Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Friday, August 12, 2016

Sang Serigala Dan Tujuh Anak Kambing - Dongeng Afghanistan

Courtesy of 2umar.blogspot.com
dongeng anak dunia - Pada zaman dahulu, hiduplah seekor ibu kambing yang umurnya sudah tua di sebuah pondok kecil namun cantik di pinggiran sebuah  hutan nan indah. Dia pun memiliki tujuh ekor anak kambing billy-billy kecil serta dia sangat mencintai mereka semua dengan kasih sayangnya.

Pada satu kesempatan, dia harus rela meninggalkan pondoknya untuk mendapatkan makanan bagi dirinya sendiri dan seluruh anak-anaknya yang sangat disayanginya. Untuk itu dia memanggil semua anak-anaknya untuk berkumpul bersama-sama memberi mereka nasehat-nasehat demi keselamatan semuanya.

"Dengarkan baik-baik, anak-anak Sayangku" sang ibu membuka pembicaraan. "Aku harus pergi keluar untuk mendapatkan beberapa makanan dan aku ingin semua anak-anakku selalu berhati-hati karena aku mendengar tentang serigala yang selalu datang ke tempat kita," kata sang ibu kambing. "Dan jika serigala datang ke sini serta melihat kalian ada di luar, dia pasti akan melahap kalian semua dengan tidak meninggalkan kulit kamu, telinga kamu, gigi kamu, nyali kamu, semuanya akan menjadi santapan lezat sang serigala. Serigala adalah seekor binatang yang sangat licik, dan dia juga dapat mencoba menipu kamu dengan menyamarkan dirinya menjadi seperti bangsa kita, jadi kalian semua harus tetap tinggal di dalam rumah dan tidak boleh membuka pintu untuk siapa pun!" nasehat sang ibu tegas kepada anak-anaknya semua.

"Jangan khawatir ibu!" kambing kecil itu menjawab. " Kita akan benar-benar menuruti semua nasehat ibu dan akan benar-benar berhati-hati serta melakukan semua yang ibu katakan tadi," sahut anak yang umurnya paling tua. "Kami tidak akan membiarkan siapa pun masuk ke pondok kita, jangan khawatirkan tentang kami semua!" Sahut semua anak-anaknya.

Setelah memastikan semua akan menuruti nasehat sang ibu, dan semua anak-anak mengerti, sang ibu pun menguncikan semua pondoknya dan memeriksa seluruh pintu dan jendela pondok apakah terkunci dengan rapat sebelum pergi memulai perjalanan mencari belanjaan bekal makanan ke dalam hutan.

Serigala tua yang sangat cerdik telah lama mengintai pondokkan rumah keluarga kambing billy, walaupun harus rela lama berdiam diri bersembunyi di balik pepohon, akhirnya yang selama ini ditunggu-tunggu telah tiba, ibu kambing tua keluar meninggalkan rumahnya.

Selang beberapa menit kemudian terdengar ketukan keras di pintu. "Siapa di sana?" Teriak anak kambing yang paling tua. "Buka pintunya!" Serigala menjawab, "Ini adalah ibumu dan aku punya beberapa mainan yang bagus-bagus  untuk kalian semua!" Tapi kambing kecil mendengar suara kasar tidak lembut seperti ibunya dan tahu bahwa ini bukan ibu mereka.

Sehingga mereka mengatakan. "Engkau bukan ibu kami, dia memiliki suara yang lembut dan manis, dia benar-benar baik dan suara Anda terdengar begitu kasar dan buruk. Anda seekor serigala jadi pergilah, karena kami tidak akan membuka pintu untukmu!" jawab mereka semua anak-anak kambing.

Maka serigala pun berlalu dan berpikir mencari akal tentang bagaimana dia bisa menyamarkan suara sang ibu kambing yang katanya manis dan lembut. Dia pergi untuk melihat toko lebah serta membeli setengah liter madu, madu bisa membuat suara seseorang menjadi merdu manis dan lembut.

Kemudian dia pun kembali ke pondok kambing dan mengetuk pintu lagi. "Buka pintu, anak-anakku sayang, " dia berteriak. "Ini aku, ibumu sayang, dan aku sudah membawa beberapa hal yang indah untuk kalian semua berpesta malam ini," dengan suaranya dibuat semanis dan selembut mungkin. Hampir saja semua anak-anak kambing billy tersebut tertipu seandainya tidak melihat cakar hitam yang sangat tajam-tajam terlihat dari selah-selah jendela rumah pondoknya.

"Tidak, tidak, tidak", teriak billy kambing tertua, "ibu kami tidak memiliki cakar hitam besar-besar seperti itu! Miliknya sangatlah mungil, kamu hanyalah seekor serigala! Kami tidak akan pernah membukakan pintu untukmu, pergilah!" jawab anak-anak kambing serentak.

Serigala pergi lagi dan berpikir bagaimana ia bisa menyembunyikan cakarnya. Dia memiliki ide cemerlang segera dia dapakan lafi. Dia bergegas pergi, di mana terdapat tukang roti dia segera meminta beberapa adonan untuk ditempelkan di cakarnya. Dia mengatakan kakinya terluka saat melarikan diri dari sang pemburu. Dari sana, dia pun berlari ke kios lainnya dan memintanya untuk beberapa tepung putih untuk menaburi adonan yang menutupi cakarnya.

Tetapi pemilik kios enggan untuk memberikan tepung putih karena dia berasumsi bahwa serigala itu salah satu trik nya yang suka menipu orang lain. Namun serigala geram dengan keras mau mengamuk, dan berkata: "Ayo, beri saya beberapa tepung atau aku akan menggigit hidungmu" Jadi pemilik kios menaruh beberapa tepung dalam tas, yang dia berikan kepada serigala, dan segera dikunci pintu kiosnya dengan segera setelah serigala pergi berlalu dari tempat tersebut untuk melanjutkan perjalanan.

Serigala sekarang bergegas kembali ke pondok, dan ketika ia sampai di sana, ia membuka tas dan tepung pun ditaburkan ke seluruh adonan yang menutupi cakarnya. "Sekarang kita akan melihat apakah mereka anak-anak kambing billy akan membuka pintu untukku", gumamnya sendiri.

Dia mengetuk pintu untuk ketiga kali dan memanggil-manggil kembali: "Buka pintu, anak-anak kecilku sayang, aku adalah ibumu, dan aku membawa sesuatu yang sangat lezat untuk kalian semua makan."
Anak kambing yang umurnya paling tua, pergi ke jendela dan berteriak: "Tunjukkan kami kakimu, sehingga aku dapat melihat apakah kamu benar-benar ibu kami", serigala meletakkan kakinya yang tercakup dalam adonan dan tepung didepan jendela. "Kamu lihat saja?" Jawabnya singkat.
"Ini benar-benar saya, ibu kalian," katanya lagi. Itulah cara kambing billy yang tertipu dan percaya itu benar-benar ibunya dan billy kambing tertua berhati-hati membukakan pintu.

Segera setelah pintu terbuka serigala melesat masuk, dengan lolongan besar dengan suara kasar, dan kambing kecil mulai berteriak dan berebut untuk mendapatkan tempat untuk bersembunyi di pondok kecil tersebut. Satu mencoba untuk bersembunyi di bawah meja, tapi serigala menemukannya dan langsung menelannya. Yang kedua mencoba bersembunyi di balik kompor, tetapi serigala menemukan dan langsung menelannya. Yang ketiga bersembunyi di pantri, tapi serigala menemukan dia juga dan menelan dia. Yang keempat bersembunyi di balik kursi goyang ibunya, tapi serigala menemukan dia dan menelan dia. Yang kelima di bawah tempat tidur terkurap, tetapi serigala menemukan dia dan menelan dia. Keenam mencoba untuk bersembunyi di dalam bak cuci, tapi serigala menemukan dia juga, dan menelan dia.

Hanya yang ketujuh, yang termuda dan terkecil, yang berhasil bersembunyi di balik jam kakek tua, dia berlari ke baliknya tanpa di lihat sang serigala ketika melarikan diri. Setelah sudah tidak menemukan kambing yang lainnya, serigala berguman. "Aku benar-benar tidak ingat berapa banyak dari mereka ada di sini, apakah itu enam atau tujuh? Saya tidak ingat berapa banyak dari mereka yang sudah aku telan bulat-bulat!!! "Dia tertawa, dan mengusap perutnya. "Aku sangat kenyang, lagi pula aku akan pergi dan berbaring ditempat yang teduh dengan perutku yang sangat kenyang ini," dia pun melenggang ke luar dan menemukan tempat yang nyaman di bawah pohon apel, lalu tertidur dengan sangat pulas pengaruh perutnya yang sangat kenyang, tidak membutuh waktu lama dia lalu mendengkur keras.
Kroooog,........KRooooooogh,.....Kroooooooooogh,..........dengkurnya nyaring karena lelapnya.

Akhirnya ibu kambing tua itu kembali dengan berbagai belanjaan yang sangat banyak sekali dan sangat ketakutan melihat pintu depan pondok telah terbuka lebar. Dia berlari ke dalam rumah dan mulai menangis melihat betapa berantakan rumahnya, semua perabotan terbalik, bak cuci telah berguling, dan selimut tidur terbakar di atas kompor. Dia tahu bahwa ini bisa berarti satu hal telah terjadi, serigala telah masuk ke sini dan telah memakan semua anak-anaknya. Dia mengerang dan dia meratap sangat sedih. Tetapi kemudian dia mendengar suara kecil yang berasal dari sudut ruangan. "Ibu, ibu! apakah itu ibuku?" Dia berhenti menangis, dan menjawab: "ini aku ibumu, kau di mana sayang? Apa yang terjadi di sini sayang? "Kemudian keluarlah seekor anak kambing kecil dari tempat persembunyiannya di balik jam kakek, dan menceritakan semua yang telah terjadi. "Oh sayang, oh sayang", kambing ibu tua itu terus menangis tersedu-sedu mengharukan mendengar cerita bencana yang sungguh-sungguh tragis ini!!!"

Dia memutuskan untuk melihat-lihat di luar untuk melihat apakah mungkin sang pemangsa anaknya masih ada disekitar situ. Terlihat di bawah sebuah pohon apel satu sosok besar dari serigala tua sedang tertidur pulas dengan mendengkur seperti setelah menelan beberapa anak kambing billy tanpa di kunyah lagi karena serakahnya. Dia pergi mendekat melihatnya dengan sangat hati-hati dan dia melihat bahwa ada beberapa gerakan di dalam perut serigala tersebut. Yang membuatnya berpikir bahwa anak-anaknya mungkin masih hidup di dalam perut makhluk mengerikan tersebut.

Dia bergegas ke dapur, dan mendapat sebuah gunting besar. Dia langsung memotong dan membuka perut serigala dengan menggunakan gunting tersebut dengan sangat hati-hati, jangan sampai sang serigala terbangun, sebuah lubang besar memanjang telah merobek perut sang serigala, satu kepala kambing mencuat muncul dari robekkan perut yang telah di gunting dan kemudian kakinya keluar lalu badannya dan meloncatlah satu ekor anak kambing yang tertua keluar masih dalam keadaan hidup dari perut robek tersebut, satu ekor lagi keluar, dan kemudian satu ekor lagi, satu ekor lagi dan lagi dan semua nya kini telah terselamatkan ada di luar perut binatang yang mengerikan tersebut. Ini bisa terjadi akibat sang serigala tamak tidak mengunyah anak-anak kambing dan langsung menelannya bulat-bulat tanpa mengunyah sehingga mereka tetap hidup walaupun sudah ada di dalam perut sang monster.

Dia sang ibu kambing tua bergegas ke dalam lagi dan kembali dengan jarum besar dan benang jahit. Dia mengatakan kepada anak-anaknya untuk pergi dan mengambil beberapa batu-batu besar. "Kita akan mengisi perutnya dengan batu-batu tersebut katanya menjelaskan dan kemudian kita akan menjahit lagi perut yang robek ini setelah batu-batu besar di masukkan ke dalam perut. "sebagai pelajaran kepada orang yang tamak serta serakah ini!"  kata sang ibu. Dari masing-masing anak kambing billy kecil segera mengambil satu besar menurut kekuatan tenaganya atau sebesar yang mereka bisa bawa lalu di masukkan kedalam perut serigala. Setelah itu ibu kambing melanjutkan pekerjaannya untuk menjahit perutnya sampai selesai, mereka semua masuk ke dalam pondok, di mana mereka semua duduk di dekat jendela dan menyaksikan serta menunggu serigala bangun dari tidurnya.

Akhirnya serigala itu bangun. Dia merasa sangat lelah dan sangat haus sekali ketika berjalan, badannya terasa begitu berat sekali!. Dengan susah payah dia berhasil mengangkat dirinya, dan mulai berjalan terhuyung-huyung menuju sungai, sambil mengeluh dan mendesah kerepotan dengan berat badannya yang tiba-tiba begitu berat sekali."Oh boy, oh boy, aku sangat haus, saya bisa minum seluruh air sungai!" Akhirnya dia pun sampai juga ke tepi sungai dengan susah payah lalu menunduk untuk mengambil air untuk minum. Tapi badannya begitu berat dengan seluruh batu-batu yang ada di dalam perutnya dan ketika menunduk dia langsung meluncur turun ke dalam air sungai kejebur terus menghilang dari permukaan air sungai tenggelam tidak muncul-muncul kembali.

Sementara ibu kambing tua dan tujuh ekor anak kambing billy mengikuti serigala dari belakang pada jarak yang aman dan ketika mereka melihat makhluk jahat itu lenyap tenggelam kejebur ditelan air sungai, mereka semua mulai menyanyi dan menari, "Serigala sudah mati! serigala sudah mati, ibu kita tercinta dan sekarang dia sudah mati! Hore, hore! "Ibu kambing tua bersama seluruh anak-anaknya bergembira. "Sekarang dengarkan aku, pertama-tama kita semua harus membersihkan rumah kita dan setelah rumah kita bersih selanjutnya kita akan memasak makanan yang lezat-lezat dari hasil belanjaan yang aku bawa sebagai oleh-oleh dari hutan. Maka kita semua akan mengadakan pesta besar dengan indah sebagai perayaan kita semua selamat dari bencana sang monster jahat yang mau mencelakakan kita semua." kata ibu kambing panjang lebar menerangkan akan perayaan pesta karena terhindar dari bahaya. Dan tujuh ekor kambing billy kecil sangat gembira akan acara pesta tersebut mereka pun bersorak-sorak senang. "Hore! hore! hore!."

Sekian, semoga cerita diatas bermanfaat dan dapat di ambil hikmah yang baiknya. Wasalam.

oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...