courtesy of dltk-teach.com |
Namun, di kota tempat kelahirannya tidak ada satupun yang
menyukainya bernyanyi sambil bermain gitar karena keledai-keledai lain tidak
terlalu menyukai musik, mereka lebih
suka menikmati makan makanan jerami atau rumput.
Karena hal itu, sang Keledai berkemas mengepak tas dan
gitarnya dan ia memutuskan untuk melakukan perjalanan ke kota Bremen.
Sepanjang perjalanannya menuju kota Bremen, sang Keledai
bertemu dengan sang Anjing yang cukup populer atas permainan drum nya yang
fantastis dan memiliki suara yang merdu.
Sang Keledai memberi tahu sang Anjing tentang rencananya
untuk menjadi musisi yang sukses di kota Bremen. Mendengar hal itu, sang Anjing
langsung menawarkan dirinya untuk menemani sang keledai dalam perjalanannya ke
kota Bremen.
Keduanya langsung berangkat.
Saat mereka berdua sedang asik berjalan sambil bernyanyi dan
memainkan alat musik nya masing-masing, mereka bertemu dengan sang Kucing.
Sang Kucing sangat suka bernyanyi dan dia juga memiliki
suara yang merdu. Dia akan menyelaraskan suaranya dengan burung-burung di hutan
pada siang hari dan jangkrik pada malam hari. Bahkan, sang Tupai, sang possum,
sang musang, dan lainnya rela datang dari tempat yang jauh untuk mendengarkan
suara sang Kucing yang indah dan merdu.
Sama seperti sang Keledai dan sang Anjing, sang Kucing
memiliki suara yang unik.
Penasaran mengapa sang Keledai and sang Anjing pergi
meninggalkan rumahnya, sang Kucing bertanya ke mana mereka akan pergi.
"Kami akan menuju ke kota besar Bremen," sang
Keledai mulai menjelaskan.
"Kita akan mengadu nasib dan sukses di kota Bremen
sebagai musisi!" sang Anjing berkata dengan sungguh-sungguh.
Sang Kucing pun ingin ikut bergabung bersama sang Keledai
dan sang Anjing menuju kota Bremen, dan ketiga musisi tersebutpun berangkat ke
kota Bremen.
Mereka melakukan perjalanan sambil bernyanyi dan memainkan
musik, sang Kucing bernyanyi, sang Anjing bermain drum sambil bernyanyi, dan
sang Keledai bermain gitar sambil bernyanyi. Setelah melakukan perjalanan
selama beberapa jam, mereka memutuskan untuk berhenti sejenak di samping gudang
besar yang dikelilingi oleh alang-alang.
Saat istirahat, ketiganya memutuskan untuk memainkan lagu.
Suara mereka yang indah dan merdu menarik perhatian sang Ayam.
"Musik yang sangat indah. Bolehkah aku ikut bergabung?
"Tanya sang Ayam.
"Ya, tentu saja boleh," sang Keledai dan sang
Kucing menjawab bersamaan.
"Ya! Yup! " sang Anjing menambahkan.
Keempat musisi mulai bermain: sang Keledai memainkan gitar,
sang Anjing memainkan drum, sang Kucing bernyanyi, dan sang Ayam bermain
saksofon.
Musik dan suara mereka terdengar sangat indah, terutama
dengan keterampilan sang Ayam memainkan saksofon. Sang Ayam juga memiliki suara
bernyanyi yang sangat unik. Kemudian, sang Keledai mengajak sang Ayam untuk
bergabung untuk melakukan perjalanan ke kota Bremen.
Mendengar hal tersebut, sang Ayam langsung setuju.
Keempat musisi tersebut, sang Ayam bermain saksofon sambil
bernyanyi, sang Kucing pun ikut bernyanyi, sang Anjing bermain drum sambil
bernyanyi, dan sang Keledai bermain gitar sambil bernyanyi, berangkat
melanjutkan perjalanan mereka ke kota Bremen.
Di tengah perjalanan mereka merasa sangat lelah dan lapar.
Ketika mereka tiba di padang rumput yang terbuka yang dipenuhi bunga aster,
keempat musisi itu sangat lega melihat sebuah gubuk kecil.
Ketika mereka mendekati gubuk kecil itu, mereka bisa
mendengar tawa yang keras dari dalam.
"apakah kita harus mengetuk pintu gubuk kecil itu
...?" sang kucing bertanya dengan hati-hati.
"Supaya kita semua aman, kita harus memastikan siapa
yang ada didalam gubuk itu," jawab sang Keledai.
"Ide bagus - yup, yup!" sang Anjing menambahkan.
Mereka diam-diam berjalan ke sisi timur gubuk di mana mereka
bisa melihat sinar yang keluar dari jendela kecil. Mereka mengintip ke dalam
dan mereka bisa melihat sekawanan empat serigala memakan makanan yang tampaknya
dicuri dari pondok.
"Mereka adalah perampok yang jahat!" sang Ayam
berbisik.
"Ya! Yup! "sang Anjing menambahkan sambil
menggelengkan kepalanya dengan marah.
Cerita Selanjutnya : Petualangan Empat Musisi ke Kota Bremen 2 - Dongeng Jerman
Source : click disini
0 comments:
Post a Comment