Dongeng dan Cerita Pendek Anak Dari Seluruh Dunia Seperti Indonesia, Rusia, Amerika, Cina, Inggris, dan lain-lain

Thursday, August 15, 2019

Aladdin dan Lampu Ajaib 2 - Dongeng Arab

courtesy of fimela.com
Dongeng Anak Dunia - Ibunya tidak percaya dengan kisah yang diceritakan putranya kepadanya. "Lampu ajaib?" Dia tertawa. "Benda tua itu?" Dia mengambil lampu itu, mengambil kain, dan mulai membersihkannya. "Jika benar-benar ada Jin di lampu tua ini, aku akan mengatakan kepada Jin untuk membuatkan pesta dan sajikan makanan di atas piring emas!'"

Ibu Aladdin terkejut! Jin bangkit dari lampu dan sebuah pesta yang cocok untuk seorang raja terbentang di atas meja dapurnya dan di atas piring-piring emas yang berkilauan.

Mereka berdua menikmati pesta yang tidak seperti biasanya. Kemudian ibu Aladdin mencuci dan menjual lemping-lemping emas dan membeli barang-barang yang diperlukan untuk hidup. Sejak saat itu, Aladdin dan ibunya hidup lebih baik.

Suatu hari, Aladdin berpikir dalam hati, "Mengapa hanya berpikir kecil? Dengan buah-buah permata yang aku miliki ini, aku bisa menikahi sang putri dan menjadi pangeran di negeri ini! "

Ibunya tertawa. "Kamu tidak bisa pergi ke istana dengan beberapa hadiah bagus dan berharap untuk menikahi sang putri, Aladdin!" Tapi Aladdin mendesaknya untuk mencoba. Mereka membungkus beberapa buah permata dengan kain sutra dan sang ibu pergi ke istana.

Para penjaga menghentikannya mereka. Tetapi ketika dia bersikeras karena dia memiliki sesuatu yang sangat berharga untuk Sultan, para penjaga membiarkannya masuk.

Kata Sultan, "Apa yang kamu bawa untuk aku di kain sutra itu?"

Ibu Aladdin menunjukkannya kepada Sultan buah-buah permata. Sultan terkesan. "Tapi jika putramu layak untuk putriku dan menikahinya seperti yang kau katakan, dia harus membawakanku 40 nampan emas dari permata yang sama yang dibawa oleh para pelayan."

Sang ibu pulang ke rumah dan memberi tahu putranya tentang permintaan Sultan. "Tidak masalah," kata Aladdin. "Panggil saja Jin dan buat permintaan kedua." Maka ibunya menggosok lampu dan membuat permintaan kedua. Tak lama, dia berada di tangga istana Sultan dengan 40 nampan emas dari buah-buahan permata yang dibawa oleh banyak pelayan.

Sultan senang. "Tapi kamu tidak bisa berpikir ini cukup untuk menikahi putriku!" Katanya. "Untuk benar-benar memenangkan hatiku, putramu harus membangun istana emas untuk dia dan putriku saat hidup bersama nanti."

Sang Ibu pulang dan memberitahu Aladdin. Jadi untuk permintaan ketiganya, Sang Ibu meminta Jin untuk membuat istana emas. Pagi berikutnya, tepat di luar kamar Sultan, muncul istana emas besar, berkilau di bawah sinar matahari. Sementara itu di rumah Aladdin, Ibunya berkata, "Sudah saatnya kamu pergi anakku untuk bertemu dengan puterimu." Keinginannya habis, dia memberinya pelita.

Pagi berikutnya, Sultan memanggil putrinya. "Lihatlah istana ini!" Katanya menunjuk ke luar jendela. "Ini suami untukmu!"

"Apa maksudmu, Ayah?" Kata putrinya. "Apakah ayah sudah tahu tentang pria itu? Apakah ayah pernah bertemu sebelumnya dengannya? "

"Apa yang perlu diketahui?" Kata Sultan. "Dia bisa membuat istana emas dalam semalam. Dia bahkan lebih kuat dari penasihat kerajaanku, Wazir. "

"Kemarin, Wazirmu adalah pria paling kuat di kerajaan," kata putrinya, "dan aku akan menikah dengannya. Hari ini, orang asing ini adalah yang paling kuat dan saya akan menikah dengannya. Siapa yang paling kuat itu tidak penting ayah, mengapa ayah memaksaku untuk memenuhi keinginanmu? "

"Itu masalah bagiku!" Kata Sultan. Dengan suara rendah dia berkata, "Putri, aku hanya ingin kamu mendapatkan suami yang begitu baik kepadamu."

"Aku tidak percaya ini!" Sang putri mengangkat tangannya dengan putus asa, dan dia pergi.

Di kamar riasnya, sang putri berbicara sambil kecewa karena ayahnya kepada Nadia. Dia berkata, "Apa pun yang terjadi, Ayahku bertekad untuk menikahkanku!"

"Tapi Nyonya," kata Nadia, "bukankah orang asing yang luar biasa itu cocok untukmu?"

Sang putri menghela nafas sambil melihat Nadia. "Kamu tidak tahu betapa beruntungnya kamu," katanya. "Aku lebih suka menjalani hidup sepertimu daripada diserahkan dengan cara ini."

"Dan aku lebih suka menjadi dirimu," kata Nadia. Mereka berdua saling menatap selama beberapa saat. Tinggi mereka hampir sama, dengan rambut warna yang sama. Dengan syal yang mereka kenakan ...

"Ayo lakukan!" Kata mereka bersama. Dan mereka berdua berganti pakaian.

Saat itu, Aladdin sedang menunggang kuda ke istana Sultan dengan kuda putih, siap untuk bertemu dengan istrinya. Sultan menyambutnya dengan hangat.

"Tetap di sini di istanaku sampai persiapan untuk pernikahanmu selesai," kata sang Sultan. Aladdin tidak bisa bertemu sang putri sampai hari pernikahan mereka. Dia melihat sekilas Nadia dari kejauhan, ditutupi syal, mengira dia adalah putri sang Sultan. Aladdin, Sultan, dan semua orang di istana menunggu dengan semangat untuk hari pernikahan itu.

Kecuali satu orang yaitu lelaki tua yang membuat Aladdin terjebak di gua dan lelaki tua itu ternyata adalah Wazir. Dia mengenali Aladdin dan dia tahu memiliki satu alasan mengapa pemuda itu bisa memberikan semua keajaiban ini kepada Sultan. Aladdin pasti telah melarikan diri dari gua dengan lampu yang dia temukan!

"Aku akan membalas dendam kepadamu Aladdin!" Sumpah Wazir. "Jika ada yang ingin memiliki lampu tersebut, itu adalah AKU!" Dengan sihirnya, dia bisa tahu di mana Aladdin menyembunyikan lampu itu. Ketika Aladdin sedang tidur, Wazir masuk dan mengambilnya.

Di tempat yang sunyi, Wazir membuat permintaan pertamanya: "Jin, lakukan apa yang kukatakan. Aku ingin kamu membawa istana Aladdin ke tempat yang jauh di padang pasir yang tidak dapat ditemukan siapa pun!"

Saat sang Wazir melakukan permintaannya, tanpa dia ketahui Nadia sedang berkililing di istana Aladdin. Dan ada hal lain juga yang tidak di ketahui oleh sang Wazir karena sang Jin berpikir sang Wazir dan sang Nadia yang sedang berkeliling di istana Aladdin itu juga ikut terbawa dengan istana Aladdin ke tempat yang jauh di padang pasir.

Cerita Sebelumnya: Aladdin dan Lampu Ajaib 1 - Dongeng Arab
Cerita Selanjutnya: Aladdin dan Lampu Ajaib 3 - Dongeng Arab

Source: click disini
Share:

0 comments:

Post a Comment

Blog Archive

Followers

Statistik

 
loading...