Courtesy of ratugombal.blogspot.com |
service office jakarta .adv -Mereka melakukan perjalanan berbulan-bulan, sudah banyak sekali kota-kota besar dan istana megah dari kerajaan lain yang dia lewati namun belum satu pun wanita dari negeri-negeri tersebut yang mengikat hati sang Raja. Setelah perjalanan panjang Raja melihat ada pesta disebuah tepi danau, dan Raja memutuskan untuk berhenti serta membuat sebuah camp untuk istirahat malam.
Saat dia mengambil makan malamnya, ia mendengar samar-samar alunan sebuah lagu yang datang dari arah danau. Dia bangkit dan berjalan menuju danau tersebut, di sana ia melihat sebuah perahu hanyut melaju pelan dan di atasnya ada sosok seorang wanita. Cahaya bulan malam itu menerangi wajahnya yang cantik menawan hati, perahu kapal kecil terus mendekat dengan tenang menuju arah pantai, dengan susah payah sang wanita cantik itu mendaratkan perahunya. Raja membantu langkah wanita itu ke darat dan mereka memperkenalkan diri masing-masing.
Akhirnya sang Raja meminta wanita itu untuk menjadi tamunya dan bergabung dengannya untuk makan malam bersama. Raja menceritakan tujuan perjalanannya selama ini kepada sang wanita cantik itu dan meminta wanita itu untuk mau diajak ke istana dan akan di jadikan istri, sebab Raja telah jatuh hati pada pandangan pertama terhadap sang wanita cantik tersebut. Sang wanita tersebut sangatlah terkejut mendengar ucapan sang Raja yang langsung bicara terus terang meminta dirinya menjadi istrinya. "Saya hanyalah orang asing yang baru paduka Raja kenal! Mengapa paduka Raja langsung percaya kepada saya begitu saja?" jawab sang wanita sambil bertanya dan tersipuh malu dengan menundukkan kepalanya tidak berani menentang.
Sang Raja berkeras hati dia menyatakan, "Aku belum pernah melihat wanita yang lebih cantik dengan kulitnya yang begitu halus dan kau telah membuat bangga hatiku jika kau setuju untuk menjadi istriku."
"Aku berjanji akan membahagiakanmu dengan kehidupan yang mewah dan kenyamanan hidup, juga akan dijaga beberapa selir untuk setiap kebutuhanmu dan selir itu akan mengabdi untuk seumur hidup dirinya, kalau saja kau setuju untuk menjadi istriku." Wanita itu menunduk dan hanya berkata, "Ya Raja, dengan sangat senang hati saya menerima tawaranmu itu untuk menikah denganku!" singkat saja jawaban wanita tersebut.
Pada perjalanan kembali pulang ke istana, Sang Raja tak henti-hentinya berbicara kepada calon pengantinnya dengan sangat gembira. Tetapi tidak dengan sang wanita, dia hanya diam saja tidak berkata terlau banyak. Dia mengungkapkan bahwa namanya Jin-a, dia telah melakukan perjalanan jauh, tetapi dia tidak mengatakan mau kemana dan dalam rangka apa perjalanan tersebut, aneh memang namun sang Raja tidak peduli. Raja melihat sang wanita tidak terlalu banyak tersenyum tetapi sekali lagi sang Raja tidak ambil pusing tentang tingkah laku sang wanita yang menurutnya sikap tersebut watak hidupnya yang pendiam. Dia yakin bahwa setelah mereka kembali di istana dan menikah, mood-nya akan kembali normal dan akan menjalani hidup berdua dengan sangat bahagia.
Sampailah di istana dan tidak menunggu lama lagi selang beberapa hari setelah beberapa persiapan tersedia lengkap, meraka pun menikah dengan resmi dan dirayakan selama tiga hari tiga malam. Ratu baru telah terpilih turun menjalankan tugasnya dengan sangat baik, dan seluruh pengadilan terkesan dengan sikap dan keramahannya.
Tapi tetap Jin-a tidak pernah tersenyum dia selalu pendiam, Raja bertanya "apakah sesuatu telah terjadi padamu?," tetapi sang Ratu menjawab, "semuanya sempurna dan aku tidak merasa sangat bahagia Raja," jawabnya melegakan hati sang Raja. Namun Raja berusaha melakukan sesuatu untuk membuat tersenyum sang Ratu tercinta, tetapi sekali lagi sang Ratu mengatakan kepada sang Raja untuk tidak khawatir, "itu hanya masalah waktu saja nanti pun paduka akan tahu dan terbiasa dangan keadaan hamba," sahut sang Ratu dengan tenang. Raja tentu saja mencoba hal lain untuk itu, dia mengundang pelawak ternama dari tempat jauh untuk menghibur Ratu biar bisa tertawa lebar dan bahagia. Juga beberapa permainan trik di istana dan beberapa prajurit pun ikut melibatkan terciptanya trik permainan tersebut.
Dia menginstruksikan punggawa terbesar untuk datang ke ruangan pribadi malam itu, dan mengatakan kepadanya bahwa musuh itu di pintu gerbang, siap untuk mengambil istana!
Malam itu setelah perjamuan Raja dan Ratu bersama-sama di kamar tidur mereka. Ratu waktu itu sedang mengikat rambut panjangnya, dan sang Raja sedang berlatih kaligrafi, ketika tiba-tiba pintu jebol pecah berantakkan dan punggawa muncul, tampaknya kehabisan nafas, pakaian acak-acakan. Tanda bahaya berbunyi dia berteriak, "bahaya-bahaya datang, ada pasukan prajurit asing di gerbang, bersiap menembakkan meriam ke arah mereka!" Raja melompat, tinta dan kuas berhamburan di atas ubin lantai gareli seni pribadinya. Dia melemparkan tangannya ke udara, "mana seluruh prajuritku," dia berteriak, "di mana penjaga para pengawalku?" ketika dia melihat punggawa telah memasuki ruangan dia, Ratu telah berpaling ke suaminya, dan sekarang melihat ekspresi di wajahnya, dia tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia menutup mulutnya dengan kedua tangan, tetapi Raja sangat gembira. Dia melompat-lompat, dan menjabat tangan para punggawa ini. Itu berhasil, itu berhasil! Dia tertawa! Akhirnya dia tertawa! Dia kemudian mengaku kepada istrinya dia sengaja melakukan trik permainan yang telah mereka mainkan tadi. Sang Raja sangat senang dengan melihat sang Ratu kala itu tersenyum.
Hari berikutnya, sepertinya sang Ratu telah kembali ke sikap pendiam yang sedih. Trik permainan yang telah dia rencana tempo hari tidak berhasil membuatnya terus tersenyum. Sehingga hati sang Raja sendiri menjadi sedih. Datanglah keyakinan dalam hati sang Raja bahwa mungkin ada sesuatu di masa lalu istrinya yang membuatnya tidak bahagia dan yang membuat hatinya tidak bisa melupakan kejadian tersebut. Ketika itu dia sedang menyaksikan istrinya sedang membaca buku puisi. Tiba-tiba ada ledakan keras, dan pintu ke ruangan tersebut terbuka lebar dengan di paksa, lalu kemudian beberapa punggawa muncul dengan terengah-engah kehabisan nafas. Mereka melambaikan tangannya dan berteriak memberi peringatan tanda bahaya kepada Baginda Raja. Ada pasukan prajurit musuh di depan pintu gerbang! Mereka menembaki kita dengan meriam-meriamnya!
Raja menggeleng dan berjalan ke arah punggawa dan menggerakkan tangan seraya berkata, "pria yang baik saya," katanya, "walaupun engkau melakukan lagi permainan trik untuk kedua kalinya namun tetap tidak akan berhasil." Tetapi punggawa-punggawa terus berteriak memberi peringatan bahaya, "kali ini musuh benar-benar ada di sini! Paduka Raja," kata Pria itu mengatakan yang sebenarnya. Dengan cepat Raja melangkah keluar, dan mendengar suara meriam menghantam dinding-dinding istana, dia memerintah seluruh pasukan prajuritnya untuk kembali menyerang tapi sudah terlambat. Prajurit musuh sudah berada di istana, membunuh semua orang yang mereka jumpai. Setengah lusin prajurit pilihan dari pihak musuh masuk, mereka berlari di koridor Raja dan punggawa setia dapat di tangkap dengan cepat. Panglima perang musuh telah berhasil menakhlukkan Kerajaan dan menduduki istana saat itu, serta sang Ratu telah mereka tangkap dan dijadikan Ratu baru dari sang panglima perang musuh.
Sekian dan terima kasih, semoga dongeng yang tersirat dalam cerita di atas bermanfaat bagi kita semua.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment