Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Monday, May 9, 2016

Sang Putri Duyung - Dongeng Inggris

Courtesy of www.lahkokbisa.info
dongeng anak dunia - Zaman dahulu kala dalam sebuah Kerajaan laut tersebutlah seorang Raja yang hatinya sedang dirundung duka nestapa karena ditinggal mati sang Permaisuri tercinta.

Baginda kini hanya hidup ditemani oleh enam orang putrinya dan kesemua putrinya itu pun telah diasuh oleh sang nenek yang sangat sayang kepada semua cucu-cucunya.

Namun dalam mengurus sang cucunya, sang nenek punya peraturan tersendiri yang harus ditaati semuanya, yaitu dilarang muncul kepermukaan lautan sebelum berusia lima belas tahun.

Pesan sang nenek ini berlaku dan memang harus ditaatinya sebab menurutnya kalau umur mereka belum lima belas tahun mereka belum terlihat cantik oleh mata manusia yang hidup menghuni alam daratan sana.

Dan tentu saja peraturan ini menimbulkan pertanyaan dari salah seorang cucunya kala itu, "mengapa harus berumur limas tahun dulu nek?" tanya dari salah satu cucunya kala tersebut.

"Dengan umurmu yang sudah lima belas tahun, kalian semua akan tampil menarik serta terlihat cantik dan mungkin kalian juga dapat berpikir dengan dewasa dalam memutuskan tindakkan ketika dilihat oleh manusia penghuni daratan," kata sang nenek menegaskan ucapannya.

Dari hari ke hari keenam putri selalu hidup dalam suasana tenang dan damai penuh kebahagian, dalam pengawasan bimbingan dan kasih sayang sang nenek yang sangat menyayanginya dengan ikhlas.

Tanpa terasa waktu pun terus berjalan dengan cepatnya, satu persatu sang putri Duyung telah menjadi dewasa dengan paras wajahnya dari masing-masing mereka sangatlah cantik-cantik.

Tetapi yang lebih cantik dari keenam putri Duyung tersebut adalah sang putri bungsu, dialah yang paling menonjol kecantikkannya, dengan paras wajahnya yang begitu menawan semua orang disekitarnya.

Kemunculan putri Duyung dipermukaan lautan akan membuat lautan menjadi tenang, ombak pun akan berhenti sejenak tatkala mereka berada dipermukaan laut untuk melihat kehidupan dunia luar.

Dalam satu kesempatan sang putri Duyung bungsu muncul di permukaan laut dan tentu saja laut di sekitarnya menjadi sangat tenang kala waktu itu, pandangan matanya tidak lepas tertuju memandang alam sekitarnya dengan senyuman manisnya tersungging penuh arti.

Dari kejauhan terlihat sebuah perahu layar sedang berlayar menuju tempatnya berenang kala itu, terlihat beberapa penumpang yang ada di atas perahu layar tersebut.

"Oh, betapa gantengnya pemuda yang berada di atas perharu layar?" tanyanya dalam hati.

"Namun masih ada yang lebih ganteng lagi dangan kulit bersihnya terlihat begitu terawat dan rapih, siapakah mereka semua itu?" tanyanya kembali dalam hatinya semakin penasaran saja.

Pemuda yang paling tampan tersebut adalah anak dari seorang Raja yang sedang berlayar menuju sebuah negeri untuk kepentingan negeri Kerajaannya, dia sedang mengemban tugas negeri Kerajaan sebagai duta atau utusan luar negeri.

Secara tiba-tiba cuaca buruk kini sedang terjadi, alam mengamuk dengan dahsyatnya seketika itu dan angin badai topan menyambar perahu layar, dalam sekejap perahu pun hancur berkeping-keping dang akhirnya tenggelam kandas kedalam lautan.

Sang putri bungsu melihat dari kejauhan hatinya menjadi sangat terkejut, dengan cepat sekali dia pun berenang mendekati perahu layar dan mencari orang yang tadi dilihatnya paling tampan.

Dia pun segera membawanya serta menyelamatkan nyawa orang tersebut, lalu dia pun meninggalkannya dipinggir daratan tepi pantai, sang putri bungsu lalu kembali pulang ke istana bawah laut Kerajaannya.

Matanya sangat terpukau dengan wajah ganteng dari orang yang barusan diselamatan tersebut, seorang anak Raja yang begitu mempesona hatinya dialah sang pengeran tampan.

Bayangan wajah sang Pangeran tampan selalu saja menghantui pikirannya tidak bisa sedetik pun dia melupakan bayangan mempesona wajah pemuda itu, dia pun kini menjadi pemurung dan sering melamun.

Karena itu, dia pun akhirnya menceritakan semua pengalamannya ketika menolong sang Pangeran tampan kepada semua kakak-kakaknya disaat mereka sedang berkumpul di beranda istana.

Hal tersebut tentu saja menjadi tertawaan meraka semua dan menjadi bahan olok-olokkan dari kelima kakak-kakaknya tersebut kala waktu itu, sebagai senda gurau antara mereka semua.

"Jadi karena itulah engkau menjadi sering melamun serta menjadi seorang pemurung belakangan ini?" bertanya seorang kakaknya dengan sorot matanya menyelidiki kebenaran yang tersimpan dimata sang adik putri bungsu.

"Benar sekali kakak, aku tidak bisa melupakan bayangan wajahnya yang begitu tampan, dia telah mempesonakan pikiran dan hatiku!" serunya lirih.

Tentu saja semua kakak-kakaknya tertawa mendengar jawaban sang adik bungsu yang begitu lugu kedengarannya mereka saling lirik memberi tanda isyarat tentang sang adik yang sedang kasmaran.

Rasa rindu yang begitu berat akhirnya sang putri bungsu memutuskan untuk muncul juga dipermukaan lautan mencari dimana keberadaan sang pangeran pujaan hatinya, walaupun sang nenek melarangnya dia tetap nekad pergi saja.

"Dengarlah! wahai cucuku engkau jangan pernah pergi menemui sang pangeran tampanmu itu karena bangsa manusia tidak suka dengan ekormu yang terlihat kurang bagus, sebab semua manusia tidak menyukainya," berkata sang nenek panjang lebar.

Untuk itu sang putri bungsu akhirnya pergi ketempat sang penyihir untuk minta pertolongan darinya agar dapat mengubah ekornya menjadi kaki perempuan manusia yang tinggal didaratan.

Maka sampailah putri bungsu ditempat sang penyihir, "Bailah aku tentu menolongmu namun engkau juga harus menolongku juga?" sang penyihir balik bertanya.

"Oh, begitu! katakan saja aku harus berbuat apa?" sang putri bungsu bertanya kembali.

"Aku hanya butuh suaramu dan aku pun akan memberikanmu obat yang dapat mengubah ekormu menjadi kaki seorang perempuan yang sangat cantik," sang penyihir berkata menawarkan pertukaran.

"Baikklah aku bersedia," menjawab putri Duyung atau sang putri bungsu.

"Obat ini boleh engkau minum tatkala engkau telah sampai dipermukaan lautan diatas sana!" berkata sang penyihir.

"Aku mengerti! terima kasih," hanya itu ucapan yang terakhir keluar dari mulut sang putri, sebab sejak detik itu pun dia sudah tidak dapat lagi berbicara mengeluarkan suara atau bisu.

Sampailah sang putri bungsu di permukaan lautan luas dengan cepat obat pemberian dari sang penyihir ditelannya, namun tak lama kemudian sang putri bungsu tidak sadarkan diri.

Dan ketika dia siuman dari pingsannya, didapati seorang pangeran tampan telah berada duduk dipinggir pantai disamping dirinya, hatinya sangat berbunga-bunga alangkah bahagianya sang putri bungsu seketika itu.

Tetapi kebahagiaan itu tidak berlangsung lama tatkala sang pangeran bertanya, putri bungsu tidak dapat menjawab satu pertanyaan yang diajukan, sang pangeran pun akhirnya kecewa dan pergi meninggalkan tempat pertemuan mereka.

Sang putri bungsu telah kehilangan suara untuk berbicara karena telah ditukar dengan obat untuk merubah ekornya menjadi kaki seorang perempuan bangsa manusia dengan seorang penyihir.

Maka dia pun menangis saat melihat punggung pangeran yang menjauh meninggalkan tempat pertemuan tersebut, hatinya sangatlah sedih sekali kala itu.

Walaupun aku cantik namun aku seorang perempuan yang tidak bisa bersuara atau bisu apa gunanya bagi sang pangeran tampan ahli waris dari sebuah kerajaan bangsa manusia calon seorang Raja.

Dengan perasaan hati yang begitu gundah gulana sang putri Duyung akhirnya kembali ke istana Kerajaan bawah lautan, dia kini hanya bisa sedih tatkala mengingat semua hal tersebut.

Dan semenjak saat itu setiap putri duyung akan sangat takut untuk mendekati semua manusia, walaupun hanya dari kejauhan dia akan melihat secara sembunyi-sembunyi serta bertindak dengan selalu hati-hati.

Pikirkan semua yang akan engkau kerjakan, jangan asal mau dan sanggup saja, sebab apa pun itu jenis pekerjaan pasti akan ada resikonya yang harus ditempuh atau ditanggungnya.

Sebab pemikiran yang matang akan menghasilkan kebaikkan yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Dan tentu saja akan menghasilkan mutu yang bagus dari sebuah karya pekerjaan tersebut. Sekian.

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Advertising - Baca Juga : Mempertahankan Hubungan Dengan Cinta
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...