Courtesy of warnagambar.com |
dongeng anak dunia - Seorang nelayan menemukan dua anak yang sangat lucu-lucu
dalam bok kristal yang sangat mewah, sepasang anak bayi kembar tersebut yaitu
anak bayi laki-laki dan anak bayi perempuan yang mengambang diatas air sungai
dan dia lalu membawa kepada istrinya, mereka berdua sepakat untuk merawatnya
sebagai anak mereka.
Sepasang bayi tumbuh dengan sangat cepat tetapi dia
berhadapan dengan saudara-saudara mereka yang lebih tua yang berkelakuan sangat
kejam kepada mereka berdua, sang anak laki-laki dan perempuan tersebut.
Sehingga mereka sering berlari ke tepi sungai dimana mereka akan memberi makan
roti remah untuk burung-burung di tepi kali. Dalam rasa syukurnya,
burung-burung yang berbaik hati mengajarkan mereka untuk berbicara bahasa
burung.
Suatu hari anak tertua mengejek mereka dengan mengatakan
bahwa mereka sebenarnya hanyalah anak pungut yang ditemukan mengapung diatas
air sungai.
"Kalian berdua tidak memiliki orang tua," katanya.
Anak laki-laki dan perempuan keluar dari rumah mereka berkelana ke dunia luar
untuk mencari orang tua mereka. Ketika mereka berhenti untuk beristirahat
disepanjang perjalanannya, mereka mendengar burung bergosip dan satu burung
mengatakan bahwa Raja telah menikah dengan putri bungsu dari seorang penjahit
yang tidak lain adalah lawan atau oposisi dari para bangsawan.
Dia terpaksa
pergi berperang dan ketika dia kembali, dia diberitahu bahwa istrinya telah
melahirkan anak kembar yang telah meninggal. Hilanglah bayi-bayinya, Ratu
menjadi gila dan harus tutup mulut di menara diatas pegunungan dimana udara
segar mungkin bisa mengembalikan ingatannya. Bahkan, bayi-bayi itu tidak
benar-benar mati, tetapi dibawa ke pondok yang berada di kebun, dan malam itu
chamberlain melemparkan mereka ke dalam sungai dalam bok kristal yang sangat
mewah, dan anak-anak kini telah menjadi anak dari suami istri nelayan.
Dalam kisah di atas adalah cerita bagaimana seorang nelayan
menemukan mereka berdua yang terbawa arus air sungai dan memungutnya untuk
dijadikan anaknya.
Burung itu melanjutkan dengan mengatakan bahwa hanya burung
kebenaran yang bisa meyakinkan Raja bahwa anak-anaknya yang benar-benar darah
dagingnya itu masih hidup dan burung kebenaran dipelihara oleh raksasa yang
hobbynya suka tidur seperempat jam sehari di kastil datang dan tidak pernah
pergi, serta pergi lagi.
Hanya penyihir yang tahu cara masuk ke kastil dan dia
tidak akan melakukannya kecuali dia diberi air dari sumber mata air yang banyak
warnanya. Selain itu, "Bird of Truth" atau burung kebenaran dikelilingi
oleh Burung-burung Iman sakit, dan hanya burung hantu yang bisa mengatakan yang
mana yang asli dari mereka.
Mereka pergi ke kota, di mana mereka meminta untuk menginap
di hotel untuk satu malam saja, dan sangat membantu bahwa pemilik penginapan meminta
mereka untuk tinggal. Sang anak perempuan pergi beristirahat, tetapi sang anak
laki-laki mementingkan pencariannya. Seekor merpati memberi arahan agar
dia pergi mengikuti arah angin, dan
dengan mengikuti itu, dia mencapai menara penyihir dan meminta jalan ke kastil
datang dan tidak pernah pergi dan pergi lagi.
Penyihir mencoba untuk memberi
dia menginap satu malam di tempatnya, tetapi ketika anak laki-laki hendak
menolak tawaran tersebut, sang penyihir menuntut atau meminta kendi air yang
berwarna airnya, atau dia akan mengubahnya menjadi kadal. Sang anak laki-laki
kemudian diarahkan anjing untuk membawanya ke tempat air kehidupan tersebut.
Di istana, dia mendengar teriakan burung hantu dan meminta
sarannya. Burung hantu tersebut menyuruhnya untuk mengisi kendi dari air mancur
lain dan kemudian menemukan burung putih di sudut. Dia memiliki seperempat dari
satu jam untuk melakukan tugasnya dan berhasil.
Ketika ia membawa kembali air,
penyihir melemparkannya di atasnya dan menyuruhnya untuk menjadi burung beo,
tetapi dia malah menjadi lebih tampan, dan semua makhluk di pondok penyihir
melemparkan dirinya ke dalam air kehidupan dan kembali menjadi manusia lagi,
penyihir melarikan diri karena takut balas dendam.
Sang raja mendengar percakapan burung kebenaran dan kemudian
sang raja pergi menemui anak-anaknya lalu merangkulnya, dan kemudian mereka
bersama-sama bertiga dan di kawal hamba untuk pergi membebaskan sang istrinya,
ibu mereka dari menara di tengah hutan.
Abdi dalem yang jahat mendapat hukuman
kepalanya dipotong, dan pasangan yang telah mengangkat mereka diberi kekayaan
dan kehormatan. Sang nelayan yang baik hati yang telah mengurus mereka kini
hidup senang, dia mendapatkan banyak harta sebagai hadiah atas kebaikannya
mengangkat dua anak kembarnya putra dan putri dari seorang Raja yang bijak.
Sekian.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment