![]() |
Courtesy of Etsy |
dongeng anak dunia - Tersebutlah seorang pengawal tua yang berkeinginan
menikahkan salah satu orang putranya dengan putri sang Raja, lalu dia mendidik
dua orang putranya yang akan mengatakan kata-kata terbaik untuk syarat yang
harus dipenuhinya. Kata terbaik yang menyentuh perasaan sang putri itulah
pemenangnya, sehingga mereka berdua belajar keras untuk cita-cita mereka
masing-masing. Dari mulai belajar merangkai kata-kata yang indah dan memilih
kata-kata yang terbaik.
Mereka belajar siang dan malam dengan harapan dapat
berjodoh dengan sang putri dan ayah mereka memberi mereka masing-masing satu
ekor kuda pilihan yang terbaik untuk datang dan pergi ke aula istana Raja.
Sebenarnya sang pengawal tua mempunyai tiga orang putra namun anak yang ketiga
dianggap kurang dalam berpikir atau dianggap sangat bodoh (dari cara
berpikirannya yang lebih rendah) sehingga disebut Blockhead-Hans atau Hans yang
bodoh.
Namun dia juga punya keinginan ikut untuk memenangkan
perlombaan dengan imbalan menikah dengan sang putri Raja yang cantik jelita,
tetapi sang ayahnya tidak memberinya izin dan tidak diberi kuda seperti kedua
kakaknya. Sehingga dia naik seekor kambing yang sangat besar, sebagai ganti
untuk kendaraan yang akan ditungganginya pergi menuju aula istana tempat sang
putri mengujinya.
Dalam perjalanan ke aula istana tempat ruang Raja,
Blockhead-Hans atau Hans bodoh mengambil beberapa hadiah untuk diberikan kepada
sang putri sabagai buah tangan diantaranya: gagak mati, sepatu kayu tua tanpa
atas, dan lumpur.
Pada Tahta kerajaan, telah hadir tiga wartawan dan editor
yang berdiri diposisi masing-masing dekat jendela aula. Mereka diperintahkan
untuk menuliskan apa saja kata-kata dari masing-masing pelamar yang diucapkan
untuk menerbitkannya diharian kerajaan. Perlombaan semakin memanas saja, karena
setiap pelamar yang gagal melakukan pengujian dari sang putri, menjadi sangat
kecewa dan marah terbakar hatinya.
Kedua saudara Hans bodoh mengucapkan
kata-kata terbata-bata dan gagal untuk mengesankan sang putri dari semua
kata-kata indahnya, meraka berdua terkesimak dan menadi gerogi oleh kecantikkan
dan pesona sang putri. Hans bodoh dengan naik seekor kambing maju dan masuk ke
dalam aula kerajaan dengan tingkahnya yang sangat tenang. Dia mengatakan
tentang suasana yang semakin memanas dari semua orang yang datang.
Sang putri merasa senang dengan sikapnya yang tenang itu,
dia malah menjawab dengan jawaban bahwa dia sedang memanggang ayam-ayam muda
yang berarti para peserta pelamar semuanya, dalam plesetan kata-katanya.
"Itu bagus!" jawab Blockhead-Hans Hans bodoh. "Maka saya bisa
sekalian memanggang burung gagak bersama dengan mereka," dan dia mengambil
gagak mati sebagai buah tangan untuk sang putri. Sanga putri sangat setuju
dengan jawaban dari Blockhead-Hans. Apakah dia juga punya sesuatu untuk memanaskan
suasana di aula Raja yang sedang terbakar emosi.
Hans bodoh mempersembahkan sepatu dengan menyebutkan
kata-kata "memasak harusnya dengan cincin timah untuk pelaksanaannya dan
gagak mati yang sudah siap di masak di dalamnya. "Sang putri sangat setuju,"
dan bertanya kembali kepada sang pemuda lugu, "di mana supnya." Sang
Bodoh-Hans menuangkan lumpur diatas burung gagak. Sang putri menyukai ketulusan
serta keluguan dari sang pemuda yang bernama "Hans" ini dan lalu dia
memutuskan untuk menikah dengannya.
Sang putri mengatakan kepadanya bahwa wartawan telah
menuliskan semua yang dia katakan, mereka akan menerbitkannya. Hans Bodoh
mengatakan, "Lalu aku telah memberikan kata-kata terbaik untuk para
wartawan tersebut, dan melemparkan lumpur di wajah editor yang bodoh ini."
Bodoh-Hans berlanjut dengan menikahi sang putri dan kemudian dari beberapa
tahun kedepan dia dinobatkan menjadi sang Raja dan mereka hidup dengan penuh
suka-cita.
Sekian semoga mengibur.
Wasalam.
oleh : mamang
edit : galih
0 comments:
Post a Comment