentu akan ada balasannya, maka berbuat baiklah supaya selalu mendapat kebaikkan dalam kehidupanmu. Sekian.
Wasalam,
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment