Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, August 15, 2019

Aladdin dan Lampu Ajaib 1 - Dongeng Arab

courtesy of fimela.com
Dongeng Anak Dunia - Di suatu tempat tinggallah seorang pemuda yang bernama Aladin, dia masih memiliki orang tua. Namun, beberapa waktu yang lalu, Ayah Aladin meninggal dan kini hanya Aladin dan Ibu nya yang tinggal dirumah itu. Semenjak Ayahnya meninggal, Aladin menggantikan posisi Ayahnya untuk mengelola toko keluarganya bersama ibunya.

Suatu hari saat Aladin dan ibunya sedang membereskan tokonya, datang seseorang yang tak dikenal ke toko dan menyapa Aladin.

"Hai Aladin, Aku pamanmu," kata orang asing itu ke Aladdin. "Aku sengaja datang kemari untuk menemui."

"Tapi ayahku tidak pernah memberitahu tentang saudara laki-lakinya," kata Aladdin sambil heran dan bingung.

Ibu Aladdin juga berkata demikian. "Suamiku tidak punya saudara laki-laki," katanya kepada orang yang tak dikenal itu sambil menyipitkan matanya.

"Tapi aku ini memang benar-benar saudara suamimu," kata orang yang tak dikenal itu. "Beberapa tahun yang lalu suamimu dan aku setuju, kalau sesuatu terjadi padanya, aku akan membantu keluargamu."

Sang ibu tertarik. "Apa tujuan dan maksud kamu datang kemari?" Katanya.

"Aku tahu tempat rahasia yang menyimpan banyak kekayaan," kata orang yang tak dikenal itu. "Aku akan membawa anakmu si Aladin kesana untuk mencari harta karun dan kembali dengan membawa harta karun tersebut."

Ibu Aladin pun menyetujuinya. Lalu, orang yang mengaku paman Aladin itu pun pergi selama berhari-hari ke gurun bersama Aladin. Akhirnya mereka sampai di sebuah gua.

"Aku beri tahu kamu, kalau aku sedikit belajar ilmu sihir," kata lelaki tua itu kepada Aladdin. "Kamu pasti akan terkejut dengan apa yang kamu lihat nanti."
"Aku tahu tempat rahasia yang menyimpan banyak kekayaan," kata lelaki tua itu.

Mereka masuk ke dalam gua yang gelap gulita. Lalu, lelaki tua itu mengibaskan tangannya dan bola cahaya tiba-tiba muncul menerangi gua. Di bawah cahaya dengan satu jari panjang lelaki tua itu, dia menggambar bentuk lingkaran di atas tanah. Dia mengambil debu merah dari sakunya dan melemparkannya ke atas lingkaran dan pada saat yang sama mengucapkan mantra. Tiba-tiba bumi sedikit bergetar dan lantai gua terbuka dengan perlahan-lahan. Kemudian dari bawah tanah naik sebuah kristal kuarsa putih raksasa dan memenuhi lingkaran yang terbuka.

"Jangan khawatir," kata si lelaki tua itu. "Di bawah kristal putih raksasa ini terletak harta yang akan menjadi milikmu."

Dia melantunkan beberapa mantra lagi dan kristal raksasa itu pun naik beberapa kaki ke udara, bergerak ke samping dan mendarat. Aladdin mengintip ke dalam lubang dan dia melangkah ke arah lubang yang gelap.

"Jangan takut," kata lelaki tua itu kepada Aladdin. "Kamu harus mematuhiku. Turunlah melalui anak tangga itu, ikuti jalan tersebut. Nantinya kamu akan melihat sebuah taman, pohon, buah-buahan dan jangan pernah kamu berani sentuh benda tersebut. Jalan saja terus sampai kamu menemukan batu datar yang besar dan di atas batu itu akan ada lampu yang menyala. Tuangkan minyak di lampu itu dan bawa ke aku. Pergi sekarang!"

Aladdin dengan perlahan menuruni anak tangga. Setelah beberapa langkah Aladin berjalan, dia melihat sebuah taman, pohon beserta buah-buahan yang membuat mata Aladdin takjub dan bersinar-sinar. Aladin hanya bisa melihatnya karena lelaki tua itu melarangnya untuk memegang ataupun menyentuh benda tersebut. Namun, Aladin tidak kuat karena hanya melihat saja, akhirnya dia mengambil satu per satu benda yang bersinar itu ke dalam saku nya hingga penuh.

Pada akhirnya, Aladdin telah sampai di sebuah batu datar yang besar dan di atasnya terdapat lampu seperti yang dikatakan lelaki tua itu. Dia menuangkan minyak ke lampu itu dan membawanya kembali ke tempat dimana lelaki tua itu menunggu.

Aladdin berkata, "Aku di sini, Paman!"

Lelaki tua itu berkata dengan tergesa-gesa, "Berikan lampu itu!"

"Iya paman nanti setelah aku sampai disana," kata Aladdin sambil bertanya-tanya mengapa lelaki tua itu tampak terburu-buru.

"Tidak, berikan aku lampu itu SEKARANG!" Seru pria tua itu sambil meraih tangannya ke bawah.

Lelaki tua itu ingin segera mendapatkan lampu tersebut dari Aladdin dan kemudian membunuhnya. Tiba-tiba saja Aladdin merasakan hawa yang dingin berhembus. Aladdin beranggap ada sesuatu yang salah dan entah bagaimana dia tahu, dia tidak boleh melepaskan lampu itu.

"Biarkan aku bangun dulu paman, lalu akan kuberikan kepadamu" kata Aladdin berpura-pura.

Lelaki tua itu sudah kehilangan kesabaran dan menjadi sangat marah. Dia jatuh ke dalam amarah dan mengeluarkan mantra-mantra yang keluar dari mulutnya. Kristal kuarsa putih raksasa terangkat dan melayang di atas lubang dan menutupi lubang itu. Semua menjadi gelap di bawah dan Aladdin pun terjebak!

Selama dua hari, Aladdin putus asa. "Kenapa aku tidak menyerahkan lampu tua ini? Lagipula, siapa yang peduli dengan apa pun yang terjadi, itu tidak mungkin lebih buruk dari ini! Apa yang aku pikirkan? "

Sambil menggosok lampu, dia mengerang, "Oh, aku berharap bisa keluar dari sini!"

Seketika, jin besar keluar dari lampu tersebut ke udara. "Kamu adalah tuanku!" Boom Jin berkata. "Apakah keinginan pertamamu adalah keluar dari gua ini? Tiga keinginanmu akan aku kabulkan. "

"Oh jin, aku benar-benar ingin keluar dari sini!"

Mulut Aladdin terbuka, kagum. Dia bergumam ya, tentu saja! dia sangat ingin keluar dari gua tersebut dan pulang! Kemudian, tiba-tiba Aladdin sudah berada di luar rumahnya sendiri dengan masih memegang lampu dan dengan semua buah permata di sakunya.

Cerita Selanjutnya: Aladdin dan Lampu Ajaib 2 - Dongeng Arab

Source: click disini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...