Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Tuesday, November 8, 2016

Monyet Dan Hiu 1 - Dongeng Tanzania

Courtesy of Dongeng Anak-anak Dunia
dongeng anak dunia - Diceritakan tentang seekor Monyet yang memilih hidup di cabang-cabang pohon bakau tua, tepat dimana air laut yang menggenang berakhir atau pinggiran pantai. Dia menyukai tempat tinggalnya, disana ada banyak hewan lain untuk diajak bicara dan bermain dengannya, kebanyakan dari mereka jauh lebih kecil darinya, yang dia sukai karena mereka membuatnya merasa aman dan nyaman. Para pemburu besar seperti singa hampir tidak pernah berkelana disana karena tanah itu selalu basah dan cakar mereka yang berat akan tenggelam ke dalam lumpur dan mereka tidak akan mampu bergerak gesit untuk menangkap mangsanya. Ada burung dari segala bentuk dan ukuran, beberapa yang terbang dan beberapa yang hanya bisa berjalan di tanah becek, seperti unggas guinea, dan ikan di air dangkal! Dia menyukai berbicara dengan ikan dan mendengarkan cerita-cerita mereka hidup di bawah air, bahkan ada satu sahabatnya ikan hiu besar yang bernama Shamus.

Setiap malam ketika matahari hendak turun, Shamus akan datang bersama angin malam melalui akar bakau dan dia mencari monyet. Monyet pun selalu mengharapkan temannya datang, dan dia akan menemukan cabang yang nyaman untuk bergantungan dekat dengan permukaan air. Hal pertama yang biasanya di lihat adalah ujung segitiga mencuat sirip Shamus ini di atas permukaan air.

Monyet akan melompat dari cabang atas dan turun ke bawah cabang lainnya dekat air, dengan gelombang dan berteriak.

"Disini Shamus, aku disini,"

"Uh Uh Ugh Ugh Un Ugh."

Shamus akan berguling beberapa kali di air dangkal sementara ia berenang beberapa yard, dan mengangkat rahang yang sangat besar keluar dari air untuk menyambut sang Monyet.

"Yo? Monyet, bagaimana kehidupan diatas pohon-pohon?" tanya Shamus.

"Biasa! jerih payah dan kerja keras dan kerja keras seharian, teman asinku," kata Monyet bercanda kepada temannya.

Kemudian mereka akan mengisi satu sama lain pada semua berita dari antara pohon-pohon bakau dan di bawah air laut biru. Monyet akan berbicara tentang semua kerusakan yang dia bangun untuk hari itu, bagaimana ia mengejar burung, atau naik di punggung Paman Penyu ini, atau bersembunyi dari mata pemangsa dari elang melayang di udara yang mengincarnya. Shamus akan bercerita tentang semua makhluk yang indah di bawah laut, cumi-cumi dengan tentakel, membuntuti mereka menangkap dan sekilas cahaya dari permukaan, anemon laut yang selalu melambai pejalan kaki yang sangat lamban.

Tapi subjek favorit Shamus dalam bercerita tidak akan lepas dari soal makanan kesukaannya yang sangat lezat-lezat dan selalu membuat mulutnya lapar ingin makan dan makan lagi.

Dia senang berbicara tentang tekstur halus dan rasa dari spesies ikan yang berbeda, dia akan ketagihan lezatnya melahap setiap hari. Dan dia selalu ingin tahu apa hidangan favorit Monyet itu. Jujur, monyet tidak berpikir tentang banyaknya makanan. Dia adalah seorang vegetarian yang sangat ketat dan biasanya makan pada daun mangrove. Tapi dia ingat sekali, dalam waktu yang belum lama dia telah makan sesuatu yang agak istimewa. Saat itulah sepupunya dari Zanzibar telah datang berkunjungan ke rumahnya. Dan dia membawa tas besar boneka ke tepi pantai dekat pohon kelapa untuk dapat di panjatnya. Dan mereka sudah berdua memakan makanan lezat tersebut! Jadi Succulent! Jadi kenyal! Jadi tajam dan begitu manis! Jadi benar-benar Yummy !! Mereka akan berpesta selama berhari-hari. Jadi, setiap kali Shamus bertanya tentang makanan favoritnya, monyet akan berbaring di cabang nya, menggosok perutnya dan menceritakan kisah dari makan hati kelapa selama tiga hari penuh siang dan malam.

Lalu suatu hari, tidak begitu lama berlalu, Shamus muncul pada waktu yang seperti biasa, matahari terbenam melukiskan seluruh pohon bakau menjadi merah seperti pohon kelapa sawit yang terang dan sangat menggugah selera makannya. Dia tampak sedikit bersemangat, seolah-olah dia tidak bisa menunggu untuk olok-olok yang biasa mereka lakukan sehari-hari ketika mereka saling berjumpa, namun mengarah pada pembicaraan sebuah bisnis.

"Hei Monyet! serunya.

"Aku telah mengenal manusia ", ia tertawa terbahak,

"Tebak Apa?!? Anda tahu mereka selalu mengambil hati palm, mereka selalu mengambilnya setiap hari. Beberapa waktu yang lalu, ketika aku sedang santai berenang, dan ada orang melewatiku, dengan caraku aku melakukan perkenalan denganya, Anda tahu apa yang aku maksudkan?, aku punya teman seorang manusia, dia adalah seorang pedagang yang berbisnis dibidang makanan, orang yang sangat baik dan Anda harus tahu, dia bisa mendapatkan apa pun yang Anda suka, seperti ini dan itu, Anda hanya menyebutkan namanya dan dia akan mendapatkannya untukmu apapun. Dan aku telah memiliki beberapa bahan makanan lezat, istriku selalu ada di dapur," kata sang Shamus panjang lebar.

Cerita Selanjutnya : Monyet Dan Hiu 2 - Dongeng Tanzania

Wasalam,
oleh : mamang
edit  : galih
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...